Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas sedang mempelajari usulan proposal baru dari Israel mengenai potensi gencatan senjata di Gaza Palestina.

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

GAZA, KOMPAS.com - Hamas kini tengah mempelajari usulan proposal baru dari Israel mengenai potensi gencatan senjata di Gaza Palestina.

Hal itu diungkapkan sehari atau Sabtu (27/4/2024) setelah delegasi dari mediator Mesir dilaporkan tiba di Israel dalam upaya untuk memulai perundingan yang terhenti.

Tanda-tanda perundingan gencatan senjata baru terjadi bersamaan dengan persiapan Israel untuk melancarkan serangan militer ke kota Rafah di selatan Gaza, dan dampak perang yang menyebabkan berlanjutnya serangan di wilayah tersebut.

Baca juga: Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

"Hari ini, Hamas menerima tanggapan resmi pendudukan Zionis terhadap posisi gerakan tersebut, yang disampaikan kepada mediator Mesir dan Qatar pada 13 April," terang Khalil al-Hayya, wakil kepala sayap politik Hamas di Gaza, dalam sebuah pernyataan singkat pada Sabtu dini hari.

"Hamas akan mempelajari proposal ini, dan setelah selesai mempelajarinya, mereka akan menyampaikan tanggapannya," terangnya, dikutip dari AFP.

Sebelumnya, Hamas bersikeras melakukan gencatan senjata permanen, sesuatu yang ditolak oleh Israel.

Diketahui, Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS) telah gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata baru di Gaza sejak penghentian pertempuran selama satu minggu pada November yang berhasil menukar 80 sandera Israel dengan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Beberapa media Israel, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya, mengatakan kabinet perang Israel telah membahas rencana baru untuk gencatan senjata dan pembebasan sandera menjelang kunjungan delegasi Mesir.

"Ada kemajuan nyata dalam mendekatkan pandangan delegasi Mesir dan Israel," kata Al-Qahera News, yang terkait dengan badan intelijen negara Mesir.

Perang di Gaza juga menjadi agenda pertemuan puncak internasional yang akan dimulai di Arab Saudi pada akhir pekan.

Pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia yang dijadwalkan dimulai di Riyadh pada hari Minggu, akan mencakup sesi yang berfokus pada Gaza di hari Senin.

Baca juga: PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Nanti akan menampilkan Perdana Menteri Palestina yang baru diangkat Mohammed Mustafa, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly dan Sigrid Kaag, koordinator bantuan PBB untuk Jalur Gaza.

"Diskusi dengan rekan-rekan Eropa, Amerika dan regional mengenai Gaza dan situasi regional direncanakan di Riyadh," ujar sumber diplomatik pada hari Jumat.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow