Cerita Pengusaha Katering Sediakan Makan Bergizi Gratis: Di Jawa Tempe Itu Protein, Medan Mana Bisa
TEMPO.CO, Medan – Program makan bergizi gratis di Sumatera Utara sudah dimulai sejak masa uji coba pada Desember 2024 lalu. Pemerintah Provinsi menunjuk Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Ahli Boga Sumut sebagai pelaksana program ini. Untuk sementara ada tujuh sekolah di Medan dan sekitarnya yang menjadi lokasi program unggulan dari Presiden Prabowo ini.
Ketua DPD Ikaboga Sumut Megat Molina mengatakan mereka menetapkan harga Rp 15.000 per porsi untuk program makan bergizi ini. Ada empat anggota Ikaboga Sumut yang kini ikut menjadi penyedia program makan bergizi gratis, yaitu Megat Molina, Fatimah Nasution, Gondowati dan seorang lainnya yang tak disebut namanya.
Megat mengatakan, untuk menyediakan makan bergizi gratis, para pengusaha itu harus menghadapi beberapa masalah seperti bahan baku yang mahal, seperti daging sapi, ikan, dan ayam. Mereka juga memperhitungkan biaya beras, gas, gaji pekerja dan transportasi.
“Ayam lagi mahal, Rp 38.000 sekilo hari ini. Dipotong sepuluh, Rp 3.800 per-pak. Semua tertutupi kalau Rp 15.000 per pieces,” ujar dia. Ia menjelaskan jika anggaran untuk satu kotak makan bergizi gratis Rp 15 ribu maka pengusaha masih bisa untung sedikit, “Kalau Rp 10 ribu, nombok,” ujar Megat saat ditemui di dapur Memo Catering, Senin, 6 Januari 2024.
Para pengusaha katering itu sepakat untuk menunya dimulai dari ayam, ikan, daging, dan telur. Hanya jika lauk telur akan ditambah dengan tempe. Kemudian sayur, buah potong atau puding, dan air kemasan gelas. Mereka menjamin makanan yang disajikan layak dan bisa dimakan semua anak, tak terkecuali anak berkebutuhan khusus.
Pengusaha katering lainnya, Fatimah Nasution bercerita sejak menangani proyek makan bergizi gratis ini dia mempekerjakan 25 sampai 30 orang. Paling banyak, kata dia, adalah tenaga pengemasan karena mengejar waktu.
Untuk menyiasati harga, Fatimah mengatakan pihaknya berbelanja ke Pasar Induk Laucih, Kecatam Medantuntungan setiap malam pukul 22.00 WIB. Menurut dia, buah-buahan di pasar induk lebih murah ketimbang di pasar biasa. Seperti melon di Pasar Induk harganya Rp 8.000, kalau di pasar biasa harganya akan naik Rp 4.000.
“Untuk distribusi, pakai mobil box. Satu sekolah, satu mobil. Alhamdulillah sepanjang masa uji coba, belum pernah terlambat. Saya yang paling jauh, di Pantai Labu, jalan tol Rp 50 ribu setiap hari,” kata Fatimah.
Pemerintah memulai program makan bergizi gratis di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi pada Senin, 6, Januari 2025. Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, selama Januari hingga Maret 2025, targetnya sampai tiga juta penerima manfaat yang terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA sederajat, ibu hamil dan ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir 2025.
Awalnya program makan bergizi gratis ini ditetapkan Rp 15 ribu per anak. Namun kemudian Presiden Prabowo menyebut angka Rp 10 ribu untuk setiap anak dan ibu hamil.
Namun pengusaha katering lainnya, Gondowati mengatakan jika di Kota Medan harga sudah ditetapkan Rp 15 ribu. Kecuali, kata dia, proteinnya diganti dengan tempe dan tahu bisa dihargai Rp 10 ribu per porsi. Tapi di Medan, kata dia, hal itu tak bisa dilakukan.
“Kalau di Jawa, tempe itu protein, kalau di Medan mana bisa. Harus ikan, ayam dan daging, tempe hanya tambahan,” ujarnya.
Pilihan Editor: Mendikdasmen Klaim Menu Makan Bergizi Gratis Sudah Sesuai dengan Rencana Prabowo