Kalimat Terakhir Kosmonot Uni Soviet Sebelum Jatuh dari Ruang Angkasa

Vladimir Komarov, manusia pertama yang jatuh dari ruang angkasa, sempat melontarkan kalimat terakhir sebelum dirinya meninggal menghantam Bumi.

Kalimat Terakhir Kosmonot Uni Soviet Sebelum Jatuh dari Ruang Angkasa

KOMPAS.com - Perlombaan antariksa antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Soviet pada abad ke-20 benar-benar panas.

Baik AS maupun Uni Soviet sama-sama bersaing untuk mengirimkan manusia ke ruang angkasa, termasuk mendaratkannya di Bulan.

Dari situ, muncullah nama Yuri Gagarin, seorang kosmonot (sebutan untuk antariksawan Uni Soviet) yang menjadi manusia pertama yang pergi ke ruang angkasa.

Nama Yuri dielu-elukan hingga kini lantaran perjalanannya ke ruang angkasa pada 12 April 1961 silam menjadi hal yang bersejarah bagi umat manusia.

Meski begitu, nama Uni Soviet juga tercatat dalam sejarah karena salah satu kosmonotnya menjadi orang pertama di dunia yang meninggal setelah "terjatuh" dari ruang angkasa.

Ia adalah Vladimir Komarov, rekan Gagarin yang meninggal setelah Soyuz 1, pesawat ruang angkasa yang ditumpanginya menghantam Bumi usai 24 jam dan 16 kali mengorbit Bumi.

Baca juga: Yuri Gagarin, Manusia Pertama yang Bepergian ke Luar Angkasa

Uni Soviet ciptakan Soyuz 1

Setelah Yuri Gagarin mencetak sejarah sebagai manusia pertama yang pergi ke ruang angkasa, Uni Soviet terus berambisi mengembangkan proyek antariksanya.

Leonid Brezhnev, salah satu pemimpin Uni Soviet, ingin membuat keberhasilan sebagai kado merayakan peringatan 50 tahun Revolusi Bolshevik.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (23/4/2019), insinyur Uni Soviet kemudian mengembangkan proyek Soyuz untuk peringatan tersebut, sekaligus guna menempatkan manusia pertama ke Bulan.

Uni Soviet menciptakan program Soyuz 1 yang rencananya diawaki oleh Vladimir Komarov.

Sebelum Komarov terbang, para insinyur yang mengembangkan Soyuz 1 melaporkan 203 kesalahan desain pesawat ini kepada pemimpin partai.

Sayangnya, laporan tersebut ditolak sehingga mau tidak mau Soyuz 1 harus diluncurkan.

Pemimpin partai menolak laporan kesalahan pada Soyuz 1 karena mereka berambisi mengalahkan AS dalam space race, khususnya misi pendaratan di Bulan.

Pada 23 April 1967, Soyuz 1 akhirnya diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, namun muncul masalah setelah pesawat ini lepas landas.

Salah satu panel surya pada Soyuz 1 tidak berfungsi yang menyebabkan kekurangan daya pada sistem pesawat ruang angkasa.

Tak hanya itu, pesawat juga tidak mudah dikendalikan karena sistem kontrol tidak berfungsi.

Uni Soviet yang rencananya akan segera meluncurkan Soyuz 2 beberapa waktu setelah Soyuz 1 meluncur, langsung meminta Komarov untuk kembali ke Bumi.

Dari situlah, sebuah peristiwa nahas dalam dunia antariksa terjadi. Karena tidak stabilnya pesawat, Komarov dihadapkan pada detik-detik terakhir hidupnya.

Baca juga: Sejarah Runtuhnya Uni Soviet dan Kemerdekaan Negara-negara Pecahannya

Kalimat terakhir Komarov

Dilansir dari IFL Science, Komarov tidak memiliki cara untuk mengendalikan ketinggian Soyuz 1 dan tidak bisa membuat bagian bawah pesawat ini menghadap ke tanah.

Menurut penulis Starman, yang mewawancarai Benyamin Russayev, agen KGB yang ditugaskan untuk mengawasi Gagarin, Komarov sempat mengutarakan sebuah kalimat ketika Soyuz 1 terjun bebas ke Bumi setelah kegagalan terjadi di ruang angkasa.

Starman mengungkapkan, kata-kata terakhir Komarov yang ditangkap oleh pos radio AS di Turkiye adalah, "Pesawat setan ini! Tak ada yang bisa saya lakukan dengan baik".

Starman juga mengatakan, Komarov mengeluarkan teriakan kemarahan jelang kematiannya.

Meski begitu, kata-kata terakhir Komarov yang diungkap Starman berbeda dengan transkrip resmi Uni Soviet.

Uni Soviet menyatakan, Komarov berkata "Saya merasa sangat baik, semuanya beres" dan "Terima kasih telah mentransmisikan semua itu" sebelum ajal menjemput.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Jet AS Ditembak Uni Soviet, 3 Orang Tewas

Misi Soyuz 1 berisiko

Sebelum meninggal, Komarov sudah diperingatkan oleh teman-temannya untuk menolak misi mengawaki Soyuz 1.

Namun, Komarov tahu bahwa jika ia menarik diri, mereka akan mengirim temannya, Gagarin.

Komarov yang kemudian ditempatkan sebagai awak dari Soyuz 1 merencanakan tindakan balas dendam kepada orang yang mengirimnya ke kematian.

Ia dilaporkan meminta agar jika terjadi sesuatu yang tidak beres, dirinya akan dimakamkan dalam peti mati terbuka.

Sementara itu, BBC melaporkan, Partai Komunis di Moskow menggambarkan sosok Komarov sebagai putra yang setia pada tanah air dan penjelajah ruang angkasa yang berani.

Komarov lalu dianugerahi Bintang Emas anumerta untuk kepahlawanannya dan abunya dimakamkan di Tembok Kremlin, salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara Uni Soviet.

Berita kematian Kolonel Komarov disambut dengan keprihatinan di AS.

Kepala program antariksa AS, James Webb, menyerukan kerja sama yang lebih besar dalam eksplorasi ruang angkasa.

Tim 47 astronot Amerika yang bekerja di Houston, Texas kemudian mengirimkan telegram belasungkawa kepada saingan mereka di Uni Soviet.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow