Israel Tingkatkan Serangan ke Rafah meski Ada Peringatan dari AS dan PBB

Israel meningkatkan serangannya ke Rafah meskipun ada peringatan akan adanya konsekuensi bencana bagi para pengungsi Palestina.

Israel Tingkatkan Serangan ke Rafah meski Ada Peringatan dari AS dan PBB

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Israel meningkatkan serangannya ke Rafah meskipun ada peringatan akan adanya konsekuensi bencana bagi para pengungsi Palestina.

Sekutu Israel, Amerika Serikat pun menyatakan tak akan mendukung serangan ke Jalur Gaza selatan tersebut karena akan menjadi "bencana".

Militer Israel melancarkan beberapa kali serangan udara dan penembakan tank di Rafah pada Kamis (8/2/2024) dan Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Israel Akan Serang Rafah, Hamas Peringatkan Puluhan Ribu Orang Bisa Tewas

Kantor berita pemerintah Palestina, Wafa, melaporkan, sedikitnya tiga anak termasuk di antara delapan orang yang tewas pada Jumat pagi dalam serangan Israel terhadap rumah-rumah di Rafah.

Lima oran dari mereka yang tewas adalah anggota satu keluarga.

"Kami membelakangi pagar (perbatasan) dan menghadap ke Mediterania. Ke mana kami harus pergi?" tanya Emad (55) seorang ayah dari enam orang anak, yang mengungsi ke Rafah bersama keluarganya.

Empat orang juga tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam pengeboman sebuah taman kanak-kanak yang menampung para pengungsi di az-Zawayda, dan satu orang tewas dalam pengeboman di Deir el-Balah, keduanya di Gaza tengah.

PM Israel Benjamin Netanyahu dan para pejabat tinggi lainnya telah mengatakan bahwa mereka berencana untuk memperluas serangan militer mereka di Gaza, termasuk ke wilayah Rafah.

Padahal di sana adalah tempat tujuan penduduk Gaza untuk terpaksa mengungsi akibat serangan Israel.

Baca juga: PM Israel Perintahkan Tentaranya Evakuasi Warga Sipil di Rafah, padahal Ada 1,3 Juta Orang

Peringatan AS

Amerika Serikat, pendukung utama militer dan keuangan Israel dan perangnya di Gaza, telah memperingatkan agar tidak melakukan serangan besar-besaran ke Rafah.

AS memperingatkan akan adanya "bencana" karena banyaknya warga sipil yang berlindung di kota tersebut.

Rafah sendiri telah dinyatakan sebagai "zona aman" oleh Israel dan di mana Israel memerintahkan mereka untuk mengungsi.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan kepada wartawan pada Kamis bahwa Gedung Putih tidak akan mendukung operasi semacam itu.

Sementara, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa tampaknya tidak ada "perencanaan dan sedikit pemikiran" untuk langkah seperti itu oleh Tel Aviv, mencatat bahwa Rafah juga merupakan pintu masuk yang sangat penting untuk bantuan kemanusiaan.

Peringatan PBB

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres juga memperingatkan Israel untuk tidak menyerang Rafah.

"Serangan Israel ke Rafah akan secara eksponensial meningkatkan apa yang telah menjadi mimpi buruk kemanusiaan dengan konsekuensi regional yang tak terhitung jumlahnya," ucapnya dalam sebuah tulisan di X, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: 5 Update Penting Gaza: Rafah Digempur Membabi Buta, 3.714 Pelajar Jadi Korban Perang Gaza

UNICEF, badan PBB yang mengurusi anak-anak, juga memperingatkan bahwa lebih dari 600.000 anak dan keluarga mereka telah mengungsi ke Rafah, dan banyak di antara mereka yang telah mengungsi lebih dari satu kali.

AS, Qatarm dan Mesir telah memediasi pembicaraan antara Israel dan Hamas untuk melakukan gencatan senjata tanpa hasil yang nyata sejauh ini.

Israel minggu ini menolak persyaratan yang diajukan oleh Hamas, yang menuntut diakhirinya pertempuran dan penarikan tentara Israel dari Gaza sebagai bagian dari kesepakatan yang juga mencakup pertukaran tahanan dan lebih banyak bantuan ke wilayah tersebut.

Rafah terletak di sepanjang perbatasan tertutup wilayah Palestina dengan Mesir, yang juga merupakan titik masuk utama bagi bantuan kemanusiaan yang terbatas untuk masuk ke Jalur Gaza setelah melewati pemeriksaan ketat Israel.

Kairo telah memperingatkan bahwa setiap operasi darat di sana atau pemindahan massal warga Palestina ke Semenanjung Sinai akan membahayakan perjanjian perdamaian yang telah berlangsung selama empat dekade dengan Israel.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow