Informasi Terpercaya Masa Kini

Bantu WNI Kerja di Luar Negeri, Startup Gapai Dapat Pendanaan 1 Juta USD

0 42

KOMPAS.com – Perusahaan rintisan Gapai.id hadir untuk menjembatani Warga Negara Indonesia (WNI) mendapatkan pekerjaan di luar negeri.

Startup ini didirikan pada 2022 dengan misi mempercepat, mengamankan, dan meningkatkan transparansi dalam penempatan pekerja migran melalui digitalisasi rekrutmen.

CEO Gapai.id Radityo Susilo menjelaskan platform ini mempermudah pekerja migran mengakses informasi dan menjalani proses rekrutmen yang lebih aman.

“Melalui digitalisasi proses rekrutmen dan pelatihan berbasis keterampilan kerja, Gapai memberikan solusi berbasis teknologi yang mempercepat dan meningkatkan transparansi dalam penempatan pekerja migran,” katanya kepada KONTAN.

Baca juga: Kasus eFishery, Saatnya Ada Lembaga Pengawas Startup

Platform ini menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) Driven CV Screening dan Automated Document Tracking untuk mempercepat proses rekrutmen serta mengurangi waktu tunggu keberangkatan.

“Kami telah bekerja sama dengan perusahaan di Hungaria, Rumania, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Kuwait, membuka peluang kerja untuk ribuan pekerja Indonesia,” ujarnya.

Gapai.id mendapat pendanaan seed round senilai 1 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 15 miliar dari Wavemaker Partners, Antler, dan beberapa angel investor.

Sejak berdiri, Gapai.id telah memverifikasi lebih dari 15.000 pekerja Indonesia, dengan 300 pekerja sudah ditempatkan di enam negara.

Mayoritas pengguna berada di rentang usia 20-35 tahun, kelompok produktif dengan kesiapan kerja tinggi.

Baca juga: Perjalanan Katlin Smith Bangun Startup hingga Terjual Rp 12,5 Triliun

Radityo menuturkan sektor manufaktur dan hospitality di Eropa Timur serta Timur Tengah menjadi yang paling diminati. Layanan Gapai Academy, khususnya pelatihan bahasa Inggris, juga mendapat respons positif.

“Dengan keterampilan bahasa yang lebih baik, kandidat memiliki peluang lebih tinggi untuk lolos dalam wawancara kerja dengan perusahaan asing,” jelasnya.

 

Target 2025: 500 Pekerja Ditempatkan di Luar Negeri

Pada 2024, Gapai mencatat kontrak bisnis senilai US$ 708.000, dengan 33 persen telah terealisasi. Tahun ini, targetnya lebih dari 500 tenaga kerja ditempatkan di luar negeri.

Di kuartal pertama 2025, Gapai menargetkan penyelesaian 300 Surat Izin Perekrutan (SIP).

Radityo optimistis Gapai bisa menjadi platform rekrutmen tenaga kerja migran terbesar di Asia Tenggara.

“Kami percaya dengan teknologi dan ekosistem yang tepat, Gapai dapat mempercepat mobilitas tenaga kerja Indonesia ke pasar internasional dengan lebih transparan, efisien, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

 

Artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Pendanaan Tembus US$ 1 Juta, Startup Gapai Bawa Ratusan WNI Kerja di Luar Negeri.

Leave a comment