Sultan HB X Minta Mangkubumi Panggil KAI dan Warga Lempuyangan
YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X berencana mendengarkan permasalahan yang dihadapi oleh warga RW 1 Kampung Tegal Lempuyangan, Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta, terkait polemik dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Sultan menegaskan pentingnya mendengarkan kedua belah pihak sebelum mengambil keputusan.
“Saya tidak ada pernyataan nanti akan menimbulkan masalah baru, nanti saja saya dengar dulu dari kedua belah pihak,” ungkap Sultan pada Kamis (10/3/2025).
Baca juga: Jokowi Akan Lawan Oknum Penyebar Isu Ijazah Palsu
Sultan juga meminta kepada putrinya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, untuk mengundang kedua pihak yang bersangkutan.
“Yang ngundang biar lewat Mangkubumi, itu wewenang dia kok,” tambahnya.
GKR Mangkubumi, yang menjabat sebagai Penghageng Datu Dana Suyasa, bertugas sebagai pengelola aset Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Dalam pernyataannya, Sultan mengaku belum mengetahui secara detail permasalahan yang dialami oleh warga tersebut.
“Ya coba nanti kita selesaikan, bagaimanapun harus selesai itu kalau ada masalah. Tapi saya belum tahu kepastiannya,” ujarnya.
Sebelumnya, PT KAI Daop 6 Yogyakarta telah memberikan penjelasan mengenai penolakan warga RW 1 Kampung Tegal Lempuyangan terkait pemindahan mereka yang terdampak proyek penataan Stasiun Lempuyangan.
Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menjelaskan bahwa lahan yang digunakan oleh warga dan pedagang merupakan bagian dari proyek penataan Stasiun Lempuyangan yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang kereta api.
“13 Rumah Dinas yang berada dalam Kawasan Emplasemen Stasiun Lempuyangan masih tercatat sebagai aset bangunan PT KAI yang dapat dipergunakan untuk menunjang operasional kereta api,” ujar Feni dalam keterangannya pada Rabu (9/4/2025).
Feni menambahkan bahwa tingginya volume penumpang kereta api jarak jauh (KAJ) dan KRL di Stasiun Lempuyangan memerlukan peningkatan kapasitas serta pengembangan area stasiun untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang.