Dugaan Politisasi Bansos Diangkat di Sidang MK, Ini Respons Jokowi

Romo Magnis menyoroti pembagian bansos oleh Jokowi yang dnilai menjadi upaya memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024

Dugaan Politisasi Bansos Diangkat di Sidang MK, Ini Respons Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan menanggapi adanya narasi politisasi bantuan sosial (bansos) saat masa kampanye Pilpres 2024. Isu mengenai politisasi bansos belakangan muncul di sidang Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) di Mahkamah Konstitusi atau MK.

"Saya enggak mau mengomentari apapun yang berkaitan dengan MK," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (3/4).

Pembagian bansos saat masa kampanye pilpres mendapat sorotan dari Guru besar filsafat dan etika Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Franz Magnis Suseno alias Romo Magnis. Romo Magnis merupakan saksi ahli yang dihadirkan oleh kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD. dalam sidang PHPU di MK pada Selasa (2/4).

Pada kesempatan itu, Romo Magnis menyoroti pembagian bansos oleh Jokowi yang dianggap menjadi bagian dari upaya memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Dia mengibaratkan hal itu seperti seorang karyawan toko yang mengambil uang secara diam-diam di tempatnya.

"Itu mirip dengan seorang karyawan yang diam-diam mengambil uang tunai dari kas toko. Jadi itu pencurian ya pelanggaran etika," kata Romo Magnis.

Ia menegaskan, bansos merupakan milik bangsa Indonesia yang dibagikan melalui kementerian terkait dan bukan milik presiden pribadi.

"Pembagian bantuan sosial. Bansos bukan milik Presiden melainkan milik bangsa Indonesia yang pembagiannya menjadi tanggung jawab Kementerian yang bersangkutan dan ada aturan pembagiannya," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, seorang saksi yang dihadirkan tim hukum Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Dadan Aulia Rahman mengatakan terdapat purnawirawan TNI yang membagikan bantuan sosial berupa sembako dengan gambar pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, bantuan tersebut diberikan pada masa tenang.

"Saya di sini sebagai saksi yang akan menerangkan tentang adanya bantuan oleh pensiunan TNI di tanggal 11 Februari dan 12. Setahu saya pada tanggal tersebut masa tenang," kata Dadan.

Dadan mengatakan, kejadian tersebut terjadi di tempat tinggalnya, di Kampung Bongbong, RT 001, RW 004, Desa Pasir Eurih, Kabupaten Pandeglang, Banten. Adapun bansos dibagikan kepada warga di dua kampung.

"Jumlah yang dibagikan ke masyarakat kisaran 50 sampai 70 (orang) karena ada 2 kampung yang dibagikan. mereka setelah pulang membawakan beras berlogokan Gibran dan Prabowo," ujarnya.

Dia mengungkapkan paket bantuan sosial tersebut berisi sembako yang terdiri dari beras, minyak goreng, dan mie instan. Berdasarkan cerita Dadan, pada 12 Februari tersebut, dirinya melihat warga keluar dari kantor desa dengan membawa paket bantuan itu.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow