JAKARTA, KOMPAS.com – Memanaskan mesin motor matik sebelum digunakan adalah kebiasaan umum di kalangan pengendara.
Namun, jika dilakukan terlalu lama, aktivitas ini dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan komponen mesin dan performa kendaraan secara keseluruhan.
Kebiasaan ini sering dianggap sepele, padahal efeknya bisa cukup serius, terutama pada motor matik yang memiliki sistem transmisi otomatis.
Berapa Lama Seharusnya Memanaskan Mesin Motor Matik?
Baca juga: Ganjil Genap Jakarta Ditiadakan Hari Ini
Menurut Ali Fuqron, seorang teknisi dari Suzuki Meril di Jakarta, memanaskan motor matik selama lebih dari lima menit sebenarnya tidak diperlukan, terutama untuk kendaraan modern yang telah dilengkapi dengan teknologi injeksi.
“Motor matik saat ini sudah dilengkapi teknologi injeksi yang memungkinkan mesin mencapai suhu optimal dalam waktu singkat. Jika terlalu lama dipanaskan, oli di dalam mesin justru bisa mengalami oksidasi, sehingga menurunkan kualitas pelumas dan mempercepat keausan komponen,” kata Ali kepada Kompas.com pada Selasa (31/12/2024).
Apa Dampak Lain dari Memanaskan Mesin Terlalu Lama?
Kebiasaan memanaskan motor terlalu lama juga mengakibatkan pemborosan bahan bakar.
Baca juga: Daftar Harga BBM Pertamina pada Januari 2025, Pertamax Naik
Mesin yang dibiarkan menyala tanpa beban cenderung menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi, sehingga berkontribusi pada polusi udara.
Selain itu, Ali juga menambahkan bahwa memanaskan motor selama 1-2 menit sudah cukup untuk memastikan pelumas tersebar merata di seluruh komponen mesin.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Memanaskan Mesin Motor?
“Kecuali pada suhu ekstrem, seperti di daerah pegunungan yang sangat dingin, waktu memanaskan bisa ditambah sedikit. Namun, tetap tidak perlu sampai lebih dari lima menit,” ujarnya.
Sebagai solusi, para pengendara disarankan untuk memanaskan motor matik secukupnya dan langsung mengendarainya secara perlahan di awal perjalanan.
Hal ini dapat membantu mesin mencapai suhu kerja optimal tanpa membuang-buang bahan bakar atau mempercepat kerusakan komponen internal.
Dengan memperhatikan waktu yang tepat untuk memanaskan mesin, pengendara tidak hanya dapat menjaga performa kendaraan tetapi juga berkontribusi pada pengurangan polusi dan efisiensi bahan bakar.