Israel Bunuh Tiga Anak dan Cucu Pemimpin Hamas di Hari Lebaran

Tiga anak dan cucu-cucu pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh saat sedang mengunjungi kerabatnya di hari Idul Fitri.

Israel Bunuh Tiga Anak dan Cucu Pemimpin Hamas di Hari Lebaran

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza di hari Idul Fitri, Rabu, 10 April 2024. Tewasnya keluarga Haniyeh diungkapkan kelompok Islam Palestina dan keluarganya. Militer Israel membenarkan serangan tersebut dengan mengatakan ketiga putra Haniyeh sebagai anggota sayap bersenjata Hamas.

Ketiga putranya yaitu Hazem, Amir dan Mohammad tewas ketika mobil yang mereka kendarai dibom di kamp Al-Shati di Gaza, kata Hamas. Empat cucu Haniyeh, tiga perempuan dan satu laki-laki, juga tewas dalam serangan itu.

Ketika ditanya tentang empat cucunya yang tewas dalam serangan udara itu, militer Israel mengatakan tidak ada informasi mengenai hal itu saat ini.

Haniyeh, yang berbasis di luar negeri di Qatar, telah menjadi sosok yang keras dalam diplomasi internasional Hamas ketika perang dengan Israel berkobar di Gaza. “Darah anak laki-laki saya tidak lebih berharga daripada darah rakyat kami,” ujar Haniyeh kepada saluran televisi Al Jazeera. Haniyeh yang berusia 61 tahun, memiliki 13 putra dan putri menurut sumber Hamas.

Ketiga putra dan empat cucu tersebut melakukan kunjungan keluarga pada hari pertama libur Idul Fitri di Shati, kamp pengungsi asal mereka di Kota Gaza, menurut kerabat.

Putra sulung Haniyeh mengonfirmasi melalui postingan Facebook bahwa ketiga saudara laki-lakinya terbunuh. “Terima kasih kepada Tuhan yang menghormati kami atas kesyahidan saudara-saudaraku, Hazem, Amir dan Mohammad serta anak-anak mereka,” tulis Abdel-Salam Haniyeh.

Ditunjuk sebagai pemimpin kelompok militan tersebut pada 2017, Haniyeh telah berpindah-pindah antara Turki dan ibu kota Qatar, Doha, menghindari pembatasan perjalanan yang diberlakukan Israel di Gaza yang diblokade.

Israel menganggap seluruh pimpinan Hamas sebagai teroris. Israel juga menuduh Haniyeh dan para pemimpin lainnya terus menarik organisasi teror Hamas.

Namun seberapa banyak yang diketahui Haniyeh tentang serangan lintas batas terhadap Israel pada 7 Oktober oleh militan yang bermarkas di Gaza sebelumnya masih belum jelas. Rencana serangan tersebut, yang disusun oleh dewan militer Hamas di Gaza, merupakan rahasia yang dijaga ketat sehingga beberapa pejabat Hamas di luar negeri tampak terkejut dengan waktu dan skala serangan tersebut.

REUTERS

Pilihan editor: Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow