Detik-Detik Oknum Polisi Nekat Tembak Debt Collector,Ngamuk saat Mobil Akan Disita,2 Tahun Nunggak

- Oknum polisi nekat menembak debt collector yang akan menyita mobilnya. Tak hanya menembak, oknum polisi juga menusuk korban. Aksi tersebut pun menarik perhatian publik dan viral di media sosial. Diketahui, pelaku melakukannya lantaran debt collector akan menyita mobilnya. Padahal, oknum polisi tersebut menunggak cicilan selama dua tahun. Lantas, seperti apa kronologinya? Informasi berita menarik lainnya di Google News...

Detik-Detik Oknum Polisi Nekat Tembak Debt Collector,Ngamuk saat Mobil Akan Disita,2 Tahun Nunggak

TRIBUNMADURA.COM - Oknum polisi nekat menembak debt collector yang akan menyita mobilnya.

Tak hanya menembak, oknum polisi juga menusuk korban.

Aksi tersebut pun menarik perhatian publik dan viral di media sosial.

Diketahui, pelaku melakukannya lantaran debt collector akan menyita mobilnya.

Padahal, oknum polisi tersebut menunggak cicilan selama dua tahun.

Lantas, seperti apa kronologinya?

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: Nekat Curi Ayam Jago, Pria di Ponorogo Pasrahkan Nasibnya di Tangan Warga, Diikat di Tiang Lampu

Oknum polisi ogah bayar cicilan mobil selama dua tahun, tapi ngamuk saat mobil tersebut diminta leasing.

Oknum tersebut diketahui adalah Aiptu FN.

FN bahkan melepaskan satu kali tembakan ke arah debt collector bernama Robert namun meleset.

Kemudian Aiptu FN memukul Robert dengan pistol masih digenggam di tangan kanan.

Pada saat itulah, ada sosok yang berusaha melerai perkelahian itu.

Sosok perempuan berhijab itu adalah istri Aiptu FN.

Berkali-kali dia berusaha merangkul suaminya dan membuatnya tenang.

Namun, Aiptu tak menggubris permintaan istrinya.

"Pa sudah pa, sudah pa," kata istri Aiptu FN.

Baca juga: Diduga Jadi Calo Transaksi Suara Pemilu 2024, Oknum PPK Guluk-Guluk Dilaporkan ke Bawaslu Sumenep

Itu adalah sekelumit potongan video yang tersebar di media sosial saat Aiptu FN marah.

Polisi di Polres Lubuk Linggau, Sumatera Selatan itu, berselisih dengan dua pria.

Belakangan diketahui, dua pria itu adalah penagih utang di sebuah leasing mobil.

Menurut informasi, Aiptu sudah menunggak dua tahun dan mobil mau ditaring leasing.

Hal itulah yang membuat oknum polisi ini murka.

Peristiwa itu terjadi di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (23/3/2024) pukul 14.00 WIB.

Debt collector itu adalah Dedi Zuheransyah (51) dan rekannya Robert Johan Saputra (35). 

Mereka harus dirawat di rumah sakit karena mengalami sejumlah luka di tubuh.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi saat kedua debt collector ini ingin menarik mobil Aiptu FN.

Sudah dua tahun tak dibayar cicilannya.

Berdasarkan data dihimpun peristiwa tersebut terjadi di parkiran mall di jalan Pom IX, Palembang.

Aiptu FN, yang dinas di Satsabhara Polres Lubuklinggau tak sengaja bertemu di tempat kejadian perkara (TKP).

Mobil FN dan kedua debt collector itu sempat bersenggolan. 

Karena tak terima, FN  keluar dari dalam mobilnya langsung mengeluarkan satu pucuk senjata dari pinggangnya.

FN langsung menembak ke arah Robert tetapi tidak mengenai korban.

Kemudian FN langsung memukul Robert menggunakan senjatanya mengenai kepala bagian kirinya.

Setelah itu, FN kembali ke dalam mobil dan mengambil senjata tajam jenis sangkur lalu mengejar Deddy. 

Lalu menembakan senjatanya mengenai tangan kanan Deddy.

Deddy pun terjatuh. 

Baca juga: Viral Caleg Bongkar Makam Warga, Diduga Sekeluarga Tak Pilih Oknum di Pemilu 2024, ‘Sudah 2 Tahun’

Pada saat terjatuh FN langsung menusukkan pisau ke arah Deddy. 

Tusukkan itu mengenai leher belakang sebelah kiri, punggung belakang, bahu sebelah kiri dan lengan sebelah kiri.

Kemudian keduanya langsung dibawa ke Rumah Sakit Siloam dan pelaku langsung melarikan diri.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yudha membenarkan bila anggotanya terlibat perkelahian dengan dua orang diduga debt collector.

"Betul (ada kejadian penusukukan oleh anggota," ungkap Indra saat memberikan keterangan pada Tribunsumsel.com, Sabtu (23/3/2024) malam.

Hanya saja, Indra belum bisa menjelaskan secara detail karena belum mendapatkan laporan secara utuh, karena kejadiannya di Palembang.

"Namun jalan ceritanya belum didapatkan secara utuh dan TKP kejadian berada di Palembang," ujarnya.

Indra pun menegaskan semua anggota yang terlibat apa pun mengarah ke pidana pasti akan ada prosesnya.

Namun, karena TKP berada di Palembang otomatis semua prosedur penanganannya akan dilakukan di Palembang

"TKP kejadian di Palembang sehingga yang akan melakukan prosedur pemeriksaan di Palembang," ujarnya.

Di sisi lain, oknum TNI membunuh kemudian membakar jasad istrinya.

Aksi bejat sang suami itu bahkan dibantu oleh selingkuhan.

Diketahui, pembunuhan itu dilakukan oleh Kopda Andriato dan wanita selingkuhannya, Listiani Agustina.

Korban adalah istri sah Kopad Andiriato berama Pipiet.

Jasadnya ditemukan dalam kondisi terbakar di area persawahan di Desa Alang-Alang, Kecamatan Trageh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, pada 28 April 2023 lalu.

Pipiet diketahui dibunuh oleh suaminya yang berstatus anggota TNI berpangkat kopral dua.

Oknum TNI tersebut melakukan pembunuhan pada 27 April 2023 dengan dibantu selingkuhannya yang bernama Listiani Agustina (48).

Keduanya telah ditangkap dan tengah menjalani proses persidangan.

Dalam persidangan terungkap, motif Kopda Andrianto dan Listiani Agustina melakukan pembunuhan lantaran kesal terhadap korban.

Selain itu, masalah ekonomi juga menjadi alasan Kopda Andrianto membunuh istrinya dengan cara memukul dan menjerat leher korban.

Baca juga: Gerah Didesak Menikahi, Pria ini Bunuh Pacarnya yang Sedang Hamil, Jasad Ditinggal Membusuk

Kopda Andrianto kemudian memanggil selingkuhannya, Listiani Agustina untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

"Pasca-aksi pembunuhan, pelaku A menghubungi terdakwa untuk meminta tolong menghilangkan jenazah isterinya," tutur Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejari Tanjung Perak, Hajita Cahyo Nugroho, seperti dilansir dari Tribun-Medan.com, Rabu (4/10/2023).

Keduanya membawa jasad korban ke Desa Alang-Alang Kecamatan Trageh Kabupaten Bangkalan menggunakan mobil.

Jasad korban kemudian dibuang dan dibakar di area persawahan.

"Di tengah perjalanan menghilangkan jenazah korban, keduanya sempat mampir ke hotel di kawasan taman wisata Kenjeran untuk berhubungan badan agar lebih tenang," terang JPU.

Warga menemukan jasad korban keesokan harinya dalam keadaan penuh luka bakar.

Jenazah kemudian diautopsi di RSUD Bangkalan.

Setelah dilakukan penyelidikan, Kopda Andrianto dan Listiani Agustina ditangkap.

Akibat perbuatannya, Listiani Agustina dapat dijerat dengan pasal 338 dan 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pasal 181 KUHP tentang menghilangkan mayat untuk menyembunyikan kematian.

Jauh sebelumnya, saat jasad korban baru ditemukan, Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Wibisono mengungkapkan kasus pembunuhan terjadi di Surabaya, sedangkan jasad korban dibuang di Bangkalan.

Saat ditemukan, kondisi jasad korban penuh luka bakar dan terdapat bekas jeratan di lehernya.

Diduga korban yang berusia 30 tahun tersebut tengah mengandung.

Baca juga: Nasib Wanita Mau ke Pasar Malah Kena Peluru Nyasar, Tak Sengaja Ditembakkan Polisi, Pipi Getar

Kini, Pipiet tewas meninggalkan dua orang anak perempuan.

Tetangga korban, Kartini (70) mengaku terkejut ketika mendengar kabar penemuan jasad Pipiet pada 28 April 2023 lalu.

Kartini menduga pelaku pembunuhan lebih dari satu orang karena tubuh korban cukup berat.

"Saya tahunya dari medsos. Saya yakin pembunuhan tidak dilakukan satu orang, pasti ada yang membantu. Karena tubuh Pipiet itu besar dan pasti berat," pungkasnya.

Sebelum pembunuhan tersebut, Hajita juga mengatakan Listiana pernah mencoba membunuh korban dengan racun.

Aksi tersebut disebut dicoba dua kali, namun gagal.

"Percobaan pertama racun jenis temix ditaburkan ke makanan korban tapi korban tidak memakannya," paparnya, dikutip dari Kompas.com.

Kemudian percobaan pembunuhan kedua dilakukan dengan cara memasukkan racun cair ke obat herbal.

Kedua percobaan pembunuhan yang dilakukan terdakwa dalam waktu yang berbeda tersebut gagal.

"Namun dimuntahkan oleh korban karena korban merasa ada rasa yang aneh," imbuhnya.

----

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow