JAYAPURA, KOMPAS.com – Tim Gabungan TNI-Polri berhasil mengevakuasi 11 jenazah pendulang emas yang menjadi korban pembantaian oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Proses evakuasi berlangsung dari Kamis (10/4/2025) hingga Sabtu (12/4/2025) dengan menggunakan helikopter milik Polri.
Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa pihaknya telah mengevakuasi 11 jenazah dari beberapa lokasi penambangan di Kabupaten Yahukimo.
“Dari 11 jenazah ini, satu jenazah dibawa ke Boven Digoel, sedangkan 10 jenazah dibawa ke Dekai, Kabupaten Yahukimo,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (13/4/2025).
Baca juga: Evakuasi 1000 Warga Gaza, Solusi atau Masalah Baru?
Lokasi penemuan jenazah 11 pendulang emas
Berikut ini adalah beberapa lokasi penemuan jenazah 11 pendulang emas:
- 1 jenazah ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang
- 2 jenazah ditemukan di Camp 22
- 1 jenazah ditemukan di Muara Kum
- 5 jenazah ditemukan di dua titik di Kampung Bingki
- 2 jenazah ditemukan di Tanjung Pamali
Baca juga: Wacana Tampung 1.000 Warga Gaza, Apakah Indonesia Punya Kemampuan?
Faizal menambahkan, jenazah yang dievakuasi ke Dekai langsung dilakukan visum dan otopsi untuk mengidentifikasi masing-masing jenazah.
“Tim dokter forensik dari RS Bhayangkara Polda Papua dan dokter RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo langsung melakukan identifikasi terkait jenazah pendulang emas yang dievakuasi,” ungkapnya.
Proses evakuasi telah selesai dilaksanakan, dan langkah selanjutnya adalah identifikasi jenazah untuk diserahkan kepada keluarga mereka untuk dimakamkan.
“Jenazah yang sudah diidentifikasi langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Jika tidak ada keluarga, maka jenazah akan dimakamkan di Yahukimo, mengingat kondisi jenazah,” tambah Faizal.
Sebelumnya, peristiwa penyerangan dan pembantaian terhadap 11 pendulang emas oleh KKB terjadi pada Minggu (6/4/2025) dan Senin (7/4/2025).
Baca juga: Soal Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Siapa yang Bisa Menjamin?