Kapal yang Tabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore Rusak

Lambung kapal Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore rusak tetapi tetap utuh.

Kapal yang Tabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore Rusak

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Negara Bagian Maryland Wes Moore mengatakan bahwa lambung kapal Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key di Baltimore rusak tetapi tetap utuh.

Dia menjelaskan, derek laut digunakan untuk membersihkan puing-puing di lokasi runtuhnya jembatan, sedangkan pekerjaan di bawah air saat ini sulit dilakukan karena kondisi cuaca yang tidak mendukung serta banyaknya puing. Penyelam penyelamat akan terus bekerja segera setelah kondisi berubah.

“Dengan operasi penyelamatan yang rumit dan belum pernah terjadi sebelumnya, Anda harus mampu membuat rencana untuk setiap momen dan pekerjaan ini akan memakan waktu dan kami akan terus menilai dan menilai kembali situasi ini,” katanya, dilansir TASS, Minggu (31/3/2024). 

Baca Juga : Jembatan Baltimore Ambruk, Fitch Ratings Prediksi Kerugian Asuransi Rp63,5 Triliun

Moore mengatakan bahwa Komando Terpadu meyakinkan dia, bahwa lambung kapal itu telah rusak namun masih utuh. 

Lalu, dia juga menjelaskan, pertama-tama, pihak berwenang berencana membongkar bagian utara jembatan, sehingga akan membuka jalur sementara bagi lalu lintas kapal menuju lokasi jatuhnya kapal.

Baca Juga : : Rajesh Unni Pemilik Operator Kapal Dali Asal Singapura, yang Bikin Ambruk Jembatan di Baltimore

Adapun secara total, menurut gubernur negara bagian, sebanyak 377 orang dilibatkan dalam pembersihan puing-puing.

Presiden AS Joe Biden mengatakan sebelumnya bahwa dia akan mengunjungi Baltimore pekan depan. 

Baca Juga : : Klaim Asuransi Ambruknya Jembatan Baltimore Bisa Capai Rp63 Triliun

Sebelumnya, pemerintah AS mengalokasikan US$60 juta (Rp952,8 miliar) untuk biaya awal yang terkait dengan perbaikan jembatan yang runtuh. Secara total, pekerjaan perbaikan jembatan dapat merugikan pihak berwenang beberapa miliar dolar. 

Menteri Transportasi AS Pete Buttegieg mencatat bahwa kerugian akibat penangguhan pelabuhan di Baltimore akibat runtuhnya jembatan berkisar antara US$100 juta (Rp1,5 triliun) hingga US$200 juta (Rp3,1 triliun) per hari.

Jembatan Francis Scott Key di Baltimore runtuh setelah ditabrak oleh kapal barang Dali yang berlayar di bawah bendera Singapura, pada 25 Maret lalu. 

Rekaman video ambruknya jembatan tersebut disebarluaskan di media sosial. Akibat benturan tersebut, bentang jembatan mulai runtuh, dan beberapa mobil yang berada di jembatan itu terjatuh ke dalam air.

Gubernur Maryland Wes Moore mengumumkan keadaan darurat atas insiden itu. Menurut Departemen Perhubungan AS, 6 orang tewas akibat runtuhnya jembatan tersebut

Kepala Badan Keselamatan Transportasi Nasional Jennifer Homendy menyampaikan bahwa penentuan penyebab tidak berfungsinya kapal kargo dan tabrakannya dengan penyangga jembatan bisa memakan waktu 1 hingga 2 tahun.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow