Heboh Pengadilan India Izinkan Umat Hindu Sembahyang di Masjid,Berdalih Dulu Bekas Kuil: Diprotes

- Heboh! Pengadilan Kota Varansi India, baru saja memberikan keputusan yang mengizinkan umat Hindu bersembahyang di masjid. Sontak keputusan pengadilan tersebut membuat publik geger dan memprotesnya pada Kamis (01/02/2024) Meski demikian, sejumlah orang justru girang dan menyatakan bahwa keputusan tersebut adalah yang terbaik. Pasalnya mereka mengaku bahwa sebelum masjid tersebut berdiri tegak, tanah tersebut ternyata bekas...

Heboh Pengadilan India Izinkan Umat Hindu Sembahyang di Masjid,Berdalih Dulu Bekas Kuil: Diprotes

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Heboh! Pengadilan Kota Varansi India, baru saja memberikan keputusan yang mengizinkan umat Hindu bersembahyang di masjid.

Sontak keputusan pengadilan tersebut membuat publik geger dan memprotesnya pada Kamis (01/02/2024)

Meski demikian, sejumlah orang justru girang dan menyatakan bahwa keputusan tersebut adalah yang terbaik.

Pasalnya mereka mengaku bahwa sebelum masjid tersebut berdiri tegak, tanah tersebut ternyata bekas dari kuil suci bersejarah.

Dilansir TribunNewsmaker.com dari TheHindu pada Jumat, (2/2/2024), pengacara para pemohon yakni sekelompok umat Hindu mengatakan hakim telah memutuskan bahwa para pemuka agama Hindu boleh bersembahyang di ruang bawah tanah masjid Gyanvapi.

Pengadilan pun meminta pemerintah distrik untuk membuat pengaturan untuk memulai ibadah tersebut dalam waktu tujuh hari.

"Hakim telah mengizinkan kerabat pendeta untuk menyembah dewa-dewa Hindu di ruang bawah tanah masjid Gyanvapi," kata Vishnu Shankar Jain, sang pengacara.

Baca juga: NGERI! Ekstrimis India Serukan Rebut Makkah, Ubah Kabah Jadi Kuil, Intip Sederet Kontroversinya

Atas putusan ini, Komite Anjuman Intezamia Masjid Gyanvapi akan mengajukan banding atas perintah tersebut di Pengadilan Tinggi Allahabad, menurut penasihat komite Merajuddin Siddiqui.

Menurut The Hindu, Dewan Hukum Pribadi Muslim Seluruh India (AIMPLB), yang menjadi penasihat komite tersebut, menyatakan bahwa keputusan pengadilan itu sama sekali tidak dapat diterima.

Hal ini serupa dengan kasus pembukaan kunci di Masjid Babri pada tahun 1986.

"Sepertinya setelah berdirinya Ram Mandir di lokasi Masjid Babri, banyak masjid lain yang menjadi sasaran, tidak peduli berapa pun usianya," juru bicara AIMPLB S.Q.R. kata Ilyas.

Baca juga: Menyangkal Pengkhianatan Kaesang Pangarep, Gereja, Kuil & Masjid Saksi Bisu Felicia Doakan Kekasih

Masjid Gyanvapi adalah masjid abad ke-17 yang berada di kota suci Varanasi.

Masjid ini sebelumnya disebut dibangun di atas tanah bekas kuil yang dihancurkan.

Masjid Gyanvapi berbatasan dengan kuil Dewa Hindu Siwa dan merupakan salah satu masjid paling terkemuka di India.

Perebutan klaim atas tempat-tempat suci semacam ini sudah lama terjadi di India.

Aksi ini pun memecah belah India selaku negara mayoritas Hindu yang juga memiliki populasi Muslim terbesar ketiga di dunia.

Bulan ini, Perdana Menteri Narendra Modi juga menyedot perhatian karena meresmikan sebuah kuil mewah untuk Dewa Hindu Ram di Ayodhya, yang dibangun di atas bekas masjid abad ke-16.

Baca juga: YA ALLAH! Pria di Tanjung Priok 3x Bakar Masjid, Karpet Disiram Bensin, Membara: Identitas Terungkap

Masjid tersebut dihancurkan pada 1992 imbas kerusuhan kala itu.

Sedikitnya 2 ribu orang, mayoritas Muslim, tewas dalam kerusuhan tersebut.

Para kritikus menilai Modi telah mendorong agenda pro-Hindu dan memicu diskriminasi terhadap Muslim di India.

Langkahnya meresmikan kuil itu dinilai sebagai salah satu upaya politik Modi menjelang pemilihan umum pada Mei mendatang agar bisa memuluskan masa jabatan lanjut untuk periode ketiga.

Kini keputusan pengadilan tersebut masih menuai pro dan kontra dari sejumlah kalangan.

NGERI! Ekstrimis India Serukan Rebut Makkah, Ubah Ka'bah Jadi Kuil, Intip Sederet Kontroversinya

Penuh kontroversi, seorang ekstrimis sayap kanan Agama Hindu di India menyerukan umat Hindu untuk menginvasi Makkah, Arab Saudi.

Eksterimis penuh kontroversi bernama Yati Narsinghanad tersebut ingin mengubah bangunan suci umat Islam, Ka'bah menjadi kuil India.

Ucapan kontroversinya itu ia utarakan saat berpidato dalam konferensi Hindu di Moida, India Utara pada Rabu *5/4/2023).

Diketahui, Yati Narsinghanand merupakan pendeta kuli Dasna di Ghaziabad, Uttar Pradesh, India.

Dalam kesempatan itu, ia memberikan pidato berisi kebencian pada Islam.

Yati Narsinghanand mendesak umat Hindu untuk bangkit dan melawan Muslim.

"Makkah adalah tempat yang diduga sebagai kuil Mahadev berada," katanya dalam konferensi Hindu di Moida, India utara pada Rabu (5/4/2023), dikutip dari Mirror.co.uk.

Yati Narsinghanand juga mengklaim air Zam-zam adalah sungai dari Mahadev.

“Hindu Rashtra (negara Hindu) adalah sebuah mimpi, kami tidak hanya akan merebut (Afghanistan), tetapi juga Makkah. Gangga (sungai) Mahadev mengalir dalam bentuk Zam-Zam di sana,” katanya.

“Jika Anda tidak merebut Makkeshwar Mandir (Ka'bah), tidak ada kekuatan di bumi,” tambahnya.

Baca juga: SYOK Baca Berita Viral, Anaknya Curi Kotak Amal Demi Ongkos Renang, Ortu Minta Maaf Lalu Ganti Lebih

Pejabat tinggi Partai BJP di India, khususnya Kapil Mishra, yang memiliki hubungan dekat dengan Narsinghanand, secara aktif mempromosikan tren yang mendukungnya.

Kapil Mishra sebelumnya meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk tujuan Yati Narsinghanand menyerang umat Muslim.

Hal ini tentu membuat eksterimis tersebut ditentang oleh sejumlah orang.

Pasalnya, seruan tersebut akan mencederai kedamaian umat bergama dunia.

Diketahui, jauh sebelum pidato kontroversi tersebut, Yati Narsinghanand pernah menyerukan kekerasan pada Islam.

Selama berbulan-bulan pada 2022, ia dituduh membuat pernyataan yang ofensif pada wanita.

Dia turut melakukan aksi yang menyudutkan kaum minoritas Islam di India.

Diberitakan CNN International, Yati sempat menghina umat Muslim dengan kata 'Setan'.

Baca juga: Fakta-fakta BTS Meal di McD, Menghormati Kaum Muslim & Hindu dengan Hadirkan Makanan Ini  

Bahkan, Yati sempat mengancam akan memusnahkan umat Muslim.

Dia memiliki keinginan untuk menciptakan India yang bebas dari Islam.

Sebab kontrovesinya itu, Yati mendapatkan laporan dari sejumlah kasus.

Yati Narsinghanand sudah menghadapi dakwaan di lebih dari 20 kasus berbeda, menurut pengacaranya, Maa Chetnanand Saraswati, yang juga seorang pendeta di kuil Dasna Devi.

Kritikus mengatakan Yati Narsinghanand dilindungi oleh kedekatannya dengan para pemimpin Partai BJP.

Dia diduga telah menyebarkan kebencian antar umat beragama.

Pada April tahun 2022 lalu, Yati Narsinghanand dan penyebar kebencian lainnya ditangkap karena membuat pidato kebencian di "Hindu Mahapanchayat".

Saat itu, ia mengatakan, 50 persen umat Hindu akan pindah agama dalam 20 tahun jika seorang Muslim menjadi perdana menteri di India.

Kini, Yati mendapat tentangan dari sejumlah tokoh Muslim dunia.

Baca juga: SOAL & KUNCI JAWABAN Pelajaran IPS Kelas 7 SMP Hal 249, 10 Buah Peninggalan Masa Hindu-Buddha

Sekretaris Jenderal Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional, Dr. Ali Muhyiddin Al-Qara Daghi, mengecam pernyataan Yati Narsinghanand yang menyerukan untuk menyerang Makkah dan merebut Ka'bah.

Melalui akun Twitter-nya, ia mengomentari video pendek Yati Narsinghanand yang beredar di media sosial.

"Orang gila berbicara dan orang waras mendengarkan…

Dikatakan kepada Firaun, siapa Firaun Anda?

Dia berkata: Saya tidak menemukan siapa pun yang menginginkan saya?" tulis Dr. Ali, dikutip dari Eastern Herald.

"Pernyataan dan kegilaan resmi yang mengundang keheranan dan tawa ini harus ditanggapi dengan kendali resmi dari pemerintah Islam dan sikap hukum populer terhadap orang-orang seperti ini," lanjutnya.

Imbas dari pidato kontroversinya itu, Yati terus mendapatkan kecaman dari sejumlah pihak.

Yati juga mendapatkan kecaman dari umat Hindu sayap kiri di India.

(TribunNewsmaker.com/Dika Pradana)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow