Cara Menghitung Masa Subur Perempuan setelah Haid, Kenali juga Tanda-tandanya Bun

Untuk menghitung masa subur, Bunda perlu mengetahui siklus haid atau menstruasi tiap bulannya. Untuk itu, yuk simak penjelasannya di artikel berikut ini.

Cara Menghitung Masa Subur Perempuan setelah Haid, Kenali juga Tanda-tandanya Bun

Bunda yang sedang program hamil (promil) perlu  mengetahui siklus haid atau menstruasi tiap bulannya. Ini untuk menghitung masa subur setelah haid serta tanda-tandanya. Jika Bunda melakukan hubungan intim pada hari paling subur, dapat meningkatkan peluang hamil.

Saat ini Bunda dapat menemukan kalkulator ovulasi dengan mudah, baik di situs atau aplikasi. Kalkulator ovulasi ini dapat memperkirakan hari subur berdasarkan lama siklus menstruasi. 

Kalkulator ovulasi ini bekerja paling baik untuk orang-orang yang siklus menstruasinya teratur. Namun, Bunda yang haidnya tidak teratur tak ada salahnya mencoba.

Baca Juga : Menghitung Masa Subur Wanita dengan Metode Perhitungan Kalender

Cara menghitung masa subur perempuan setelah haid

Sebelum membahas tentang perhitungan masa subur, ketahui dulu apa itu masa subur dan siklus menstruasi. 

Masa subur merupakan jangka waktu optimal untuk melakukan hubungan intim atau melakukan inseminasi saat mencoba untuk hamil.

Dr Karin Hammarberg, senior research fellow di Jean Hailes Reserach Unit mengatakan masa subur terjadi di sekitar waktu ovulasi. Karin menyarankan pasangan suami istri bercinta lima hari menjelang sampai akhir ovulasi untuk memperbesar peluang kehamilan.

"Masa subur yang paling tinggi saat tiga hari sebelum sampai ovulasi terjadi. Berhubungan intim di waktu ini meningkatkan peluang hamil. Nah, 12 sampai 24 jam setelah ovulasi, perempuan bisa sulit hamil karena sel telur sudah nggak ada lagi di tuba fallopi," kata Karen dikutip dari Your Fertility.

Sementara itu, siklus menstruasi merupakan rangkaian perubahan yang terjadi setiap bulannya pada perempuan yang memiliki organ reproduksi. 

Setiap siklus dimulai pada hari pertama pendarahan menstruasi ('hari pertama') dan berlanjut selama kira-kira 28 hari, meskipun jangka waktunya bisa sangat bervariasi. Bunda berpeluang hamil jika berhubungan seks sekitar waktu ovulasi, yang terjadi ketika seorang perempuan sudah dewasa melepaskan telur dari ovarium.

Selama siklus 28 hari, ovulasi terjadi sekitar 14 hari setelah siklus. "Kebanyakan orang dengan siklus menstruasi teratur berovulasi sekitar setengahnya," kata Caroline Skahn, CNM, perawat bidan bersertifikat dilansir laman Parents. 

Jika siklus haid Bunda tidak 28 hari, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) umumnya menggunakan pedoman 14 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai, berapa pun lama siklusnya, 

Misalnya saja siklus Bunda 35 hari, mungkin akan berovulasi pada hari 21. Jika siklus 24 hari, Bunda akan berovulasi sekitar hari ke 10.

"Memperkirakan ovulasi—dengan menggunakan alat seperti kalkulator ovulasi—dapat membantu menentukan “masa subur” Anda pada bulan tertentu, " jelas Arielle Bayer, MD, spesialis infertilitas dan ahli endokrinologi reproduksi di CCRM Fertility of New York. 

Waktu terbaik berhubungan intim?

Waktu terbaik untuk hamil itu adalah selama masa subur, itu berlangsung sekitar 6 hari dalam setiap bulan, yakni lima hari sebelum ovulasi, ditambah hari ovulasi itu sendiri. Peluang hamil paling tinggi jika pasangan suami istri berhubungan seks pada tiga hari menjelang ovulasi, ditambah hari ovulasi.

“Sperma harus sudah ada dan menunggu di saluran reproduksi agar sel telur dilepaskan dan berovulasi. Hubungan seksual harus terjadi sebelum atau selama ovulasi,” kata Bayer.

Bayer bilang, sperma itu dapat bertahan hingga lima hari di saluran reproduksi, sedangkan sel telur hidup sekitar 12 hingga 24 jam setelah ovulasi. Ini berarti sperma berumur beberapa hari sudah bisa membuahi sel telur yang baru dilepaskan, sehingga bisa hamil.

Jika Bunda melewatkan masa subur dan hari ovulasi maka harus menunggu hingga bulan berikutnya sebelum mencoba untuk hamil lagi. 

Tanda perempuan masuki masa subur

Masa subur perempuan umumnya bisa diketahui dari tanda-tanda yang terjadi di tubuh Bunda. Melansir laman BabyCenter, salah satu tandanya adalah cairan vagina yang keluar lebih banyak dengan warna bening dan licin, mirip putih telur mentah. Kondisi cairan yang seperti ini melindungi sperma saat berjalan menuju tuba fallopi.

Cairan vagina di masa subur ini juga dapat membantu mempercepat pergerakan sperma untuk bertemu sel telur. Masa subur itu terjadi lima hari sebelum terjadi ovulasi yang biasanya terjadi 12 sampai 14 hari sebelum haid.

Selain cairan dari vagina, hasrat seksual meningkat. Ini karena hormon estrogen dan progesteron semakin meningkat ketika memasuki masa subur. Tanda masa subur lainnya payudara menjadi lebih lunak akibat perubahan hormon. 

Peningkatan hormon progesteron pada masa subur juga akan memicu kenaikan suhu tubuh, meski hanya sedikit, sekitar 0,5°C. Namun, tanda ini jarang diperhatikan.

Nah, dari cara menghitung dan melihat tanda masa subur ini, semoga dapat meningkatkan peluang hamil.

Pilihan Redaksi
  • Berapa Kali Berhubungan Intim dalam Seminggu agar Cepat Hamil?
  • 15 Tanda Proses Pembuahan Berhasil dan Sedang Terjadi
  • Berapa Lama Sperma Berjalan Menuju Rahim Saat Proses Pembuahan?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow