Kisah Dede Sulaeman Guru SD Dipuji Dedi Mulyadi Usai Ajari Siswa Nyetrika,Dikasih Hadiah DP Rumah
TRIBUNSUMSEL.COM – Kisah Dede Sulaeman (33), guru pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di SDN Cinyawar, di Kabupaten Cianjur, mengajari siswanya melipat, menyetrika baju hingga memasukkannya ke dalam lemari mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Diketahui, lokasi pembelajaran berada di SDN Cinyawar, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kepada Dedi Mulyadi, guru Dede Sulaeman menceritakan awal mula dan tujuannya mengajari siswanya menyetrika baju.
“Kalau bapak kok guru olahraga ngajarinya nyetrika, gimana ceritanya,” tanya Dedi Mulyadi melalui sambungan telepon, dilansir dari Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL, Jumat, (28/2/2025).
Baca juga: Kritik Guru Ajak Siswa SD Renang di Lapangan, Dedi Mulyadi Tegas : Tidak Ngerti Esensi Pendidikan
Menurutnya, keterampilan ini salah satu komponen yang termasuk dari bagian kesehatan dan bermanfaat ketika para siswa beranjak dewasa kelak.
Sehingga, Dede tidak hanya mengajari siswanya berolahraga. Tetapi juga life skill yang bermanfaat.
“Didalam kurikulum yang berlaku masih sama ada muatan tentang kesehatan, salah satunya yang diberikan oleh saya kepada anak-anak bagaimana menjaga kebersiihan pakaian pak,” ujar Dede.
“Jadi yang disebut pendidikan jasmani itu bukan hanya sekedar anak-anak main, senam, tetapi menjaga kebersihan diri kemudian pakaian harus dicuci, itu bagian dari kesehatan ya,” timpal Dedi Mulyadi.
Belajar melipat dan menyetrika baju ini menjadi hal yang baru bagi para siswa.
Sehingga mereka juga antusias menyimak apa yang disampaikan Dede.
“Jadi mereka mengetahui bagaimana proses pakaian yang mereka pakai itu yang bersih dari kotor itu ada tahapannya dan mereka mempraktikan dan langsung mengetahui caranya,” katanya.
Dede menuturkan bahwa kebersihan dan kerapian itu merupakan salah satu materi yang dimuat di mata pelajaran PJOK.
Dedi Mulyadi pun turut menyingung soal kewajiban olahraga berenang yang belakangan jadi sorotan.
“Kenapa bapak tidak kayak orang lain, anak-anak harus renang kemudian tiketnya dikolektifkan,” ujar Dedi.
Baca juga: Sosok Riezky Kabah, Tiktoker asal Pontianak Viral Diduga Hina Guru Korupsi, Dipolisikan PGRI Kalbar
Menurut Dede, olahraga renang bukan hal yang wajib diikuti para siswa.
“Di tempat saya banyak villa paling jalan kaki ada kolam villa cuma Rp2000 mereka datang masing-masing aja gitu,”
Sebenarnya dalam kurikulum itu pilihan saja sih pak,” serunya.
Diketahui, Dede Sulaeman berstatus sebagai guru PPPK yang dilantik pada 2023 lalu.
Dede merupakan satu-satunya guru yang mengajar PJOK di SDN Cinyawar, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ia merupakan lulusan dari STKIP Pasundan.
Sebelumnya, video seorang pria yang berprofesi sebagai guru sedang mengajarkan cara menyetrika dan melipat baju viral di media sosial.
dalam video yang beredar, guru Dede Sulaeman tampak memeragakan bagaimana menyetrika baju di hadapan para siswa.
Terlihat pula anak-anak antusias mengikuti praktik menyetrika yang diajarkan oleh gurunya.
Sebuah metode pembelajaran inovatif tersebut, diterapkan seorang guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), Dede Sulaeman (32).
Pembelajaran yang diterapkan oleh Dede Sulaeman itu, lantas mendapat respons dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Cianjur.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Disdikpora Cianjur, Aripin, mengapresiasi inisiatif Dede sebagai langkah maju dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademik, namun juga harus membekali siswa dengan keterampilan hidup bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh guru PJOK di SDN Cinyawar.”
“Metode ini tidak hanya mengajarkan keterampilan motorik dan kedisiplinan, tetapi juga membentuk kemandirian anak sejak dini,” kata Aripin, Selasa (11/2/2025), dilansir Kompas.com.
Baca juga: Curhat Riezky Kabah Tiktoker Viral Dipolisikan PGRI usai Hina Guru Korupsi, Ngaku Korban Bullying
Aripin mengatakan, apa yang dilakukan Dede sejalan dengan konsep Merdeka Belajar, yang menekankan fleksibilitas dalam metode pembelajaran.
Ia juga menilai, pembelajaran berbasis keterampilan seperti yang diajarkan Dede dapat membantu siswa dalam mengembangkan tanggung jawab pribadi serta keterampilan.
Strategi atau metode pembelajaran semacam ini, kata Aripin, tentu perlu diapresiasi dan diadopsi oleh guru atau sekolah lain, yang disesuaikan kapasitas dan karakter lingkungan sekolahnya masing-masing.
Selain itu, aksi Dede Sulaeman mengajarkan siswa menyetrika ini, mendapat dukungan dari pihak sekolah dan rekannya.
Kepala SDN Cinyawar, Ernawati, memberikan apresiasi atas dedikasi Dede dalam mengajar.
“Bangga, berarti guru kami telah berusaha dan berhasil dengan metode pembelajaran yang membuat anak-anak senang serta bermakna bagi mereka,” ucap Ernawati, Senin.
Ernawati pun mendukung penuh langkah gurunya Dede dan berharap metode ini dapat diadopsi oleh guru lain.
“Karena anak-anak jadi belajar mandiri, bertanggung jawab atas kebersihan diri sendiri, serta dapat membantu tugas orangtua di rumah,” tuturnya.
Bahkan, metode yang diterapkan Dede, lantas mendapat sambutan positif dari murid-muridnya.
Seperti yang diungkapkan oleh salah satu muridnya kelas 3 SD, H.
Menurutnya, ia sudah bisa menyetrika sendiri setelah mengikuti apa yang diajarkan oleh gurunya, Dede.
“Sekarang sudah bisa setrika baju sendiri. Awalnya tidak berani, takut kena panas,” ujar Hasna (9), murid kelas 3.
Hal serupa dirasakan oleh Fajar (9), yang kini sudah dapat melipat baju dan menyetrika sendiri.
Fajar mengaku, keterampilannya menata pakaian di lemari, seperti yang diajarkan gurunya ini, sangat bermanfaat di rumah.
“Dulu suka acak-acakan kalau ambil baju, tidak tahu cara mengambilnya. Sekarang sudah tahu dan bisa,” ucapnya.
Atas dedikasi penuh yang diajarkan pak guru Dede Sulaeman mendapatkan rezeki dari Dedi Mulyadi.
“Nanti siapin nomor rekeningnya saya nyumbang toilet sekolah Rp25 juta ya, kemudian saya nanti kasih ke bapak gurunya untuk DP rumah Rp10 juta karena gurunya kreatif,” kata Dedi Mulyadi.
“Alhamdulillah hatur nuhun bapak,” ucap Dede.
Sementara itu, Ernawati, Kepala SDN Cinyawar tak kuasa membendung tangisnya atas kebaikan sang Gubernur terhadap gurunya.
“Saya mengucapkan terima kasih bapak atas bantuan untuk pembuatan toilet dan terima kasih juga untuk kepada pak Dede atas apresiasi bapak, semoga bapak sehat selalu, lancar dimudahkan segala sesuatunya,” ujar Ernawati.
“Karena ibunya mengucapkan terima kasih tadi, jadi ditambahin jadi 30 juta,” timpal Denmul.
“Alhamdulillah bapak, saya terima kasih bapak Gubernyr yang sangat perhatian memberikan bantuan toilet Rp30 juta dan bantuan dp rumah kepada bapak Dede, rejeki yang tidak pernah kita duga-duga ini atas kerja keras bapak Dede dia terus berinovasi,” tandasnya menahan tangis.
(*)