Informasi Terpercaya Masa Kini

Tarif Trump Segera Berlaku, Ini Daftar 10 Produk RI Paling Banyak Diekspor ke AS

0 16

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengumumkan pengenaan bea masuk yang diatur dalam tarif timbal balik (Resiprokal). Di mana, Orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu menetapkan pengenaan tarif resiprokal Indonesia sebesar 32%.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) bidang Kebijakan Publik, Chandra Wahjudi menjelaskan keputusan tersebut bakal memberikan tantangan dan dampak domino pada perekonomian dunia bukan hanya Indonesia.  

Terlebih, AS menjadi salah satu tujuan utama ekspor Indonesia yang dalam beberapa waktu belakangan terus menunjukkan surplus.

Baca Juga : Neraca Ekspor Nonmigas RI-AS 5 Tahun Terakhir, Bakal Terdampak Tarif Trump?

“Bahkan di dua bulan pertama tahun 2025 Indonesia mengalami surplus neraca dagang sebesar US$3,14 miliar. Akibatnya Indonesia juga terkena kebijakan tarif timbal balik Trump sebesar 32%,” kata Chandra kepada Bisnis, Kamis (3/4/2025).

Adapun, 3 komoditas yang menjadi penyumbang surplus dagang Indonesia – AS di antaranya mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) dengan total ekspor sebesar US$320,4 juta. 

Baca Juga : : Jepang Lobi-Lobi AS soal Tarif 24%, Minta Pengecualian ke Trump

Kedua yakni pakaian dan aksesorinya atau rajutan (JS 61) dengan nilai US$225,3 juta dan terakhir yakni pakaian dan aksesori bukan rajutan (HS 62) dengan nilai ekspor mencapai US$221,7 juta.

Sementara itu, mengacu pada dokumen Komoditas Ekspor Utama Indonesia ke Amerika Kementerian Perdagangan periode Januari – Maret 2023, ketiga komoditas utama yang menyumbang surplus itu memang sudah mentereng di posisi 3 teratas.

Baca Juga : : Respons Putusan Tarif Trump, Apindo Beri 4 Masukan ke Pemerintah

Berikut daftar 10 produk yang paling banyak diekspor ke AS periode Januari – Maret 2023:   

1. Mesin & perlengkapan listrik (HS 85) : US$1.002,8 juta (share 17,21%) 

2. Pakaian bukan rajutan (HS 62) : US$552,5 juta (share 9,48%) 

3. Pakaian rajutan (HS 61) : US$519,0 juta (share 8,91%) 

4. Alas kaki (HS 64) : US$466,5 juta (share 8,01%) 

5. Minyak hewani/nabati (HS 15) : US$455,2 juta (share 7,81%) 

6. Karet dan produk karet (HS 40) : US$428,9 juta (share 7,36%) 

7. Perabotan (HS 94) : US$338,7 juta (share 5,81%) 

8. Ikan dan krustasea (HS 03) : US$284,0 juta (share 4,87%) 

9. Olahan daging dan ikan (HS 16) : US$190,6 juta (share 3,27%) 

10. Barang dari kulit samak (HS 42) : US$181,3 juta (share 3,11%)

Leave a comment