Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengapa Ada Tradisi Beli Baju Baru Saat Lebaran? Begini Sejarahnya

0 8

KOMPAS.com – Setiap menjelang Lebaran atau hari raya Idul Fitri, Indonesia memiliki tradisi membeli baju baru.

Tradisi baju baru Lebaran telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia di berbagai kalangan.

Biasanya, masyarakat akan menyisihkan sebagian Tunjangan Hari Raya (THR) untuk membeli baju baru ini, yang akan dikenakan nanti di Hari Raya.

Baju baru yang dikenakan saat Lebaran tidak hanya menjadi bentuk keindahan fisik, namun juga sebagai wujud kesucian umat Islam dalam merayakan hari kemenangan setelah berpuasa penuh selama bulan Ramadhan.

Lantas, bagaimana sejarah tradisi baju baru Lebaran?

Baca juga: Jadwal Operasional BCA Selama Lebaran 2025

Sejarah tradisi baju baru Lebaran

Dilansir dari Kompas TV (5/5/2021), tradisi beli baju Lebaran ternyata sudah ada sejak awal abad ke-20.

Menurut orientalis Belanda yang kala itu menjadi Penasihat Urusan Pribumi untuk Pemerintah Kolonial, kebiasaan membeli baju baru ini terjadi pada abad ke-20.

“Di mana-mana perayaan pesta ini disertai hidangan makan khusus, saling bertandang yang dilakukan oleh kaum kerabat dan kenalan, pembelian pakaian baru, serta berbagai bentuk hiburan yang menggembirakan,” tulis Snouck dalam suratnya yang termuat dalam Nasihat-Nasihat Snouck Hurgronje Semasa Kepegawaiannya kepada Pemerintah Hindia Belanda 1889–1936 Jilid IV.

Dalam karyanya yang lain berjudul Islam di Hindia Belanda, Snouck menggambarkan kebiasaan bertamu umat Islam Indonesia saat Idul Fitri dengan mengenakan pakaian baru seperti perayaan tahun baru Eropa.

Sementara itu, menurut buku Sejarah Nasional Indonesia karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, tradisi baju baru Lebaran disebutkan telah ada sejak abad ke-16.

Tepatnya, tradisi baju baru Lebaran telah ada di masa Kesultanan Banten.

Mayoritas masyarakat Muslim di wilayah tersebut sibuk menyiapkan baju baru menjelang hari raya Idul Fitri.

Baca juga: Jam Operasional BNI Selama Lebaran 2025

Bagi kalangan bangsawan dan kalangan kerajaan, mereka akan membeli baju baru Lebaran. Sementara mayoritas masyarakat, akan menyiapkan baju barunya dengan menjahit sendiri.

Tradisi serupa juga dapat dijumpai di Kerajaan Mataram Baru, Yogyakarta. 

Masyarakat di Yogyakarta pada saat itu juga disibukkan mencari baju baru jelang Lebaran tiba, baik membeli atau menjahit sendiri.

Makna baju baru Lebaran

Dikutip dari Kompas.com (10/4/2023) menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Agus Aris Munandar, pakaian Idul Fitri menjadi simbol kesucian.

“Awalnya harus memakai baju, sarung, atau mukena bersih pada waktu shalat Idul Fitri. Itu simbol umat Islam yang kembali fitri setelah berpuasa sebulan penuh di bulan Ramadhan,” jelasnya.

Kesucian yang dimaksud menurut Agus adalah bersih dari dosa yang telah dibakar pada bulan Ramadhan sebelumnya.

Dalam tradisi baju baru Lebaran, biasanya orang tua mendahulukan membelikan pakaian baru untuk anak-anak mereka. Selain untuk dikenakan saat salat Id, juga untuk berkunjung ke rumah saudara.

“Kalau untuk orang dewasa sih pakaian baru itu cuma simbol, yang penting niat baru untuk melaksanakan agama Islam secara baik,” imbuhnya.

Baca juga: Link Pantauan Arus Mudik Lebaran 25 Maret 2025, Awasi Titik Kemacetan

Bagaimana dalam pandangan agama Islam?

Dilansir dari laman resmi Kemenag, untuk merayakan hari raya Idul Fitri dianjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik. Rasulullah SAW juga menganjurkan umat Islam agar mengenakan pakaian terbaik saat menunaikan salat Id.  

Oleh karena itu, anjuran tersebut juga menjadi salah satu alasan masyarakat membeli baju baru jelang Lebaran.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag RI Arsad Hidayat juga membenarkan adanya anjuran Rasulullah SAW untuk mengenakan pakaian terbaik saat melangsungkan salat Id.

Hal tersebut sesuai dengan hadis Rasululah SAW dan atsar sahabat berikut ini:

Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, “Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan,” (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

Atsar sahabat:

Dari sahabat Nafi’ bahwa sesungguhnya Ibn Umar menggunakan pakaian terbaik miliknya di 2 (dua) hari raya.

Baca juga: Jadwal Operasional J&T Express, Ninja Xpress, dan Pos Indonesia selama Libur Lebaran 2025

Menurut Arsad, tradisi baju baru Lebaran tidak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa negara yang mayoritas Islam juga melakukan hal yang sama.

Anjuran islam kepada umatnya untuk mengenakan pakaian terbaik tidak hanya dilakukan saat salat Id saja, namun juga pada salat Jumat.

“Baju baru itu baik tapi tidak harus. Karena pakaian terbaik itu bukan hanya baju baru,” tandasnya.

Leave a comment