Informasi Terpercaya Masa Kini

Morgan Oey Sebut Pernikahan Arwah Menjadi Tontonan yang Berbeda

0 34

jpnn.com, JAKARTA – Aktor Morgan Oey senang sekaligus bangga karena film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) akhirnya tayang di bioskop.

Dia berharap film horor tersebut dapat memberikan pengalaman yang berbeda bagi penonton.

Menurutnya, film Pernikahan Arwah tidak hanya menawarkan ketegangan, tetapi juga menyentuh sisi emosional tentang keluarga, takdir, dan cinta.

“Semoga film ini dapat diterima oleh masyarakat luas, tentunya juga bisa menjadi pilihan tontonan yang berbeda bagi para penonton,” ungkap Morgan Oey.

Baca Juga: Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) Tayang di Bioskop Mulai Hari Ini

Adapun film Pernikahan Arwah (The Butterfly House) akhirnya tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai Kamis (27/2).

Film tersebut menjadi kolaborasi perdana antara Entelekey Media Indonesia dan Relate Films, menghadirkan kisah horor yang unik dengan sentuhan budaya Tionghoa yang jarang dieksplorasi dalam film horor Indonesia.

Pernikahan Arwah (The Butterfly House) bercerita tentang sepasang kekasih, Salim dan Tasya, yang mengalami teror dari arwah leluhur keluarga.

Keduanya memutuskan untuk memindahkan proses foto pre wedding ke rumah keluarga Salim setelah bibi Salim, satu-satunya keluarga sedarah Salim, baru saja meninggal dunia.

Baca Juga: Morgan Oey Jadi Salim, Pernikahan Arwah Tayang Pekan Depan

Selain harus mengurus pemakaman bibinya, Salim ternyata harus melanjutkan ritual keluarganya untuk membakar dupa setiap hari di sebuah altar yang misterius atau nyawanya akan terancam.

Kehadirannya dan tim foto pre wedding di rumah itu membuat arwah leluhur Salim yang meninggal di masa pendudukan Jepang muncul dan meneror.

Tasya tergerak untuk menguak misteri masa lalu dari keluarga Salim untuk bisa menenangkan arwah tersebut, sekaligus membebaskan calon suaminya dari kewajibannya agar bisa pergi dari rumah itu.

Baca Juga: Pernikahan Arwah Akan Beredar di 7 Negara

Dengan sentuhan budaya Tionghoa yang kental, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) tetap menghadirkan kisah yang bisa dinikmati oleh penonton luas.

Sutradara Paul Agusta mengungkapkan bahwa Pernikahan Arwah (The Butterfly House) adalah proyek yang cukup personal baginya.

“Saya ingin membawa elemen horor yang lebih dari sekadar jumpscare. Budaya Tionghoa memiliki banyak tradisi spiritual yang menarik, dan saya ingin mengangkatnya dengan pendekatan yang lebih emosional dan penuh makna,” jelas Paul Agusta.

Pernikahan Arwah (The Butterfly House) dibintangi oleh Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, Brigitta Cynthia, Verdi Solaiman dan sederet aktor berbakat lainnya.

Tidak hanya tayang di Indonesia, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) juga akan hadir di beberapa negara Asia lainnya, termasuk Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Laos, Brunei Darussalam, dan Myanmar. (ded/jpnn)

Leave a comment