Jokowi Tunjuk AHY Jadi Menteri,PDIP Curiga Niat Jahat Sebelum Lengser: ,Ada Nuansa-Nuansa Gelap,

- PDIP curiga ada niat jahat di balik keputusan Jokowi menunjuk Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN). Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat saat berada satu forum dengan Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, di program Kompas Pagi, Kompas TV, hari ini, Kamis (22/2/2024). Seperti diketahui, AHY...

Jokowi Tunjuk AHY Jadi Menteri,PDIP Curiga Niat Jahat Sebelum Lengser: ,Ada Nuansa-Nuansa Gelap,

TRIBUNJAKARTA.COM - PDIP curiga ada niat jahat di balik keputusan Jokowi menunjuk Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN).

Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat saat berada satu forum dengan Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, di program Kompas Pagi, Kompas TV, hari ini, Kamis (22/2/2024).

Seperti diketahui, AHY dilantik menjadi Menteri ATR di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu hanya menjabat selama delapan bulan sisa masa bakti Jokowi.

Menurut Djarot AHY ditempatkan pada posisi yang tidak sesuai dengan latar belakangnya yang seorang militer.

Terlebih, Kementerian ATR sangatlah teknis. Dibutuhkan pemahaman spesifik untuk mengerti persoalan pertanahan.

"Inilah sebetulnya saya melihat motifnya Pak Jokowi itu seperti apa."

"Apa tidak ada kementerian lain yang lebih cocok dan lebih sesuai dengan passionnya Mas AHY," kata Djarot.

Tak hanya waktu yang singkat, permasalahan di bidang pertanahan juga terkenal dengan mafia dan sengketanya.

"Karena kalau Kementerian ATR itu arus menguasai tata ruang ya, dan persoalan banyak sekali di situ, ada mafia tanah, itu menyangkut masalah histori tanah, masalah sengketa pertanahan ada di situ," ujarnya.

Djarot khawatir ada niat jahat di balik penunjukkan AHY.

Eks Bupati Blitar dan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku paham betul dengan kondisi akhir masa jabatan sebuah pemerintahan.

Menurutnya, banyak titipan kepada pemerintah pada waktu-waktu jelang lengser.

"Yang saya khawatirkan adalah ada nuansa-nuansa gelap, niat-niat jahat, atau di masa akhir jabatan banyak sekali titipan-titipan."

"Makanya saya cuma pesan, hati-hati, jangan sampai ada titipan-titipan yang tidak sesuai aturan kemudian dieksekusi yang menimbulkan persoalan hukum di masa yang akan datang."

"Ini pengalaman di akhir masa jabatan itu sangat-sangat rawan.pungkasnya," pungkasnya.

Tanggapan Demokrat

Herzaky pun berterima kasih mendengar peringatan dari Djarot yang partainya sudah sembilan tahun bersama pemerintahan Jokowi.

"Kami sangat senang sekali Pak Djarot bisa memberikan beberpa masukan-masukan. Karena beliau bagaimanapun kan lebih berpengalaman dalam konteks sembilan tahun terakhir ini," kata Herzaky pada kesempatan sama.

Namun, Herzaky menyebut AHY sosok yang cepat belajar.

Kendati berada di kementerian yang amat teknis, AHY, menurutnya, memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa mengatur para ahli untuk menjalankan program-programnya.

"Betul ini kementerian yang teknis, tapi walau bagaimanapun yang dilihat kemampuan leadership dan manajerialnya, memahami banyak hal perangkat teknis, ya beliau juga menyampaikan para dirjen, para deputi jauh lebih memahami, tetapi di sini yang diperlukan adalah compliment, leadership dan manajerial," jelasnya.

Jokowi Sebut AHY Mampu

Usai melantik, Jokowi sempat mengutarakan kepercayaannya kepada AHY karena latar pendidikannya yang mentereng.

"Jadi, pertama ini urusan yang berkaitan dengan Menteri ATR/BPN, Mas Agus Harimurti Yudhoyono. Kita tahu, beliau ini Ketua Umum Partai Demokrat, pertama."

"Beliau juga alumni Akademi Militer, Akmil. Juga pendidikan di Nanyang University, di Harvard University, di Webster University."

"Saya kira, saya tidak ragu memberikan tempat untuk Kementerian ATR/BPN karena ini urusan manajemen. Saya kira beliau akan sang at siap," jelas Jokowi.

Gubernur DKI Jakarta (2012-2014) itu pun menyebutkan tugas yang diberikannya kepada AHY.

"Yang berkaitan dengan sertifikat elektronik didorong lebih masif. Yang kedua target untuk HGU carbon trading, berkaitan dengan PP, itu banyak yang ingin masuk," ujar Jokowi.

"Yang ketiga, yang berkaitan dengan target 120 juta PTSL, 120 juta bidang untuk masuk PTSL, itu bisa kita selesaikan," lanjutnya.

Janji AHY

Menjabat menteri dengan urusan spesifik pertanahan, AHY langsung mengutarakan komitmennya.

"Kita punya tujuan untuk menghadirkan kepastian hukum soal tata ruang, lokasi dan tanah untuk pembangunan infratruktur sehingga memberikan keyakinan dan keamanan bagi investor," ucap AHY di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (21/2/2024), dikutip dari Tribunnews.

AHY menyatakan masuknya investasi akan menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketua Umum Partai Demokrat itu menyadari masa kerjanya di Kabinet Indonesia Maju tidak panjang hanya tinggal 8 bulan.

Namun dengan komitmen yang tinggi, AHY berjanji akan bekerja semaksimal mungkin.

"Saya meyakinkan 8 bulan bisa dijalankan dengan daya upaya yang saya miliki, seperti sertifikat elektronik, tumpang tindih tanah, termasuk permainan mafia tanah," imbuhnya.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu juga bakal melakukan percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 120 juta bidang tanah.

"Beliau (Hadi Tjahjanto) menyampaikan, Wakil Menteri dan jajaran pejabat teras ATR/ BPN ini juga siap untuk bekerja sama semuanya karena ada target-target pencapaian, termasuk sebagaimana kita bisa menuntaskan target 120 juta bidang PTSL," ujarnya.

Diketahui Hadi Tjahjanto yang sebelumnya menjabat Menteri ATR/BPN, mendapatkan tugas baru yakni menjadi Menkopolhukam RI menggantikan Mahfud MD yang menyatakan mundur karena maju kontestasi Wakil Presiden 2024.

Hadi dilantik Jokowi bersamaan dengan AHY.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow