Israel Disebut Batal Balas Iran Setelah Netanyahu Ditelpon Biden

Israel membatalkan serangan balik kepada Iran setelah PM Israel, Benjamin Netanyahu ditelpon oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Israel Disebut Batal Balas Iran Setelah Netanyahu Ditelpon Biden

KOMPAS.com - Israel membatalkan serangan balik kepada Iran setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu ditelpon oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pada Minggu (14/4/2024).

Sebelumnya, lembaga penyiaran publik Israel mengatakan bahwa kabinet dan dewan menteri telah berkumpul di Markas Besar Kementerian Pertahanan, Tel Aviv, Israel.

Dalam rapat tersebut, sebagian besar kabinet dan dewan menteri Israel mendukung tanggapan serangan balik secara langsung ke wilayah Iran.

Selain itu, dewan keamanan juga memberikan wewenang kepada Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan anggota kabinet perang Benny Gantz untuk menentukan sikap Israel dalam menanggapi serangan Iran.

Namun percakapan telepon antara Biden dan Netanyahu mengubah keputusan yang telah dibuat oleh kabinet dan menteri.

Baca juga: 4 Potensi Dampak Serangan Iran ke Israel bagi Perekonomian Indonesia

Isi percakapan Biden dan Netanyahu

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby menuturkan bahwa dalam percakapan tersebut, Biden memperingatkan Netanyahu untuk berpikir dengan hati-hati tentang risiko eskalasi dengan Iran, dikutip dari Anadolu.

Di sisi lain, Israel menjelaskan bahwa negara tersebut tidak menginginkan eskalasi yang signifikan dengan Iran.

Pejabat itu mengatakan Biden menyampaikan peringatan tersebut dengan sangat jelas kepada Netanyahu selama telepon berlangsung.

“Tujuan kami adalah meredakan ketegangan regional. Kami tidak menginginkan konflik regional yang lebih luas,” ungkap Kirby.

Selain itu, Biden juga mengatakan kepada Netanyahu bahwa Israel yang berhasil mencegah serangan Iran merupakan sebuah “kemenangan besar,” dilansir dari CNN.

AS juga menilai bahwa tidak ada kerusakan signifikan dari pihak Israel dan mengatakan bahwa kemampuan militer AS lebih unggul.

Terkait dengan sikap AS yang diisukan akan berpartisipasi dalam serangan balasan Israel, pejabat tersebut tidak menyebutkan secara pasti.

Ia hanya mengatakan bahwa AS tidak bisa membayangkan negaranya terlibat dalam perang Israel-Iran.

“Kami tidak mengharapkan konflik regional yang lebih luas dan semua yang kami lakukan sejak tanggal 7 dirancang untuk mencegah hal tersebut terjadi,” kata Kirby.

Baca juga: Israel Akan Membalas Serangan Iran pada Waktu yang Tepat

Biden gelar rapat terbatas usai Iran serang Israel

Pada Minggu (14/4/2024), Biden bertemu dengan sesama pemimpin G7 untuk membahas tanggapan diplomatik terpadu dengan penekanan pada tindakan non-militer yang akan membatasi prospek perang yang lebih luas.

Sebagai informasi, G7 merupakan kelompok negara-negara besar dan kaya yang dibentuk pada 1975 yang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, dan Jepang, dikutip dari Kompas.com, Jumat (11/6/2021).

Dalam pernyataan bersama yang dirilis setelah pertemuan virtual, para anggota G7 mengutuk kerasnya serangan langsung Iran.

Anggota G7 juga menyebut bahwa serangan masif Iran kepada Israel belum pernah terjadi sebelumnya.

Tak hanya itu, anggota G7 juga menyatakan dukungan penuh kepada Israel dan rakyatnya serta menegaskan kembali komitmen mereka terhadap keamanan wilayah.

Seorang pejabat senior pemerintah menggambarkan pertemuan para pemimpin G7 sebagai hal yang konstruktif dan menekankan dukungan berkelanjutan untuk Israel.

Meskipun demikian, anggota G7 tidak akan menjadi bagian dari respons apa pun yang akan dilakukan oleh Israel kepada Iran.

Baca juga: Israel Sesumbar 99 Persen Rudal dan Drone Iran Dapat Ditangkis

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow