Informasi Terpercaya Masa Kini

Apa Itu Afasia? Gangguan Otak yang Diduga Diderita Aktris Tiongkok Zhao Lusi,Kenali Gejalanya

0 3

TRIBUNTRENDS.COM – Kondisi kesehatan aktris Tiongkok, Zhao Lusi kini ramai disorot. Ia diduga mengalami penyakit afasia.

Hal itu mencuat setelah Zhao Lusi tampak terkulai lemas saat duduk di kursi roda.

Selain itu, wanita yang juga dikenal dengan nama Rosy Zhao tersebut mengalami kesulitan komunikasi.

Apa sebenarnya penyakit afasia?

Ya, aktris papan atas China, Zhao Lusi dikabarkan mengalami masalah kesehatan afasia. 

Kondisi itu membuatnya rehat dari dunia hiburan sejak akhir Desember 2024. 

Sahabatnya yang juga aktris, Wei Xiao menyatakan Zhao Lusi menderita afasia. 

Karena itu, Zhao menjalani rehabilitasi agar bisa kembali berbicara dan berdiri. 

Afasia menyebabkan Zhao Lusi harus memakai kursi roda. 

Dia juga kesulitan bicara, menulis, dan memahami ucapan orang lain. 

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), afasia adalah salah satu gangguan otak yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. 

Gangguan pada kemampuan berbahasa ini menghambat seseorang berekspresi, memahami bahasa, serta membaca dan menulis. 

Namun, afasia tidak memengaruhi kecerdasan.  Afasia dapat terjadi diikuti gangguan lain, seperti kesulitan penglihatan, masalah mobilitas, kelemahan anggota tubuh, dan masalah dengan ingatan atau keterampilan berpikir.

Baca juga: Nasib Zhao Lusi, Ratu Drama China Alami Kerusakan Otak di Usia Muda, Tak Berdaya di Kursi Roda

Kondisi afasia bisa dialami siapa saja, terutama orang lanjut usia maupun penderita stroke atau cedera kepala lainnya. 

Afasia juga bisa terjadi akibat tumor otak atau demensia. Dilansir dari Cleveland Clinic, afasia terjadi setelah pusat bahasa di otak rusak atau fungsi kerja otak terganggu. 

Afasia juga bisa terjadi akibat infeksi, peradangan, gegar otak, epilepsi, efek racun, migrain, terapi radiasi atau kemoterapi, maupun kondisi bawaan lahir serta genetik. 

Penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi sel-sel otak, seperti demensia, penyakit Parkinson, dan Alzheimer juga dapat menyebabkan afasia.

Gejala Afasia

Dikutip dari laman Mayo Clinic, penderita afasia mungkin akan mengalami berbagai gejala yang berhubungan dengan kemampuan komunikasinya.

Gejala afasia yakni: 

  • Berbicara dalam kalimat pendek atau tidak lengkap 
  • Berbicara dalam kalimat yang tidak masuk akal
  • Mengganti satu kata dengan kata lain atau satu suara dengan suara lain 
  • Mengucapkan kata-kata yang tidak dapat dikenali
  • Kesulitan menemukan kata-kata 
  • Tidak mengerti pembicaraan orang lain 
  • Tidak mengerti apa yang mereka baca 
  • Tulis kalimat yang tidak masuk akal. 

Baca juga: Aktris Tiongkok Zhao Lusi Viral Lemas di Kursi Roda, Agensi Kuak Kronologi, Janji Utamakan Kesehatan

Karena afasia termasuk masalah serius, beberapa orang harus mendapatkan perawatan medis darurat jika mengalami: 

  • Kesulitan berbicara 
  • Kesulitan memahami pembicaraan 
  • Kesulitan mengingat kata 
  • Masalah dengan membaca atau menulis. 

Penderita yang mengalami afasia cukup parah tidak akan bisa berkomunikasi dalam bentuk apapun lagi. 

Seiring waktu, penderita afasia dapat mengalami komplikasi berupa rasa frustasi, kemarahan, isolasi, serta depresi.

Diagnosis dan Pengobatan Afasia

Penderita afasia didiagnosis setelah menjalani pemeriksaan fisik serta pemindaian MRI atau CT scan oleh dokter untuk menilai kerusakan otak.

Jika terbukti afasia, pasien dirujuk ke ahli patologi untuk menjalani pemeriksaan menyeluruh terhadap kemampuan komunikasinya. 

Pasien afasia lalu akan menjalani perawatan berupa terapi wicara dan bahasa. 

Hal ini untuk membantu memulihkan kemampuan berkomunikasinya. 

Dokter pun bisa memberikan obat untuk melancarkan aliran darah pasien ke otak, mencegah kerusakan otak semakin parah, serta menambah senyawa kimia yang berkurang di otak.

Prosedur operasi dapat dilakukan jika afasia terjadi akibat tumor otak. 

Operasi akan mengangkat tumor otak sehingga afasia dapat diatasi lebih baik. 

Untuk mencegah afasia, setiap orang perlu berhenti merokok dan menghindari minum alkohol berlebih, jaga berat badan ideal, olahraga 30 menit per hari, serta menjaga pikiran aktif.

Pencegahan afasia pun bisa dilakukan dengan makan makanan bergizi seimbang, pakai helm atau sabuk pengaman saat berkendara, serta rutin berobat bagi penderita diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi dan atrial fibrilasi untuk cegah stroke.

(TribunTrends.com/Kompas.com)

Leave a comment