Informasi Terpercaya Masa Kini

Rutin Makan Alpukat Bisa Meredakan Penyakit Apa? Ini 8 Daftarnya

0 12

KOMPAS.com – Alpukat dikenal dengan sederet kandungannya yang baik untuk kesehatan, termasuk lemak sehat dan antioksidannya.

Buah dengan nama latin Persea americana ini juga mengandung banyak kalium, magnesium, vitamin B (seperti folat), vitamin E, dan karotenoid.

Berkat kandungan nutrisi tersebut, alpukat bermanfaat untuk mengatasi beberapa kondisi penyakit tertentu.

Lantas, apa saja penyakit yang bisa diredakan dengan makan alpukat?

Baca juga: Apa Efek Makan Alpukat Terlalu Banyak? Ini 5 Risikonya

Penyakit yang bisa diredakan dengan makan alpukat

Saat dikonsumsi dalam jumlah wajar, alpukat bisa memberikan manfaat, termasuk meredakan beberapa kondisi penyakit.

Berikut beberapa penyakit yang bisa diredakan dengan makan alpukat:

1. Menurunkan kolesterol jahat

Dikutip dari Health (4/10/2023), alpukat dapat membantu menurunkan kolesterol “jahat” atau low density lipoprotein (LDL) dalam tubuh.

Penelitian menemukan, makan satu alpukat setiap hari selama lima minggu dapat mengurangi kolesterol total, menurunkan kolesterol LDL, dan meningkatkan kolesterol “baik” atau high density lipoprotein (HDL) pada orang yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.

2. Mencegah komplikasi diabetes

Menambahkan alpukat ke dalam menu makanan dapat mencegah kadar insulin dan glukosa darah meningkat setelah mengonsumsi makanan.

Beberapa penelitian juga menemukan, bahkan hanya dengan menambahkan setengah alpukat dapat mencegah peningkatan insulin dan glukosa.

Makan alpukat dari waktu ke waktu juga dapat mengurangi lemak perut atau lemak visceral, yang dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.

3. Menurunkan risiko kanker

Alpukat kaya akan antioksidan. Penelitian menemukan bahwa ekstrak daging buah alpukat atau buahnya telah ditemukan memiliki sifat melawan kanker.

Ekstrak yang mengandung beberapa antioksidan, termasuk lutein, zeaxanthin, beta karoten, dan vitamin E, dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker prostat.

Adapun ekstrak lainnya membunuh sel kanker mulut. Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait manfaat alpukat pada penyakit kanker.

Baca juga: 5 Manfaat Air Rebusan Daun Alpukat untuk Kesehatan, Turunkan Tekanan Darah dan Asam Urat

4. Meredakan diare

Alpukat mengandung serat makanan dalam jumlah yang mengesankan. 

Menurut USDA, satu alpukat mengandung sekitar 13,5 gram serat yang hampir setengah dari rekomendasi Pedoman Diet untuk Orang Amerika 2020-2025 sebesar 28 hingga 34 gram per hari.

Asupan serat makanan yang cukup dapat memainkan peran penting dalam memberi makan dan memberi bahan bakar bagi bakteri baik di usus.

Pada gilirannya, mikroba yang bermanfaat tersebut mendegradasi dan memfermentasi serat yang dicerna untuk menghasilkan asam lemak rantai pendek.

Sebuah studi 2021 yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition menemukan, konsumsi alpukat setiap hari menghasilkan lebih banyak bakteri fermentasi serat, peningkatan produksi asam lemak rantai pendek, dan penurunan konsentrasi asam empedu feses.

Konsentrasi asam empedu yang tinggi bermasalah karena dapat meningkatkan peradangan usus dan menyebabkan beberapa kondisi, termasuk masalah kandung empedu.

“Menurunnya asam empedu feses dapat mengurangi diare yang tidak dapat dijelaskan pada beberapa orang, yang dapat menyebabkan malabsorpsi nutrisi jika tidak ditangani tepat waktu,” kata ahli diet dan nutrisi, JeJe Noval.

5. Menurunkan risiko penyakit jantung

Risiko penyakit jantung dapat dikurangi dengan pola makan yang kaya kalium, magnesium, serat, folat, lemak tak jenuh tunggal, polifenol, dan antioksidan.

Dilansir dari Eatingwell (30/1/2025), masing-masing nutrisi yang menyehatkan jantung ini dikemas dengan sempurna di dalam alpukat matang.

Studi tahun 2022 dalam Journal of the American Heart Association menemukan, mengonsumsi alpukat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung koroner sebesar 16-22 persen.

Para peneliti mencatat, mengganti setengah porsi mentega, margarin, telur, keju, yogurt, atau daging olahan dengan jumlah alpukat yang sama secara signifikan menurunkan risiko kondisi ini.

Sebuah studi tahun 2020 dalam The Journal of Nutrition menunjukkan bahwa salah satu cara alpukat mengurangi risiko penyakit jantung adalah dengan mengurangi kolesterol LDL teroksidasi yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri.

Baca juga: Benarkah Buah Alpukat Lokal Terasa Pahit dan Sulit Matang? Ini Kata Ahli UGM

6. Menurunkan risiko osteoporosis

Dilansir dari Medical News Today, setengah buah alpukat menyediakan sekitar 18 persen dari nilai harian vitamin K.

Nutrisi ini sering diabaikan tetapi sangat penting untuk kesehatan tulang.

Mengonsumsi vitamin K yang cukup dapat mendukung kesehatan tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan mengurangi ekskresi kalsium melalui urine.

7. Meredakan stres

Alpukat merupakan sumber folat yang baik. Kandungan ini memainkan peran penting dalam kesehatan diet secara keseluruhan.

Penelitian juga menemukan hubungan antara kadar folat yang rendah dan depresi.

Folat membantu mencegah penumpukan homosistein, zat yang dapat mengganggu sirkulasi dan pengiriman nutrisi ke otak.

Ulasan penelitian terdahulu telah mengaitkan kelebihan homosistein dengan disfungsi kognitif, depresi, dan produksi serotonin, dopamin, dan norepinefrin, yang mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.

8. Tekanan darah tinggi

Rutin makan alpukat juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Manfaat ini diperoleh lantaran alpukat merupakan sumber kalium yang sangat baik, yang membantu menurunkan tekanan darah.

Adanya keseimbangan antara peningkatan kalium dan penurunan natrium dapat membantu mengobati tekanan darah tinggi.

Baca juga: 7 Manfaat Rutin Makan Alpukat, Mencegah Kanker dan Osteoporosis

Leave a comment