Suzuki Fronx, Mobil Suzuki Indonesia Pertama Yang Pakai Fitur ADAS
OTODRIVER – Suzuki Fronx akan melantai di Indonesia dalam waktu dekat ini. Mobil crossover B Segmen ini langsung menjadi rival beberapa label, seperti Honda WR-V, Kia Sonet, Toyota Raize hingga Daihatsu Rocky.
Jika mengacu pada spesifikasi yang beredar di India, Maruti-Suzuki menawarkan tiga pilihan mesin, yakni mesin 4 silinder 1.200 cc Dualjet dan mesin 3 silinder 1.000 cc Boosterjet dengan opsi transmisi manual, Auto Gear Shift (AMT) dan 6 speed AT. Khusus mesin 1.000 cc, Suzuki membekalkan opsi teknologi mild hybrid.
Versi India juga mendapatkan opsi mesin 1.200 cc yang menenggak CNG yang hanya diakurkan dengan transmisi 5 speed manual.
Namun sepertinya bukan opsi mesin ini yang akan diboyong ke Indonesia. Narasumber Otodriver membisikan bahwa Suzuki Indonesia justru akan membawa Fronx dengan mesin terbesar untuk market tanah air.
“Fronx yang bakal dipasarkan akan menggunakan mesin terbesarnya yakni 4 silinder 1.500 cc. Mengenai mesin ini juga akan ada dua opsi yakni K15 B dengan teknologi VVT dan K15C Dualjet dengan teknologi Smart Hybrid,” terang sumber yang enggan disebut identitasnya tersebut.
“Mesin K15C Dualjet ini kira-kira sama dengan yang sudah dipakai pada Suzuki Grand Vitara yang juga sudah ada di Indonesia,” imbuhnya.
Lebih jauh lagi ia menambahkan bahwa Fronx akan menjadi model pertama Suzuki di Indonesia dengan asupan fitur Suzuki Safety Support.
“Suzuki Safety Support adalah fitur ADAS (Advance Driving Assistance System). Salah satunya adalah Adaptive Cruise Control (ACC). Fronx akan jadi produk Suzuki pertama di Indonesia yang mengusung Suzuki Safety Support,” imbuhnya.
Mengenai fitur Suzuki Safety Support itu sendiri, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) pernah menyinggung perihal ini saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, Februari silam yang juga menampilkan sosok white body berujud kerangka mobil yang disinyalir kuat adalah Fronx.
Sumber rahasia kami ini juga menambahkan bahwa Fronx akan dirakit di Indonesia, tepatnya di Cikarang Plant, Jawa Barat. Dengan demikian akan menjadikan Indonesia sebagai tempat produksi kedua setelah Gujarat, India. (SS)