Gempa 7,1 Magnitude Guncang Kazakhstan, WNI Dipastikan Aman

Duta Besar Indonesia untuk Kazakshtan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman, menegaskan WNI di daerah terdampak gempa dalam kondisi aman

Gempa 7,1 Magnitude Guncang Kazakhstan, WNI Dipastikan Aman

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bumi dengan kekuatan 7,1 Magnitude mengguncang Kazakhstan dan wilayah Xinjiang di negara tetangganya Cina pada Selasa 23 Januari 2024.

Kendati demikian, Duta Besar Indonesia untuk Kazakshtan dan Tajikistan, M. Fadjroel Rachman, dalam video yang dirilis menegaskan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah terdampak berada dalam kondisi aman.

"Kami sejak tadi malam sudah berhubungan dengan WNI di Almaty dan Astana, semuanya dalam keadaan selamat dan sehat. Sampai pagi ini kami masih memantau pergerakan WNI dan semua menyampaikan tidak ada yang mengalami sesuatu yang tidak diinginkan," kata Fadjroel Rachman.

Fadjroel mengatakan pihak KBRI di Astana tetap memantau perkembangan lebih lanjut seusai gempa kuat tersebut. Dia mengatakan pada Selasa pagi pada waktu setempat, WNI di Astana dan Almaty dalam kondisi sehat.

Gempa ini terjadi di wilayah perbatasan Kazakahstan-Xinjiang, Cina. Gempa terjadi pada kedalaman 10 kilometer. Warga di Almaty meninggalkan rumah mereka dan berkumpul di luar meskipun cuaca dingin. Tidak ada kerusakan yang dilaporkan.

Sementara di wilayah Cina, gempa dilaporkan melukai enam orang dan merusak atau merobohkan lebih dari 120 rumah dalam cuaca dingin yang membekukan, kata pihak berwenang.

Gempa tersebut mengguncang wilayah Uchturpan di prefektur Aksu tak lama setelah pukul 02.00 pada Selasa, kata Pusat Jaringan Gempa Cina. Sekitar 200 tim penyelamat dikirim ke pusat gempa. Kabupaten ini disebut Wushi dalam bahasa Mandarin yang digunakan oleh sebagian besar orang Cina.

Dari enam orang yang terluka, dua orang luka berat dan empat orang luka ringan. Selain itu, 47 rumah roboh, 78 rumah rusak, dan beberapa bangunan pertanian roboh, demikian postingan pemerintah Daerah Otonomi Uygur Xinjiang di akun media sosial resminya, Weibo.

Gempa tersebut memutus jaringan listrik tetapi listrik segera pulih, kata otoritas Aksu. Daerah pegunungan Uchturpan memiliki populasi sekitar 233.000 orang pada 2022, menurut otoritas Xinjiang.

Biro Kereta Api Urumqi melanjutkan layanannya setelah jam 7 pagi pada Selasa setelah pemeriksaan keselamatan memastikan tidak ada masalah di jalur kereta. Penangguhan tersebut berdampak pada 23 kereta, kata biro yang melayani ibu kota Xinjiang melalui akun resminya di Weibo.

Survei Geologi AS mengatakan gempa tersebut berkekuatan 7,0 skala Richter dan terjadi di pegunungan Tian Shan yang aktif secara seismik. Dikatakan bahwa gempa terbesar di kawasan itu dalam satu abad terakhir berkekuatan 7,1 skala Richter dan terjadi pada 1978 sekitar 200 kilometer ke arah utara pada gempa Selasa dini hari.

Beberapa kali gempa susulan tercatat, yang terkuat berkekuatan 5,3 SR.

Daerah pedesaan ini sebagian besar dihuni oleh warga Uyghur, etnis Turki yang mayoritas beragama Islam dan telah menjadi sasaran kampanye asimilasi paksa dan penahanan massal oleh negara. Wilayah ini sangat termiliterisasi dan CCTV menunjukkan pasukan paramiliter bergerak sebelum fajar untuk membersihkan puing-puing dan mendirikan tenda bagi mereka yang mengungsi.

Daerah Uchturpan mencatat suhu jauh di bawah titik beku, dengan suhu paling rendah hingga minus 18 derajat C yang diperkirakan oleh Administrasi Meteorologi Cina minggu ini.

Pilihan Editor: Gempa Dahsyat Magnitudo 7,1 di Provinsi Mayoritas Muslim Uyghur Xinjiang

AL JAZEERA | SANTA MARIA TIMES

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow