Peringati Hari Gizi Nasional, Bisakah Lintas Sektor Entaskan Masalah Stunting?
Setiap 25 Januari, Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional sebagai momen penting untuk meningkatkan kesadaran terkait gizi seimbang. Tahun ini, peringatan Hari Gizi Nasional 2025 kembali menyoroti tantangan besar yang dihadapi bangsa: stunting.
Seorang anak yang tubuhnya lebih kecil dari teman seusianya, mudah lelah, dan sering sakit, mungkin menjadi gambaran nyata dari stunting. Lebih dari sekadar masalah fisik, stunting juga menghambat perkembangan otak anak, membuat mereka kesulitan belajar, dan berisiko punya produktivitas yang lebih rendah di masa dewasa.
Kondisi ini menjadi ancaman nyata bagi masa depan generasi bangsa, terutama karena dampaknya tidak hanya dirasakan individu, melainkan juga masyarakat secara keseluruhan.
Dilansir laman Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting nasional pada tahun 2024 tercatat sebesar 21,5 persen. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan 0,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, target pemerintah untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024 masih membutuhkan upaya ekstra.
Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor
Penanganan stunting memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak. Pemerintah telah menekankan pentingnya konsolidasi seluruh pihak dalam upaya menurunkan angka stunting.
Kementerian Kesehatan pun menyebut bahwa pemerintah terus mendorong kerja sama multi-sektor yang melibatkan kementerian, lembaga, organisasi masyarakat, hingga sektor swasta untuk menurunkan angka stunting dan mengatasi malnutrisi di Indonesia.
Sektor swasta dan NGO memiliki peran penting untuk mendukung penanganan stunting. Salah satu contohnya adalah lembaga Save the Children yang aktif memberikan edukasi gizi dan mendukung keluarga rentan untuk meningkatkan akses terhadap makanan bergizi.
Ada pula Unilever Indonesia melalui merek Royco, telah menjalankan program edukasi gizi seimbang sejak 2019. Ya, kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penurunan angka stunting di Indonesia.
Peran Unilever Indonesia dalam Edukasi Gizi Seimbang
Program Royco Nutrimenu, bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mempromosikan pola makan sehat melalui konsep Isi Piringku. Hingga kini, program ini telah menjangkau 17 ribu rumah tangga dan menginspirasi 18 juta ibu untuk menyajikan makanan yang sehat dan bernutrisi.
Unilever juga mendukung pola makan sehat melalui inovasi produk seperti Royco dengan garam beryodium untuk mencukupi gizi mikro keluarga Indonesia.
Komitmen serupa juga terlihat pada produk lain, seperti Kecap Bango Less Sugar dengan kadar gula 45 persen lebih rendah dan Buavita dengan 25 persen lebih sedikit gula.
Komitmen ini tecermin dari data bahwa 82 persen produk Unilever telah memenuhi standar nutrisi tertinggi berdasarkan kriteria internal dan standar WHO.