Informasi Terpercaya Masa Kini

Erdogan: Turki tak Akan Biarkan Israel Mengacak-acak Suriah

0 22

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya tidak akan membiarkan Suriah mengalami destabilisasi. Ini ia sampaikan menanggapi serangan terus menerus Israel ke wilayah Suriah sejak tumbangnya Bashar Al-Assad.

Erogan menekankan bahwa keamanan dan stabilitas Suriah merupakan bagian integral dari keamanan dan stabilitas Turki. Berbicara pada pembukaan Forum Diplomasi Antalya pada Jumat. Ia menambahkan bahwa mengenai integritas wilayah Suriah, ia setuju dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, percaya bahwa serangan Israel terhadap Suriah dan Lebanon melemahkan perjuangan kawasan melawan ISIS.

Merujuk Aljazirah Arabia, Erdogan menekankan bahwa peluang yang diberikan setelah jatuhnya rezim Assad pada 8 Desember untuk membangun perdamaian abadi di Suriah dan kawasan tidak boleh disia-siakan.

Dia mengatakan bahwa Israel “berusaha melemahkan revolusi 8 Desember dengan mengobarkan perpecahan etnis dan agama di Suriah dan menghasut kelompok minoritas di negara tersebut untuk menentang pemerintah.”

“Kami tidak akan membiarkan Suriah terseret ke dalam siklus ketidakstabilan baru,” tambahnya, sambil menekankan bahwa “rakyat Suriah sudah lelah dengan penderitaan, penindasan, dan perang.”

Di sela-sela forum tersebut, Erdogan bertemu dengan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa. Kepresidenan Turki melaporkan bahwa Erdogan menekankan dalam pertemuan tersebut bahwa dia tidak akan membiarkan kekacauan terjadi di Suriah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa berjabat di sela Forum Diplomasi Antalya (ADF 2025) di Antalya, Turki, 11 April 2025. – (Kantor Kepresidenan Turki via EPA-EFE)

Dia menunjukkan bahwa tahun-tahun mendatang akan menyaksikan stabilitas, kemakmuran, dan perdamaian di Suriah. Erdogan juga menekankan bahwa Turki akan melanjutkan upaya diplomatiknya untuk mencabut sanksi internasional yang dikenakan terhadap Suriah.

Al-Sharaa tiba di Turki pada hari Jumat untuk berpartisipasi dalam forum tersebut. Ini merupakan kunjungan keduanya ke negara tersebut sejak menjabat. Dia sebelumnya mengunjungi ibu kota, Ankara, pada awal Februari, di mana dia bertemu dengan Presiden Turki Erdogan.

Pada Kamis, Suriah menyatakan di hadapan Dewan Keamanan PBB penolakannya terhadap campur tangan Israel dalam urusan dalam negerinya dan upayanya untuk mencuri sumber daya airnya.

Utusan Suriah untuk PBB, Qusay Dahhak, mengatakan pada sesi dewan mengenai Suriah, “Damaskus menegaskan kembali haknya yang tak tergoyahkan untuk memperluas kedaulatannya atas seluruh wilayahnya dan menolak semua upaya Israel untuk mencampuri urusan dalam negerinya.”

Delegasi Suriah meminta Dewan Keamanan untuk “mengutuk serangan Israel dan mengambil tindakan segera dan tegas untuk memaksa Israel segera menghentikan agresinya.”

Puing-puing yang berserakan di lokasi serangan Israel di pangkalan udara militer dekat Hama, Suriah, Kamis, 3 April 2025. Serangan itu disebut sebagai peringatan bagi Turki. – (Ap Photo)  

Pada Maret, Israel melancarkan sekitar 80 serangan udara di provinsi-provinsi Suriah, menargetkan berbagai lokasi militer di lima provinsi Suriah. Hal ini menandai peningkatan yang signifikan dalam hal jumlah serangan dan keragaman sasaran di seluruh negeri, khususnya di Homs dan pedesaan Damaskus.

Pasukan Israel berulang kali menyusup ke pedesaan di provinsi Quneitra dan Daraa di Suriah selatan, diduga untuk mencari senjata. Pasukan ini beroperasi dari pos-pos militer yang didirikan di zona penyangga di sepanjang Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki.

Pekan lalu, angkatan udara Israel melancarkan beberapa serangan udara di Suriah, menargetkan situs-situs militer – termasuk Pangkalan Udara Hama dan Pangkalan Udara Tiyas (juga dikenal sebagai T4) – yang berencana akan menyerang Turki dalam waktu dekat. Akankah langkah yang disebut sebagai peringatan untuk Turki ini meluasnya konflik menjadi terbuka?

Serangan Israel tersebut terjadi ketika Ankara bersiap mengirimkan tim teknis untuk memeriksa pangkalan T4 dan melakukan penilaian awal untuk rekonstruksi. Dua pejabat Barat mengatakan kepada Middle East Eye bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberitahu rekan-rekannya bahwa Israel memiliki kesempatan terbatas untuk menyerang pangkalan T4 sebelum Turki dapat menempatkan asetnya di sana. 

Puing-puing yang berserakan di lokasi serangan Israel di pangkalan udara militer dekat Hama, Suriah, Kamis, 3 April 2025. Serangan itu disebut sebagai peringatan bagi Turki. – (Ap Photo)

Dia melaporkan mengatakan bahwa begitu Turki masuk, pangkalan itu akan menjadi terlarang bagi operasi Israel. Militer Turki yang diserang oleh pasukan Israel, bahkan secara tidak sengaja, akan berisiko memicu konflik besar. Namun penerapan sistem pertahanan udara di pangkalan tersebut juga akan menghalangi pesawat Israel untuk beroperasi di wilayah tersebut.

Ankara dilaporkan sedang dalam proses mengambil alih pangkalan T4 untuk mengerahkan pengawasan dan menyerang drone. Turki juga berencana memasang sistem pertahanan udara tipe Hisar. 

Pada akhirnya, militer Turki bertujuan untuk membangun sistem pertahanan udara berlapis di dalam dan sekitar pangkalan tersebut, dengan kemampuan jarak pendek, menengah, dan jauh yang dirancang untuk melawan ancaman dari pesawat terbang, drone, dan rudal. Rencana tersebut dilaporkan mencakup pengerahan sementara sistem perlindungan udara S-400 buatan Rusia hingga rekonstruksi pangkalan tersebut selesai.

Leave a comment