Informasi Terpercaya Masa Kini

Penjelasan Tim AS Terkait Tanggul Beton di Landasan Pacu Bandara Muan Korsel

0 6

MUAN, KOMPAS.com – Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), Badan Penerbangan Federal, dan produsen pesawat Boeing telah bergabung dengan badan investigasi Korea Selatan.

Direncanakan, Selasa (31/12/2024) hari ini tim AS dan Korsel akan bertemu di Muan untuk membahas terkait penyelidikan Jeju Air jatuh pada Minggu (29/12/2024).

“Tim AS yang dipimpin oleh NTSB berada di Korea Selatan untuk memberikan bantuan,” kata ketua dewan Jennifer Homendy dalam sebuah wawancara.

Baca juga: Para Ahli Ragukan Teori Tabrakan Burung, Keluarga Korban Kecelakaan Jeju Air Berkemah di Bandara

NTSB mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya telah mengirim tiga penyidik termasuk orang-orang dengan spesialisasi dalam faktor operasional dan kelaikan udara ke Korea Selatan untuk membantu penyelidikan.

“Jika kami membutuhkan lebih banyak spesialis, kami akan mengirim mereka,” kata Homendy, sebagaimana diberitakan Reuters.

Para penyidik sedang memeriksa tabrakan burung, apakah ada sistem kontrol pesawat yang dinonaktifkan, dan tergesa-gesanya pilot untuk mencoba mendarat segera setelah menyatakan keadaan darurat sebagai faktor-faktor yang mungkin dalam kecelakaan pesawat tersebut, kata pejabat pemadam kebakaran dan transportasi.

Para pejabat juga menghadapi pertanyaan tajam tentang fitur desain di bandara, khususnya tanggul tanah dan beton besar di dekat ujung landasan pacu yang digunakan untuk mendukung peralatan navigasi.

Dketahui, pesawat menabrak tanggul dengan kecepatan tinggi dan meledak menjadi bola api.

Baca juga: Penerbangan Jeju Air Senin Juga Mengalami Masalah Roda Pendaratan

Mayat dan bagian tubuh penumpang berhamburan ke ladang di sekitarnya dan sebagian besar pesawat hancur dalam kobaran api.

Pejabat Korea Selatan mengatakan tanggul itu dibangun sesuai standar, dan ada fitur serupa di bandara lain termasuk di Amerika Serikat dan Eropa.

Namun, banyak ahli mengatakan kedekatannya dengan ujung landasan pacu menentang praktik terbaik dan kemungkinan membuat kecelakaan itu jauh lebih mematikan daripada yang seharusnya.

“Desain landasan pacu sama sekali (tidak) memenuhi praktik terbaik industri, yang menghalangi adanya struktur keras seperti tanggul dalam jarak setidaknya 300 meter dari ujung landasan pacu,” terang John Cox, CEO Safety Operating Systems dan mantan pilot 737.

Tanggul beton bandara tersebut berjarak kurang dari setengah jarak tersebut dari ujung landasan, menurut analisis Reuters terhadap citra satelit.

Pejabat Korea Selatan mengatakan, tanggul tersebut berjarak sekitar 250 meter dari ujung landasan itu sendiri, meskipun apron beraspal membentang lebih jauh dari itu.

Baca juga: Pengadilan Korsel Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Presiden Yoon

Dalam rekaman video, pesawat tampak melambat dan terkendali saat keluar dari landasan, kata Cox.

“Saat menabrak tanggul itu, tragedi pun terjadi,” tutur dia.

Leave a comment