Iran Rayakan Keberhasilan Serangan ke Israel dengan Gelar Parade Militer

Iran merayakan keberhasilannya mengirim ratusan drone dan rudal ke wilayah Israel dalam acara parade militer tahunan, Rabu (17/4).

Iran melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu (13/4) malam sebagai tanggapan atas serangan udara yang menghancurkan gedung konsulat Iran di Damaskus.

“Operasi ini menunjukkan bahwa angkatan bersenjata kami siap,” katanya Presiden Iran, Ebrahim Raisi, di hadapan tentara reguler dan Korps Garda Revolusi Islam, Rabu (17/4).

Dikutip dari AFP, dalam parade angkatan bersenjata itu, Iran memamerkan berbagai peralatan militer termasuk drone dan rudal balistik jarak jauh.

Dalam pidatonya, Raisi juga mengecam negara-negara yang berusaha menetralkan hubungannya dengan Israel.

“Negara-negara ini kini dipermalukan di depan rakyatnya sendiri yang merupakan kegagalan strategis bagi rezim Israel,” tambahnya.

Pada 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Perjanjian Abraham yang ditengahi Amerika Serikat. Sikap tersebut dikritik keras oleh Palestina.

Sementara itu, Mesir dan Yordania telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel, masing-masing pada 1979 dan 1994.

Di sisi lain, Israel berjanji akan merespons serangan Iran.

Juru bicara militer, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan Iran tidak akan bebas dari hukuman.

Presiden Raisi juga telah memberi peringatan terhadap tindakan apa pun yang mungkin dilakukan Israel. Ia menegaskan akan membalas secara lebih parah dan menyakitkan jika Israel kembali mengusik.

Tentara Israel mengatakan sebagian besar serangan Iran berhasil ditembak jatuh, dengan bantuan Amerika Serikat dan sekutu lainnya. Dampaknya pun hanya kerusakan minim.

Iran menegaskan serangan itu sebagai pertahanan diri usai serangan terhadap konsulatnya di ibu kota Suriah yang dilakukan Israel.