Hampir Celaka Karena Gengsi

Beruntung pada hari itu nyawa Randy (nama samaran) masih terselamatkan. Cuma karena gengsi dan ingin membuktikan kepada teman-temannya bahwa dia bisa melakukan banyak hal, Randy hampir saja pulang dengan membawa nama saja. Sejak saat itu dia pun kapok dan mengakui ada hal yang dia bisa lakukan dan ada yang tidak bisa dilakukan. Seperti apa ceritanya?

Hampir Celaka Karena Gengsi

Beruntung pada hari itu nyawa Randy (nama samaran) masih terselamatkan. Cuma karena gengsi dan ingin membuktikan kepada teman-temannya bahwa dia bisa melakukan banyak hal, Randy hampir saja pulang dengan membawa nama saja. Sejak saat itu dia pun kapok dan mengakui ada hal yang dia bisa lakukan dan ada yang tidak bisa dilakukan. Seperti apa ceritanya?

Di lingkungan tempat kuliahnya Randy terkenal dengan anak yang aktif dan mudah bergaul dengan siapa saja. Tidak hanya teman sekelas yang mengenal dirinya bahkan hampir sebagian besar mahasiswa di kampus itu kenal dengan Randy. Selain menjadi salah seorang mahasiswa yang pintar, di kelas dia juga aktif di berbagai organisasi penting di kampusnya.

Bahkan di mata teman-temannya Randy merupakan orang yang bisa diandalkan karena banyak memiliki kelebihan. Selain pintar pada pelajaran, Randy juga memiliki banyak bakat di bidang olahraga, otomotif, elektronik, teknologi, dan bahkan Randy juga jago dalam hal memasak makanan. Semua itu cukup membuat Randy sempurna di mata teman-temannya.

Terkadang semua kelebihan yang dia miliki membuat Randy sedikit memiliki kepercayaan diri yang berlebihan dan terkesan sombong. Apalagi ditambah dengan banyaknya pujian yang dia terima sehingga dia merasa bisa melakukan apa saja yang diminta dan dikatakan oleh teman-temannya. Bahkan dia gengsi untuk mengatakan tidak bisa atau tidak mampu.

Meskipun sering berlagak gengsian dan sombong namun apabila sedikit saja dipuji Randy dengan senang hati membantu teman-teman yang membutuhkan. Dia tidak pelit membagikan ilmu maupun kemampuannya kepada teman-teman. Bahkan kondisi itu pun bisa dimanfaatkan oleh Randy sebagai ajang pembuktian dia bisa melakukan apa saja.

Suatu hari ketika masuk libur semester, Randy dan teman-teman sekelasnya berencana untuk berlibur ke salah satu objek wisata alam di kota tetangga. Dari informasi yang mereka dapatkan di objek wisata itu setiap pengunjung bisa menyewa glamping atau tempat kemah dan juga menikmati secara gratis semua fasilitas yang ada termasuk wahana kolam renang yang menjadi andalan.

Randy dan teman-temannya sepakat pergi pada hari Sabtu dan pulang pada Minggunya. Mereka menyewa dua glamping yang diperuntukkan untuk kamar laki-laki dan perempuan. Sebagian mahasiswa mengatakan akan menggelar perlombaan renang di objek wisata itu sebagai hiburan. Sebagian besar dari mahasiswa pun setuju dengan ide itu.

Namun di sisi lain Randy kurang setuju dengan ide perlombaan renang itu. Alasannya ternyata Randy tidak bisa berenang. Tetapi fakta itu tidak diketahui oleh banyak orang karena Randy sering menutupi kekurangannya itu. Dengan kondisi itu Randy berusaha untuk menyarankan kepada teman-temannya agar menggelar kegiatan lain selain perlombaan renang.

Tapi karena perlombaan renang itu didukung banyak oleh mahasiswa dan sejumlah mahasiswi maka saran dari Randy ditolak. Bahkan ada salah seorang temannya yang mengatakan kalau Randy tidak bisa berenang sehingga dia tidak mau mengikuti perlombaan renang itu. Pasalnya bagi mahasiswa yang tidak bisa berenang mereka memilih untuk menjadi juri dan penonton.

Perkataan dari temannya itu sempat membuat Randy sedikit emosi. Sampai-sampai dia mengatakan dengan tegas tidak ada yang tidak bisa dilakukan olehnya. Bahkan Randy mengatakan Jika dia akan memenangkan perlombaan renang di wahana kolam renang objek wisata tersebut. Teman-teman sekelasnya pun menjadi semangat dengan perkataan Randy itu.

Meskipun dari mulut Randy sangat percaya diri tapi di hatinya dia sangat cemas dan khawatir. Dia tidak bisa lari lagi dengan kenyataan bahwasanya dia harus mengikuti lomba renang. Randy sudah membayangkan rasa malu jika teman-temannya mengetahui bahwa dia tidak bisa berenang. Tapi karena gengsi yang tinggi dia terlanjur mengatakan bahwa dia sangat jago dalam hal itu.

Hari yang dinanti-nantikan pun tiba. Randy dan teman kelasnya menyewa satu bus untuk pergi ke objek wisata. Tepat pukul 10.00 mereka sampai di objek wisata itu dan langsung meletakkan barang-barang dan istirahat sejenak di kamar atau glamping yang sudah di-booking sebelumnya. Rencananya mereka akan melakukan kegiatan hiburan setelah makan siang dan shalat zuhur.

Karena berada di ketinggian dan dikelilingi oleh pegunungan, suasana objek wisata itu menjadi sangat sejuk meskipun sedang beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Pada hari pertama Randy dan teman-teman sekelasnya menghabiskan waktu dengan memainkan sejumlah permainan kelompok.

Mereka larut dalam keasyikan dan kebersamaan tersebut. Pada malam hari mereka memilih untuk membakar ayam dan sejumlah makanan lainnya. Perlombaan renang pun dimulai pada hari kedua tepat pukul 07.00.

Peserta pun sudah siap berada di pinggir kolam berenang. Di objek wisata itu ada dua kolam yang diperuntukkan pertama untuk anak-anak dan pengunjung yang tidak bisa berenang kemudian kolam kedua yang diperuntukkan untuk mereka yang bisa berenang.

Kolam kedua itu memiliki kedalaman mulai dari 1,5 meter hingga 2 meter. Dari seluruh peserta Randy lah yang terlihat sangat gugup. Sebenarnya dia bisa saja menghindar dari perlombaan itu dengan membuat sejumlah alasan.

Namun karena gengsi dan banyaknya perkataan dari teman-temannya membuat Randy memberanikan diri untuk mengikuti perlombaan renang tersebut. Semua peserta termasuk Randy diminta untuk segera berdiri dan mengambil posisi masing-masing.

Di babak pertama ada sebanyak 8 orang peserta yang akan berlomba. Mereka sudah bersiap-siap dan menunggu peluit dibunyikan oleh wasit. Saat peluit dibunyikan kedelapan peserta termasuk Randy angsung melompat ke dalam kolam.

Baru saja masuk ke dalam air gelagat Randy sudah bisa menunjukkan bahwasanya dia tidak bisa berenang. Tiba-tiba Randy terlihat panik dan mulai tenggelam. Dia pun berteriak meminta tolong kepada siapa saja.

Awalnya tidak ada orang yang sadar dengan kondisi Randy tersebut. Namun beberapa saat ada sejumlah mahasiswa yang melihat dan berteriak memberitahu teman-teman lain. Spontan para peserta dan sejumlah mahasiswa lain berusaha menyelamatkan Randy. Beruntung dia bisa diselamatkan dan dibawa ke pinggir kolam.

Setelah merasa tenang Randy mengucapkan terima kasih kepada teman-temannya. Dengan wajah yang malu dia mengaku bahwasanya dia tidak bisa berenang kepada semua teman-temannya. Mendengar hal itu beberapa orang sempat marah atas kebohongan dari Randy itu.

Namun setelah itu mereka mencoba untuk berbicara dan menasihati Randy bahwa manusia itu pasti memiliki kekurangan. Jika mereka tahu Randy tidak bisa berenang dari awal mereka juga tidak akan menertawakan kekurangan dari Randy itu.

Akhirnya Randy menyesal dan sadar bahwasanya tidak ada manusia yang sempurna. Pasti semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. (Adetio Purtama)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow