Intelijen AS: Putin tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

WASHINGTON -- Surat kabar Wall Street Journal melaporkan, badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) menyimpulkan Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tak memerintahkan pembunuhan terhadap politisi oposisi Alexei Navalny yang...

Intelijen AS: Putin tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Surat kabar Wall Street Journal melaporkan, badan-badan intelijen Amerika Serikat (AS) menyimpulkan Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tak memerintahkan pembunuhan terhadap politisi oposisi Alexei Navalny yang tewas di penjara Artik pada Februari lalu. Navalny yang berusia 47 tahun saat meninggal dunia, merupakan kritikus yang vokal terhadap Putin.

Sekutu-sekutu Navalny yang ditetapkan sebagai ekstremis oleh pihak berwenang Rusia, menuduh Putin membunuh pemimpin oposisi tersebut. Mereka mengaku memiliki bukti untuk mendukung tuduhan itu.

Kremlin membantah terlibat dalam kematian Navalny. Bulan lalu, Putin menyebut kematian Navalny "mengharukan" dan mengatakan ia siap menyerahkan politisi itu ke Barat untuk pertukaran tahanan dengan syarat Navalny tidak pernah kembali ke Rusia. Sekutu-sekutu Navalny mengatakan pembicaraan itu sempat dilakukan.

Pada Sabtu (27/4/2024) Wall Street Journal mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan lembaga-lembaga intelijen AS menyimpulkan Putin mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny bulan Februari lalu. Surat kabar itu mengatakan tapi Washington belum melepaskan tanggung jawab Putin atas kematian Navalny.

Mengingat politisi itu yang pernah mengalami serangan racun pada 2020 itu sudah menjadi incaran pihak berwenang Rusia selama bertahun-tahun. Menurut AS hukum penjara Navalny juga bermotif politik.

Kremlin membantah Rusia terlibat dalam serangan racun 2020. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan ia sudah melihat laporan Wall Street Journal yang menurutnya berisi 'spekulasi kosong.' "Saya telah melihat materinya, saya tidak akan mengatakan itu materi berkualitas tinggi yang pantas mendapat perhatian," kata Peskov.

Laporan Wall Street Journal belum dapat diverifikasi secara independen. Laporan itu mengutip sumber yang mengatakan temuan itu "diterima secara luas oleh komunitas intelijen dan dibagikan ke beberapa lembaga, termasuk Badan Pusat Intelijen (CIA), Kantor Direktur Intelijen Nasional dan unit-unit intelijen Departemen Luar Negeri."

Wall Street Journal mengutip beberapa sumber yang mengatakan asesmen AS berdasarkan berbagai informasi termasuk sejumlah informasi intelijen rahasia dan analisa dari fakta-fakta terbuka termasuk waktu kematian Navalny dan bagaimana hal itu membayangi pemilihan umum Rusia bulan Maret lalu. Laporan itu mengutip staf senior Navalny, Leonid Volkov yang menyebut temuan AS naif dan konyol. 

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow