11 Manfaat Kesehatan Jahe yang Sudah Terbukti
KOMPAS.com – Jahe adalah tanaman herbal yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan alternatif.
Di Indonesia, jahe cukup mudah ditemukan di pasaran, sehingga pas dikonsumsi untuk pengobatan atau menjaga kesehatan.
Berikut adalah 11 manfaat jahe yang didukung oleh penelitian ilmiah.
1. Mengandung gingerol dengan sifat obat yang kuat
Jahe mengandung gingerol, senyawa aktif yang memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan kuat. Senyawa ini membantu mengurangi stres oksidatif akibat radikal bebas dalam tubuh.
2. Mengatasi mual
Jahe terbukti efektif dalam meredakan mual, termasuk morning sickness pada ibu hamil. Selain itu, jahe dapat membantu mengurangi mual pascaoperasi dan efek samping kemoterapi.
Baca juga: Menu Sahur Berkuah, Coba Resep Sup Telur Jahe
Namun, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya dalam jumlah besar.
3. Membantu menurunkan berat badan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu penurunan berat badan dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Konsumsi jahe juga berkontribusi pada pengurangan lingkar pinggang dan rasio pinggang-panggul pada individu dengan kelebihan berat badan.
4. Meredakan osteoarthritis
Jahe dapat membantu mengurangi nyeri dan kekakuan sendi akibat osteoarthritis. Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi jahe selama 3–12 minggu dapat mengurangi gejala osteoarthritis, terutama pada lutut.
5. Menurunkan gula darah dan risiko penyakit jantung
Jahe memiliki potensi sebagai anti-diabetes. Studi menunjukkan bahwa jahe dapat menurunkan kadar gula darah puasa dan HbA1c pada penderita diabetes tipe 2.
Selain itu, jahe juga membantu mengurangi faktor risiko penyakit jantung seperti kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi.
Baca juga: Resep Cokelat Jahe, Minuman Penghangat Badan Saat Cuaca Dingin
6. Menyehatkan pencernaan
Jahe dapat mempercepat pengosongan lambung, sehingga bermanfaat bagi orang yang mengalami gangguan pencernaan seperti dispepsia fungsional.
Kombinasi jahe dan artichoke telah terbukti efektif dalam meredakan gejala dispepsia seperti perut kembung dan mual.
7. Mengurangi nyeri haid
Jahe dapat membantu mengurangi nyeri haid. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efektivitas jahe dalam meredakan nyeri haid sebanding dengan obat antiinflamasi seperti ibuprofen.
8. Menurunkan kadar kolesterol
Jahe terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung. Bahkan, dosis kecil kurang dari 1.500 mg per hari sudah cukup memberikan manfaat ini.
9. Berpotensi mengurangi risiko kanker
Senyawa gingerol dalam jahe memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker kolorektal, pankreas, dan hati.
Studi awal menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat menghambat perubahan sel yang berpotensi menjadi kanker.
Baca juga: 4 Cara Olah Jahe untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh
10. Meningkatkan fungsi otak
Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti 6-shogaol dan 6-gingerol yang dapat membantu melindungi otak dari degenerasi akibat penuaan.
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa jahe dapat menghambat peradangan di otak dan mencegah penurunan kognitif.
11. Melawan Infeksi
Jahe memiliki sifat antimikroba yang membantu melawan infeksi bakteri dan jamur. Penelitian menunjukkan bahwa jahe efektif melawan bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, serta jamur Candida albicans yang menyebabkan infeksi pada mulut dan organ intim.