Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

Memar atau lebam biasanya muncul di kulit dalam warna merah, ungu kebiruan dan jarang dianggap serius. Padahal bisa jadi masalah kesehatan tertentu.

Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cedera tubuh yang dianggap lebih serius dibanding sekedar memar. Memar bisa muncul karena terbentur sesuatu atau terjatuh, atau benturan dengan sesama pemain saat olahraga.

Tetapi, kadang memar bisa muncul tanpa alasan jelas, bahkan penderita tak ingat pernah terjatuh atau mengalami benturan. Sebagian orang juga lebih mudah memar dibanding yang lain. Penyebabnya mungkin kekurangan vitamin. Dalam beberapa kasus, penting untuk memahami faktor mana yang bisa meninggalkan memar, kekurangan vitamin atau kondisi medis mana yang mungkin memicunya.

Memar atau lebam biasanya muncul di kulit dalam warna merah, ungu kebiruan, kuning, atau hitam kemerahan dan terjadi ketika pembuluh-pembuluh darah kecil yang disebut kapiler robek dan bocor tepat di bawah kulit. Meski biasa dianggap trauma minor akibat pukulan, benturan, atau terjatuh, beberapa faktor lain bisa jadi penyebab, menurut Dr. Cory Fisher dari Cleveland Clinic di Ohio, Amerika Serikat.

Kekurangan seng, vitamin B atau K, termasuk yang bisa menyebabkan memar. Lebam juga bisa menjadi gejala kondisi kesehatan tertentu atau gangguan pendarahan seperti sirosis, penyakit von Willebrand, sindrom Cushing, atau hemofilia.

"Memar juga umum pada kondisi kurangnya sel-sel darah seperti kanker darah macam leukemia dan limfoma. Beberapa obat-obatan juga bisa meningkakan risiko, seperti pengencer darah, steroid, dan NSAID seperti ibuprofen," ujar Dr. Neha Pathak, dokter dan kepala editor di WebMD.

Penyebab sebagian orang lebih mudah memar

Selain karena obat-obatan dan kekurangan vitamin, sebagian orang lagi lebih mudah memar karena alasan lainnya. Contohnya usia.

"Semakin tua, kulit semakin tipis dan pembuluh darah semakin ringkih. Inilah kombinasi yang mmebuat memar lebih mudah terjadi saat umur bertambah," papar Fisher kepada USA Today.

Keturunan dan jenis kelamin juga berperan. "Perempuan cenderung lebih mudah memar dibanding laki-laki," jelas Dustin Portela, dermatolog dan pendiri Treasure Valley Dermatology in Boise, Idaho.

Pasalnya, kulit laki-laki 20 persen lebih tebal dan wanita yang menua kehilangan lebih banyak kolagen dibanding pria. Ras dan tipe tubuh juga berpengaruh. Pemilik kulit lebih terang lebih mudah memar, begitu juga dengan yang lemak tubuhnya lebih banyak, kata Dr. Steven Maher dari Mayo Clinic di Arizona.

Pilihan Editor: Gejala Awal Kanker pada Anak, Lebam tanpa Sebab dan Pucat

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow