Bersaing dengan Prabowo di Survei Litbang "Kompas", Pengamat: Peluang Ganjar Menang Mengecil

Penilaian itu bukan tanpa alasan. Prabowo-Gibran sangat mungkin mengungguli Ganjar-Mahfud melihat adanya gerakan besar yang terus terjadi.

Bersaing dengan Prabowo di Survei Litbang "Kompas", Pengamat: Peluang Ganjar Menang Mengecil

SEMARANG, KOMPAS.com - Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD bersaing ketat di Jawa Tengah.

Dalam survei yang dilakukan Desember 2023, Ganjar-Mahfud menguasai 31,6 persen suara di 10 dapil di Jateng. Sedangkan Prabowo-Gibran 29,6 persen, Anies-Imin 4,3 persen.

Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Abdulrahman Wahid menilai, belakangan ada banyak variabel yang memungkinkan Ganjar-Mahfud kalah menguasai suara di Jateng dan peluang Prabowo-Gibran semakin besar.

Baca juga: Analisis Litbang Kompas: Peta Pertarungan Politik 2024 di Jateng

"Berkaitan dengan mobilisasi yang dilakukan oleh PDI-P di Jateng berbeda dalam pilpres 2024 ini. Pileg nampak kencang, tapi pilpres nampak ada banyak faktor yang membuat peluang Ganjar menang di Jateng semakin mengecil," tutur Wahid melalui sambungan telepon, Jumat (19/1/2024).

Salah satunya, PDI-P fokus mengamankan pemilu legislatif yang hampir dipastikan menang ketimbang pemilu presiden yang masih dinamis dan memiliki kesempatan di putaran kedua.

Apalagi penguasaan PDI-P di Jateng masih terkuat dengan tingkat elektabilitas terakhir berada di angka 32,5 persen.

Tingkat keterpilihan PDI-P ini diikuti Gerindra di angka 14,1 persen dan PKB 10,2 persen.

Wahid belum bisa memprediksi secara tepat soal pemenang suara Pemilu Presiden di Jateng mengingat masih ada 34,5 persen undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan.

"Hari ini belum bisa kita tentutan, apalagi jumlah undecided voters-nya cukup besar, jadi apakah 01, 02, 03 yang menjadi peraih suara ternbanyak di Jateng kita belum bisa menenetukan," lanjutnya.

Menurutnya suara pemilih saat ini akan dipengaruhi kecocokan dengan ideologi, citra, kesan, terhadap suasana pilpres dan kampanye ini.

Kemudian melihat adanya tren yang terus meningkat dari paslon 01 dan 02 di Jateng, dia menilai adanya kemungkinan paslon 01 meraup suara undecided voters di Jateng tersebut.

Sehingga meski survei paslon 01 berada di urutan ke-3 di Jateng, tapi perolehan suara maksimal atau tidak begitu mengecewakan. Hal ini dapat menjadi bekal untuk maju pada putaran kedua.

"Tinggal nanti bagaimana terakhir, saya melihat beberapa jaringan relawan yang sangat masif hari ini terjadi di Jateng pada paslon 01 dan 02. Kalau ini dibiarkan, sangat mungkin 02 jadi pemenang," katanya.

Penilaian itu bukan tanpa alasan. Prabowo-Gibran sangat mungkin mengungguli Ganjar-Mahfud melihat adanya gerakan besar yang terus terjadi.

Tak terkecuali dukungan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar, yang bakal menjadi tim kampanye nasional (TKN) paslon 02 akan mendulang suara.

Pasalnya, Khofifah memiliki basis pendukung dari kalangan warga NU dan santri di berbagai daerah, termasuk di Jateng.

"Ini potensi terjadinya tsunami di hari-hari terakhir yang bisa menimpa pasangan 03. Sebaliknya akan memperkuat elektoral di 02," lanjutnya.

Baca juga: Tanggapi Survei Indikator, TPN Ganjar Singgung Anies Menang Pilkada meski Elektabilitas Terbawah  

Menguatnya elektabilitas 01 di Jateng tak lepas dari peran relawan yang memiliki karakter kader PKS, yakni rela bergerak tanpa imbalan uang.

"Ternyata ini juga menular di relawan pasangan 01 tanpa mereka dibayar dan diberi uang saku, ternyata mobilisasinya sangat luar biasa. Sayangnya ini tidak terjadi di paslon 03 saya lihat," tandasnya.

Untuk diketahui, Jateng menjadi daerah dengan jumlah pemilih paling besar setelah Jabar dan Jatim dengan jumlah 28,2 juta pemilih.

Kontribusi suara dari Jateng di tingkat nasional sekitar 14 persen. Hal ini yang menjadikan Jateng sebagai medan pertarungan sengit antara paslon capres-cawapres.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow