Ratu Tidur Ratchanok Intanon yang Tolak Pensiun dan Siklus Juara 5 Tahun Sekali di Indonesia sejak Masih Remaja 15 Tahun
BOLASPORT.COM – Tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon, merayakan raihan trofi Indonesia Masters 2025 dengan selebrasi unik. Kesuksesan keempat di Indonesia menjadi bahan bakar untuk terus bersaing.
Ratchanok Intanon memenangi persaingan di tunggal putri pada Indonesia Masters 2025.
Gelar juara dikunci mantan ratu bulu tangkis tersebut setelah mengalahkan kuda hitam dari Korea Selatan, Sim Yu-jin (Korea Selatan).
Kemenangan dengan skor 21-18, 21-17 diraih Intanon dalam pertandingan final yang digelar di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (26/1/2025).
Setelah pertandingan Intanon melakukan selebrasi dengan pose tidur di lapangan.
“Sebenarnya itu aku lakukan pertama kali di sebuah turnamen, tapi saya lupa di turnamen mana,” ucap Intanon kepada BolaSport.com dan awak media lainnya.
“Saya berpose seperti itu untuk mengucapkan selamat malam atau selamat tidur kepada para penggemar.”
“Orang-orang kayaknya suka melihat saya melakukan itu. Jadi itu menjadi gaya saya ketika saya menang. Kalau saya kalah, tidak akan saya lakukan,” imbuhnya.
Baca Juga: Rekap Hasil Final Indonesia Masters 2025 – Laga Puncak Merah Putih Berujung Pahit, Periode Gelap Tuan Rumah Nirgelar Kembali Terulang
Istirahat tampaknya memang diperlukan Intanon apabila melihat karier bulu tangkisnya yang telah berlangsung sangat lama.
Atlet yang akan berulang tahun ke-30 pada 5 Februari nanti sudah menggeluti turnamen sejak masih remaja. Maklum, dia menjadi Bocah Ajaib pada masa mudanya.
Jika hattrick emasnya Kejuaraan Dunia Junior sudah menjadi rahasia umum, tahukah Bolasporter bahwa Intanon sudah mengoleksi trofi juara Indonesia Masters sejak masih berumur 15 tahun?
Intanon sudah berhasil mencuri perhatian penggemar tepok bulu ketika memenangi Indonesia Masters Grand Prix Gold pada 2010.
Di usia belia Intanon bersanding dengan para legenda tanah air yang juga menjadi juara seperti Taufik Hidayat di tunggal putra dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran.
Juga menjadi kampiun di sana ialah Mohammad Ahsan yang pada hari terakhir Indonesia Masters kemarin resmi pamit dari kompetisi. Ahsan menjadi juara bareng Bona Septano kala itu.
Intanon sendiri telah mengoleksi 3 gelar juara dari Indonesia Masters dengan kesuksesan yang terjadi pada 2010, 2020, dan 2025.
Ditambah raihan trofi dari Indonesia Open 2015, ada siklus 5 tahunan bagi sang Balerina untuk menjadi juara di Tanah Air.
“Saya sudah bermain cukup sering di Istora, Indonesia Masters dan Indonesia Open sejak saya 15 tahun dan sekarang saya akan berusia 30 tahun jadi saya pikir itu luar biasa,” katanya.
“Saya sangat cinta penonton Indonesia. Mereka selalu mendukung saya dan menyemangati saya ketika saya, bahkan tidak hanya ketika saya bermain di Indonesia.”
“Mereka (mendukung dengan) meneriakkan nama keluarga saya. Saya sangat menyukainya.”
Gelar juara dari Indonesia Masters 2025 menjadi bahan bakar Intanon untuk terus bertanding.
Intanon seperti berjuang sendirian tatkala pemain-pemain seangkatannya menepi seperti Carolina Marin atau bahkan pensiun dari bulu tangkis layaknya Tai Tzu Ying.
Sedangkan jawara-jawara lain dari eranya seperti Nozomi Okuhara dan Pusarla Venkata Sindhu sedang berjuang untuk kembali ke podium teratas setelah diterpa cedera.
Intanon kini harus bersaing dengan para pemain yang jauh lebih muda seperti Gregoria Mariska Tunjung (25 tahun) hingga pemain nomor satu, An Se-young (23 tahun).
“Saya belum ada rencana (untuk pensiun). Kalau ada yang bertanya (kapan), saya tidak punya jawabannya,” sahut Intanon.
“Saya mau lihat 2 tahun lagi dulu, untuk Asian Games dulu. Setelah itu jika kondisi saya dan lainnya berjalan baik, saya akan lanjut untuk kualifikasi ke Olimpiade Los Angeles.”
Raihan medali dari Asian Games dan Olimpiade masih absen dari lemari Intanon. Akankah?
Baca Juga: Indonesia Masters 2025 – Fajar/Rian Tangkap Sinyal ‘Berbahaya’ Ganda Putra Malaysia Penakluknya yang Dianggap Cocok dengan Gaya Herry IP