Bicara Pertemuan Prabowo-Megawati, Maruarar Sirait Singgung Rekonsiliasi Pemilu 2019

Maruarar Sirait menyebut pertemuan Prabowo-Megawati tinggal menunggu waktu.

Bicara Pertemuan Prabowo-Megawati, Maruarar Sirait Singgung Rekonsiliasi Pemilu 2019

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Maruarar Sirait, menyinggung rekonsiliasi politik yang terjadi setelah pemilihan presiden 2019 ketika mengomentari rencana pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Maruarar menyatakan rekonsiliasi pasca-pilpres lima tahun lalu juga dilakukan oleh Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo yang tatkala itu menjadi rival.

Setelah pemilihan presiden 2019, Jokowi mengajak Prabowo masuk ke kabinetnya. Jokowi menunjuk Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

"Pak Prabowo itu seperti Pak Jokowi. Keduanya bersaing ketat dan mereka rival. Tapi, Pak Jokowi merangkul Pak Prabowo menjadi Menteri Pertahanan," ujar Maruarar di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu malam, 10 April 2024.

Megawati dan Prabowo direncanakan bertemu setelah Idul Fitri 1445 Hijriah. Ketua Umum PDIP dan Ketua Umum Gerindra itu berbeda kubu dalam pemilihan presiden 2024. PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. sebagai calon presiden dan wakil presiden. Mereka menjadi pesaing pasangan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

Maruarar mengatakan pertemuan Prabowo-Megawati penting untuk memulihkan hubungan. Ia meyakini perjumpaan kedua elite partai segera terlaksana. "Tinggal masalah waktu saja," kata Maruarar.

Maruarar juga mendukung pertemuan pemimpin dua kubu itu. Apalagi, kata Maruarar, Megawati dan Prabowo sudah saling mengenal. Mereka disebut-sebut memiliki komunikasi yang baik.

Dua petinggi partai pendukung pemerintah, salah satunya politikus partai merah, menyampaikan komunikasi antara PDI Perjuangan dan Partai Gerindra sebenarnya telah berjalan setelah pilpres 14 Februari lalu. Gerindra berkeinginan agar partai banteng sebagai partai pemenang pemilu mendukung pemerintahan Prabowo lima tahun mendatang.

Narasumber yang sama menyatakan PDI Perjuangan tak keberatan menjajaki komunikasi dengan Prabowo. Toh, Megawati pernah berpasangan dengan Prabowo ketika maju pilpres 2009 melawan Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, PDI Perjuangan meminta agar komunikasi itu tak melibatkan Presiden Joko Widodo. Hubungan Jokowi dengan PDI Perjuangan renggang setelah Presiden mendukung pencalonan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan momentum yang paling tepat untuk mempertemukan Megawati dan Prabowo adalah setelah persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pemilu 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Maka mengingat tahapan-tahapan ini masih berjalan, tentu untuk Ibu Mega dan Pak Prabowo tidak ada persoalan untuk bertemu, tapi tentu saja momentum yang tepat setelah seluruh tahapan MK dan proses hukum dilakukan PDI Perjuangan," kata Hasto di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa, 9 April.

Pilihan Editor: Gerindra Lempar Sinyal Pertemuan Megawati-Prabowo: Dalam Silaturahmi Idul Fitri

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow