Ini Ongkos Produksi Apple Vision Pro yang Harga Jualnya Hampir Rp 55 Juta

Pembeli yang merasa tidak cocok boleh mengembalikan Apple Vision Pro dan mendapat refund menurut kesepakatan yang berlaku.

Ini Ongkos Produksi Apple Vision Pro yang Harga Jualnya Hampir Rp 55 Juta

TEMPO.CO, Jakarta - Apple Vision Pro sukses mengguncang dunia teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR), sejak peluncurannya 2 Februari 2024. Headset mixed reality besutan Apple ini viral di awal debutnya dengan harga Rp 54,9 juta.

Namun, hari demi hari mulai muncul permasalahan, beberapa pengguna banyak yang mengembalikan produk ini. Alasan pengguna mengembalikan Apple Vision Pro beragam, ada yang merasa pusing ketika menggunakannya, lalu juga ada pengguna yang menilai harga Apple Vision Pro tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditawarkan.

Walau dikembalikan oleh pengguna, Apple tidak tampak mempermasalahkannya. Pada awal pembelian perusahaan milik Steve Jobs itu telah membuat kesepakatan dengan pengguna. Bagi yang merasa tidak cocok, boleh mengembalikan atau refund Apple Vision Pro, namun tetap dengan kesepakatan yang berlaku.

Mahalnya produk Apple Vision Pro tidak menjadi hambatan kepada pengguna untuk mencoba dan membeli headset besutan Apple itu. Sekalipun diketahui biaya produksi dari Apple Vision Pro diperkirakan menghabiskan US$ 1,500 atau setara dengan Rp 23,5 juta.

Harga produksi bahan baku lebih murah, namun telah dimaklumi bahwa yang mahal dari Apple Vision Pro itu adalah ide dan riset untuk menciptakan produk ini. Apple dikenal sebagai raksasa teknologi dengan pelbagai fitur unggulan, tidak salah bila harga jual dari setiap produknya lebih mahal dari pesaingnya.

Ongkos Produksi Perdana

Pecinta Apple pasti mengetahui kalau raksasa teknologi ini baru perdana merilis headset mixed reality. Ongkos produksi pada produk perdana bisa dibilang cukup besar, karena belum ada target penjualan dan pelanggan yang pasti untuk membeli Apple Vision Pro.

Para ahli memprediksi bahwa generasi mendatang dari Apple Vision Pro mungkin akan mengalami penurunan harga, seiring dengan berkembangnya teknologi dan peningkatan produksinya. Sementara itu, beberapa pihak juga menyoroti isu keberlanjutan dan dampak lingkungan dari produksi dan daur ulang headset ini yang diprediksi bakal menekan Apple.

Dalam konteks ini, Apple diharapkan bisa memberikan transparansi lebih lanjut mengenai komposisi biaya dan proses produksi dari Apple Vision Pro. Hal ini disebut memberikan pemahaman yang lebih baik kepada konsumen mengenai nilai produk dan biaya yang dibayar.

GIZMOCHINA

Pilihan Editor: Banjir Lahar Gunung Semeru Terjang dan Jungkalkan 4 Truk Tambang

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow