Curhat Terakhir Brigadir Ridhal Sebelum Tewas di Mobil,Ngeluh Tak Betah Kerja,Istri: Jadi Ajudan

- Seorang polisi berpangkat brigadir ditemukan tewas di dalam mobil Alphard. Penyebab kematian polisi tewas di mobil Alphard diduga mengakhiri hidup menggunakan senjata api miliknya. Sebelum tewas, polisi tersebut curhat ke istrinya bahwa ia sudah tidak betah dengan pekerjaannya. Hanya saja sang istri tidak mengetahui maksud dari suaminya itu. Diketahui polisi berpangkat brigadir tersebut merupakan anggota Satlantas Polresta...

Curhat Terakhir Brigadir Ridhal Sebelum Tewas di Mobil,Ngeluh Tak Betah Kerja,Istri: Jadi Ajudan

TRIBUNJATIM.COM - Seorang polisi berpangkat brigadir ditemukan tewas di dalam mobil Alphard.

Penyebab kematian polisi tewas di mobil Alphard diduga mengakhiri hidup menggunakan senjata api miliknya.

Sebelum tewas, polisi tersebut curhat ke istrinya bahwa ia sudah tidak betah dengan pekerjaannya.

Hanya saja sang istri tidak mengetahui maksud dari suaminya itu.

Diketahui polisi berpangkat brigadir tersebut merupakan anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara yakni Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT).

Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepalanya di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

Baca juga: Pesan Terakhir Brigadir Ridhal Sebelum Tembak Kepala Sendiri, Istri Tak Percaya: Sangat Sayang Anak

Jasad Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan di dalam mobil Toyota Alphard di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).

Diberitakan Tribun Manado sebelumnya, posisi korban berada di kursi sopir sebelah kanan mobil Toyota Alphard berpelat nomor B 1544 QH.

Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.

Korban terlihat menggunakan kaos biru dengan celana panjang hitam.

Di bagian sebelah kanan celananya terdapat sarung senjata berwarna putih.

Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Yudhiawan ketika dikonfirmasi sudah membenarkan peristiwanya.

"Iya benar kejadian, Kapolresta Manado saya sudah perintahkan ke Jakarta untuk menyelidiki lebih lanjut," jelas dia.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal mengatakan, Brigadir Ridhal berada di Jakarta karena sedang cuti.

"Kebetulan yang bersangkutan sedang melaksanakan izin cuti di Jakarta," kata Ade saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024), dilansir dari Tribun Jakarta, via Tribun Sumsel.

Kombes Ade sebelumnya membenarkan peristiwa tewasnya Brigadir Ridhal.

Namun, ia menyebut Brigadir Ridhal bukan korban penembakan, melainkan tewas karena diduga bunuh diri.

"Iya betul. Bukan penembakan ya, tapi bunuh diri," kata Ade.

Jenazah Brigadir Ridhal dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Sebelum diduga akhiri hidup, Brigadir Ridhal Ali Tomi dan mobil Alphardnya itu sempat terekam kamera CCTV masuk ke lokasi dan berhenti terlebih dahulu.

Beberapa waktu berselang, korban diduga menembak kepalanya dengan senjata api miliknya jenis HS kaliber 9 milimeter.

Tembakan senjata api semi otomatis menembus kepalanya bagian pelipis dari kanan ke kiri.

Baca juga: Kesal Tak Dibelikan Motor RX King, Anak Hajar Ibu Kandung sampai Babak Belur, Maksa Jual Rumah

Kemudian, mobil tampak berjalan pelan tak terarah, dengan berbelok ke arah samping kanan.

Bahkan mobil tersebut sempat menabrak mobil lain yang tengah parkir di depan rumah.

Hal itu membuat warga sekitar mendatangi suara tabrakan mobil tersebut.

Sejumlah warga keluar dan mendatangi mobil.

Dari sanalah diketahui Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) tewas dengan luka tembak di kepalanya di dalam mobil Alphard.

Warga kemudian melaporkan ke polisi yang langsung mendatangi lokasi kejadian.

Polisi lalu menemukan senjata api (senpi) jenis HS dengan kaliber 9 milimeter (mm) di samping jenazah anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) yang tewas di dalam mobil di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Senjata api tersebut diduga dipakai Brigadir RAT untuk mengakhiri hidup.

"Kami menemukan beberapa barang bukti di dalam mobil tersebut, berupa satu pucuk senjata api jenis HS, dengan kaliber 9 mm," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, kepada wartawan, Jumat (26/4/2024).

"Dan juga kami menemukan identitas dari korban inisial RA adalah salah satu petugas kepolisian yang bertugas di Polresta Manado," lanjutnya.

Bintoro menuturkan, pihaknya telah melakukan digital forensik terhadap temuan kamera CCTV yang ada di TKP.

"Selanjutnya kami melaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap 13 orang saksi salah satunya adalah pemilik dari rumah atas nama Ibu Devi. Kami juga telah melaksanakan kegiatan digital forensik terhadap temuan CCTV yang ada di TKP," ucap dia.

"Dari CCTV ini kami bisa melihat gambaran kejadian dari peristiwa tersebut. Dari keterangan saksi olah TKP dan juga didukung dari bukti barang bukti yang ada, dan juga alat bukti berupa CCTV yang kami sudah putar, kami bisa mengambil kesimpulan untuk sementara bahwa dugaan yang bersangkutan bunuh diri," sambungnya.

Ajudan di Jakarta

Terungkap tujuan Brigadir Ridhal Ali Tomi berada di Jakarta, sebelum ditemukan meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala.

Hal itu diungkapkan oleh istri Brigadir Ridhal yakni Novita Husain.

"Ke Jakarta katanya menjadi Ajudan," ujar Novita saat ditemui Tribun Manado, Jumat (26/4/2024).

Novita menjelaskan sepengatahuannya suami menjadi ajudan dari seorang Polwan.

"Saya tau bosnya itu Polwan, yang bawa dia ke Jakarta, cuma saya tidak mau menyebutkan namanya mohon maaf," tuturnya

Perempuan yang akrab disapa Osin ini mengungkapkan sebelum meninggal Brigadir Ridhal sempat mengeluh terkait masalah pekerjaan.

"Pernah lewat telepon almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ, saya juga tidak tau maksudnya apa," tandasnya.

Diketahui, Brigadir Ridhal adalah seorang anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara.

Dia ditemukan meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala, Kamis (25/4/2024) di jalan mampang prapatan IV/ RT. 010/02 kelurahan tegal parang, mampang, Jakarta Selatan.

Baca juga: Dituduh Curi Kentang, Ibu-ibu Diancam Warga untuk Telanjang atau Dipenjarakan, Polisi: Baru Megang

Tinggalkan tiga anak

Pihak keluarga mengaku terpukul mendengar berita tewasnya anggota Polresta Manado Sulawesi Utara ini.

Bahkan tak ada yang menyangka kejadian tersebut terjadi pada keluarga mereka.

Rudi Dagong, Salah satu sepupu almarhum katakan bahwa Ridhal meninggalkan istri dan tiga anak.

"Anaknya yang bungsu baru usia tiga bulan," ucapnya kepada Tribun Manado, Jumat (26/4/2024).

Ia menjelaskan anak pertama almarhum Ridhal berusia tujuh tahun dan yang kedua berusia lima tahun.

"Yang paling tua baru kelas satu SD," ujarnya.

Fatimah salah satu warga mengaku kaget dengan peristiwa tersebut.

Menurutnya Brigadir Ridhal adalah sosok yang sangat ramah dan suka membaur dengan masyarakat.

"Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT," katanya.

Disclaimer

Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa.

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow