Kisah Pemilik Penitipan Motor Stasiun Bekasi, Selamatkan Kendaraan dari Banjir Satu per Satu
BEKASI, KOMPAS.com – Banjir yang melanda kawasan Stasiun Bekasi menyebabkan ketinggian air meningkat signifikan, mencapai 170 sentimeter pada puncaknya, kemarin, Selasa (4/3/2025).
Salah satu pemilik penitipan motor, Koko (50), mengungkapkan langkah antisipatif yang diambilnya untuk melindungi kendaraannya dari banjir.
“Saat air mulai naik, kami sudah mindahin motor ke tempat yang posisinya lebih tinggi. Jadi, bagian motor terendam hanya sebagian,” kata Koko di lokasi, Rabu.
Baca juga: Kondisi Terkini Pasar Ceger Tangsel Usai Banjir, Pedagang Mulai Berjualan
Ia menambahkan bahwa hanya sekitar 40 sentimeter dari motor yang terendam air.
“Motor di sini enggak mogok karena udah kami pindah ke daratan lebih tinggi,” jelasnya.
Koko juga menjelaskan, air mulai naik sejak pukul 07.00 WIB dan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada pukul 12.00 WIB.
“Air naik berangsur sampai akhirnya jam 12.00 WIB itu sekitar 150-165 cm,” ungkapnya.
Informasi mengenai ketinggian air yang meningkat di Stasiun Bekasi juga disampaikan oleh Juan (26), seorang pengolah limbah kertas.
Menurut dia, banjir mulai terjadi sejak pukul 06.00 WIB dengan ketinggian sekitar 40 cm.
“Lalu, pukul 09.00 WIB, air mulai naik 150 cm. Dan, puncaknya pukul 12.00 WIB mencapai setinggi 170 cm,” jelas Juan.
Baca juga: Setelah Delapan Jam Padam, Eskalator Stasiun Bekasi Kini Berfungsi Kembali
Juan menilai banjir kali ini lebih parah dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Waktu 2020 juga sempat banjir cuma setinggi 150 cm. Namun, sekarang lebih parah mencapai 170 cm,” ujarnya.
Meskipun demikian, Juan menambahkan, di Stasiun Bekasi, hanya area parkir dan pintu masuk yang terendam banjir.
“Di stasiun, cuma area parkir dan pintu masuk yang banjir, kalau eskalator itu aman,” tuturnya.