Informasi Terpercaya Masa Kini

Daster Ternyata Bukan Asli dari Indonesia, Ini Sejarahnya

0 10

SIAPA yang tidak kenal daster, pakaian rumahan sehari-sehari ini menjadi item fesyen kaum hawa yang sangat populer. Daster memiliki sejarah panjang dan bukan asli dari Indonesia.

Daster menjadi pilihan emak-emak karena desain dan bahannya nyaman digunakan. Jika dulu daster dianggap sebagai pakaian rumahan murah dan identik dengan ibu rumah tangga atau kaum bawah, kini daster naik kelas dan menjadi item fesyen populer dan banyak dipakai para figur publik dan selebritas.

Bahkan, kini daster seakan naik kelas karena beberapa modelnya bisa di-mix and match sehingga bisa digunakan sebagai outfit untuk jalan-jalan hingga hangout.

Tapi sudah tahukan seperti apa sejarah dan asal usul daster?.

Kata “daster” berasal dari bahasa Inggris, yaitu “duster“, yang berarti jubah panjang yang longgar dan terbuat dari bahan ringan.

Daster awalnya digunakan sebagai pakaian pria di Amerika Serikat pada abad ke-18 dan ke-19. Daster berfungsi sebagai luaran (outerwear) untuk melindungi koboi dari debu dan kotoran.

Daster juga bisa digunakan sebagai jas hujan anti air dengan menambahkan lapisan parafin. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, daster mulai dikenakan oleh perempuan.

Daster menjadi populer di kalangan perempuan setelah desainnya mulai dirancang lebih modis dan bergaya. Di Indonesia, daster awalnya hanya dikenakan oleh kelas menengah bawah.

Daster menjadi semakin modis di Indonesia, terutama menjelang tahun 2010. Daster menjadi busana “lintas kelas” yang dikenakan oleh semua lapisan masyarakat. Apalagi sejak marak fenomena artis berdaster, pamor dan kelas daster terus melesat.

Daster biasanya terbuat dari bahan yang ringan, sejuk, dan mudah menyerap keringat, seperti bahan katun dan batik. Sehingga sangat cocok untuk iklim tropis. Daster memiliki potongan yang longgar sehingga membuat tubuh leluasa bergerak saat melakukan pekerjaan rumah.

Desainnya yang longgar memberikan keleluasaan bergerak, membuatnya ideal untuk berbagai aktivitas, mulai dari mengurus rumah tangga hingga berkumpul bersama keluarga.

Pakaian ini pertama kali muncul di Indonesia pada era kolonial Belanda, ketika para wanita Eropa mengenakan gaun longgar yang cocok untuk cuaca tropis.

Dari sana, masyarakat lokal mulai mengadaptasi dan memodifikasi desain daster dengan menggunakan kain tradisional dan motif lokal.

Perubahan ini membuat daster semakin populer di kalangan wanita Indonesia, yang menyukainya karena kesederhanaan dan kenyamanannya saat beraktivitas di rumah.

Dalam beberapa dekade terakhir, baju daster mengalami evolusi yang signifikan. Desainer lokal mulai berinovasi dengan berbagai motif, warna, dan potongan yang lebih modern.

Daster kini tidak hanya dipakai di rumah, tetapi juga menjadi pilihan fashion untuk berbagai acara santai. Beberapa desainer bahkan membawa daster ke panggung mode, menjadikannya sebagai salah satu elemen penting dalam busana sehari-hari wanita Indonesia.

Dengan sejarah yang kaya dan terus berkembang, baju daster telah menjadi lebih dari sekadar pakaian rumah. Ia menjadi simbol identitas dan budaya yang merefleksikan gaya hidup masyarakat Indonesia.

Itulah sekilas mengenai sejarah dan asal usul daster yang menjadi salah satu item fashion perempuan paling populer. (nur/jpg)

Leave a comment