Debat ke-4 Pilpres 2024,Pengamat Beri Penilaian Terhadap Tiga Cawapres,Siapa Paling Menguasai?

- Debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah selesai. Seperti diketahui debat itu dilaksanakan pada Minggu (21/1/2024) pukul 19.00 WIB. Debat Pilpres 2024 diikuti ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Rakan dan Mahfud MD. Dalam debat itu membahas 6 tema, di antaranya: pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, desa....

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah selesai. Seperti diketahui debat itu dilaksanakan pada Minggu (21/1/2024) pukul 19.00 WIB. Debat Pilpres 2024 diikuti ketiga Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Rakan dan Mahfud MD.

Dalam debat itu membahas 6 tema, di antaranya: pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, desa.

Pengamat politik yang juga diketahui sebagai Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan Muhaimin Iskandar, dan Mahfud MD, dinilai kompak menyerang Cawapres Gibran Rakabuming Raka, saat debat keempat Pilpres, Minggu (21/1/2024).

Ini terlihat ketika Muhaimin dan Mahfud menyinggung kebijakan food estate atau lumbung pangan, impor pangan, hingga melemparkan tudingan ke pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dianggap abai pada petani.

Baca juga: Survei Terbaru Elektabilitas Capres, Ganjar Hanya Unggul 1,3 Persen dari Anies, Ini Hasil Lengkapnya

“Strategi itu kembali dilakukan 1 dan 3 bersama-sama untuk mendegradasi basis elektoral 3,” kata Ahmad Khoirul Umam kepada Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Meski masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Meno Polhukam), kata Umam, Mahfud justru secara vulgar memainkan sikap oposisi dengan mengkritik keras sejumlah kebijakan pemerintah Jokowi.

Ini ditegaskan Mahfud ketika menyebut petani tidak berdaulat, subsidi pupuk meningkat di tengah berkurangnya angka petani dan jumlah lahan, hingga food estate yang gagal.

Lagi-lagi, Mahfud tampil dengan bekal pengalaman riil. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu dinilai enggan terjebak dengan jawaban-jawaban prosedural dan normatif, khususnya terkait isu penegakan hukum dan aturan.

“Sikap kritis Mahfud ini tampaknya menjadi cermin dari kian mengerasnya sikap politik PDI Perjuangan kepada pemerintahan Jokowi saat ini,” ujar Umam.

Sementara, Muhaimin tampil lebih santai, sekaligus berani dan agresif.

Muhaimin melancarkan serangkaian serangan terbuka ke Gibran dengan menyinggung pemerintahan Jokowi yang menunda pajak karbon, hilirisasi ugal-ugalan, hingga devisa nikel yang sangat kecil.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu juga beberapa kali berusaha memprovokasi dan memantik emosi kubu nomor urut 2 dengan menyentil kepemilikan lahan 500.000 hektare milik Prabowo.

Bahkan, Muhaimin sempat mencoba memprovokasi Gibran dengan menyampaikan istilah “catatan Mahkamah Konstitusi”.

“Muhaimin juga terkesan langsung menyerang pribadi Jokowi, ayahanda Gibran, dengan menyinggung tentang isu ijazah palsu hingga sentilan tentang penghormatan pada masyarakat adat bukan sesederhana memakai baju adat saat peringatan 17 Agustus setiap tahunnya,” kata Umam.

Baca juga: MENGAPA Anies Kuasai Debat Capres, Tapi Elektabilitasnya yang Melejit Ganjar? Survei Ini Jawabannya

Di sisi lain, Gibran memang sesekali menyerang. Namun, Wali Kota Solo itu beberapa kali memainkan strategi defensif lantaran harus menjawab kinerja pemerintahan Jokowi selama ini.

Pada saat bersamaan, Gibran banyak melontarkan gimik ke lawan yang justru terkesan berlebihan dan kurang simpatik.

“Karena Gibran lebih memilih melanjutkan gimik yang kurang simpatik, akhirnya kubu 1 dan 3 kompak mengantam strategi itu dengan judgment pertanyaan receh dan tidak layak untuk dijawab,” ucap Umam.

Melihat ketatnya pola serangan antartiga cawapres, Umam pun menilai bahwa penampilan Muhaimin, Gibran, dan Mahfud dalam debat keempat cenderung berimbang.

“Masing-masing cukup disiplin untuk menjaga poin politik mereka agar tidak dicuri lawan,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Untuk diketahui, debat keempat pilpres yang berlangsung Minggu (21/1/2024) malam mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, serta masyarakat adat dan desa itu. Debat digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Debat sendiri merupakan salah satu metode kampanye. Masa kampanye pemilu bakal berlangsung selama 75 hari, terhitung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Setelah masa kampanye, tahapan pemilu akan memasuki masa tenang selama tiga hari yakni 11-13 Februari 2024.

Selanjutnya, pada 14 Februari 2024 akan digelar pemungutan suara serentak di seluruh Indonesia.

Tak hanya untuk memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.

Siapa Tom Lembong? Tak Ikut Debat Tapi Sering Disebut Gibran, Ternyata Pernah Dekat dengan Jokowi

Dalam debat cawapres yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024), terselip satu nama yang mencuri perhatian. Dia adalah Tom Lembong, Co-Captain Timnas AMIN.

Tom Lembong memang tidak ikut berdebat semalam, namun nama tersebut berkali-kali disebut oleh cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.

Awalnya, Gibran menanyakan soal Lithium Ferro Phosphate (LFP) kepada Cak Imin.

Gibran mengatakan tim sukses paslon nomor urut 1 sering menggaungkan soal LFP. Dia bertanya apakah paslon nomor 1 antinikel.

"Timsesnya sering gaungkan LFP, lithium ferrophosphate. Saya nggak tahu ini pasangan nomor 1 ini anti nikel atau bagaimana? Akan saya gunakan bila pertanyaannya kurang jelas. Gimana Gus?

Saya jelaskan juga nggak apa-apa. LFP, lithium ferrophosphate, itu sering digaungkan Pak Tom Lembong itu," tanya Gibran kepada Cak Imin.

Dalam debat tersebut, Gibran juga menuding Cak Imin mendapat contekan dari Tom Lembong.

"Mungkin Gus Muhaimin juga tak paham dengan pertanyaan yang diberikan ke saya. Mungkin dapat contekan dari Pak Lembong," kata Gibran.

Gibran yang kerap menyinggung nama Tom Lembong justru ditanggapi santai oleh Cak Imin.

Cak Imin ia hendak menelpon Co-kapten atau wakil ketua Timnas AMIN Thomas Lembong (Tom Lembong) sepulang dari debat.

"Sebentar lagi saya mau telepon beliau. Bukan konsultasi, bukan. Tapi ada yang kangen rupanya," kata Cak Imin kepada awak media usai debat.

Siapa Tom Lembong?

Thomas Lembong mempunyai nama lengkap Thomas Trikasih Lembong, kini lebih dikenal dengan nama Tom Lembong.

Tom Lembong lahir di Jakarta, 4 Mei 1971, anak dari pasangan T Yohanes Lembong dan Yetty Lembong.

Ayah Tom Lembong berasal dari Manado dan berprofesi sebagai dokter ahli bedah jantung dan THT lulusan Universitas Indonesia (UI).

Sedangkan ibunya yakni Yetty Lembong merupakan seorang ibu rumah tangga yang berasal dari Tuban.

Pada 1974 hingga 1981, diketahui bahwa Tom Lembong pindah ke Jerman.

Kemudian kembali lagi ke Jakarta pada tahun 1981-1986.

Seanjutnya, pada tahun 2002, Tom Lembong diketahui memutuskan menikah dengan Franciska Wihardja.

Dari pernikahan tersebut, Tom Lembong dan Franciska dikaruniai dua orang anak.

Riwayat Pendidikan

Saat menduduki bangku SMA, Tom Lembong pindah ke Boston, Massachusetts, USA.

Tom Lembong melanjutkan kuliah di Harvard University dan lulus pada tahun 1994 di bidang arsitektur dan tata kota.

Riwayat Jabatan Politik

- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (2016-2019)

- Menteri Perdagangan Indonesia (2015-2016)

Riwayat Karier

- Sales and Trading Associate di Morgan Stanley and Company (2014)

- Senior Manager di Departemen Corporate Finance Makindo Morgan Stanley Divisi Equitas di Singapura

- Investmen banker dari Deutsche Securities Indonesia

- Division Head and Senior Vice President di Badan Penyehatan Perbankan Indonesia (BPPN)

- Principia Management Group Quvat Managemen (Pengelola dana akuitas swasta)

- Managing Partner Quvat Managemen (Pengelola dana akuitas swasta)

- CEO Quvat Managemen (Pengelola dana akuitas swasta)

- Menteri Perdagangan

- Pimpinan di Badan Koordinasi Penanaman Modoal (BKPM)

Penghargaan

Thomas Lembong pernah mendapat penghargaan Young Global Leader (YGL) di World Economic Forum (Davos) pada tahun 2008.

Pernah Dekat dengan Jokowi

Tom Lembong terjun ke dunia politik pada 2013 sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo (Jokowi).

Peran ini diteruskan sepanjang masa jabatan pertama Jokowi sebagai Presiden.

Setelah Jokowi menjabat presiden, Tom Lembong ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan pada 2015-2016.

Ia kembali dipercaya masuk kabinet dengan menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2016-2019, yang kini berganti nama menjadi Kementerian Investasi.

Tom Lembong adalah orang di balik layar yang menulis beberapa pidato Jokowi yang paling ikonik.

Salah satunya adalah pidato "Game of Thrones" yang dibacakan Jokowi pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada 2018.

Diolah dari berita tayang di Kompas.com dan TribunNews.com

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow