Kata Bos Pertamina Pengganti Pertalite yaitu BBM RON 92 dengan Harga yang Sama Karena Dapat Subsidi

Kata Bos Pertamina pengganti Pertalite yaitu BBM RON 92 dengan harga yang sama karena dapat subsidi dari pemerintah.

Kata Bos Pertamina Pengganti Pertalite yaitu BBM RON 92 dengan Harga yang Sama Karena Dapat Subsidi

MOTOR Plus-online.com - Ramai dikabarkan pom bensin pelat merah sudah tidak menjual lagi bensin subsidi.

Kata Bos Pertamina pengganti Pertalite yaitu BBM RON 92 dengan harga yang sama karena dapat subsidi dari pemerintah.

Harga tersebut terungkap ketika Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati rapat bersama Komisi VII DPR RI akhir Agustus lalu.

Ketika itu Nicke menjelaskan rencana untuk mengkonversi Pertalite menjadi Pertamax Green 92 mulai 2024.

Bahan bakar tersebut bauran dari bioetanol 7% (E7) yang dianggap ramah lingkungan.

Dengan bauran E7, bahan bakar tersebut diklaim menaikkan RON Pertalite dari 90 menjadi 92.

Pertamax Green 92 kemungkinan dibanderol seharga Pertalite atau sekitaran Rp10.000/liter. 

"Tidak mungkin harga [Pertamax Green 92] diserahkan ke pasar. Tentu ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya," ujar Nicke saat itu.

Baca Juga: Aturannya Segera Berlaku Beli Bensin Pertalite di SPBU Pertamina Akan Dibatasi

Baca Juga: BBM Paling Benar Agar Yamaha LEXi LX 155 Bisa Tempuh Jarak Jakarta-Bandung Satu Kali Isi Bensin

"Dengan harga yang sama, masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan angka oktan yang lebih baik sehingga untuk mesin juga lebih baik, sekaligus emisinya juga menurun," tegas Nicke.

Kata Nicke, penghapusan Pertalite bagian dari program Langit Biru untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

Pada program Langit Biru Tahap 1, Pertamina telah menaikkan produk BBM subsidi dari BBM RON 88 Premium menjadi RON 90 Pertalite.

Sedangkan Pertalite RON 90 jadi RON 92 Program Langit Biru Tahap 2 dan masih tahap kajian secara internal dan belum diputuskan.

"Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah. Tentu ini akan kami usulkan dan akan kami bahas lebih lanjut," kata Nicke saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.

Nicke menambahkan, jika nanti usulan tersebut dapat dibahas dan menjadi program pemerintah, harganya pun tentu akan diatur oleh pemerintah.

"Tidak mungkin Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) harganya diserahkan ke pasar karena ada mekanisme subsidi dan kompensasi di dalamnya," terang Nicke.

Kajian tersebut menurut Nicke, dilakukan untuk menghasilkan kualitas BBM yang lebih baik, karena bahan bakar dengan kadar oktan yang lebih tinggi tentu akan semakin ramah lingkungan.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow