OJK Ungkap Data Terbaru yang Terhimpun di dalam SLIK
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan data terbaru yang terhimpun di dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Dilihat dari segi nilai, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan baki debit SLIK per Oktober 2024 nilainya sebesar Rp 8.600 triliun.
“Dalam 5 tahun meningkat 36,5%, apabila dibandingkan dengan data 2019, yang mana baki debit SLIK itu nilainya Rp 6.300 triliun,” ucapnya dalam konferensi pers RDK OJK, Jumat (13/12).
Dari jumlah rekening pada periode yang sama, Mahendra menyebut jumlahnya meningkat 61% menjadi 132,4 juta rekening yang ada di SLIK per Oktober 2024.
Baca Juga: OJK Susun Roadmap Pengembangan dan Penguatan Kegiatan Usaha Bullion
Lebih lanjut, Mahendra tak memungkiri bahwa angka baki debit untuk kategori macet pada saat pandemi covid-19 memang menunjukkan peningkatan. Namun, saat ini, dia bilang porsi baki debit yang berkaitan dengan kredit macet tersebut sudah turun kembali ke tingkat pra pandemi Covid-19.
“Jumlah atau porsi dari nominal baki debit yang lancar sudah kembali di atas 90%, jadi yang call 1. Artinya, dilihat dari segi proporsi yang lancar justru itu sudah membaik, dibandingkan pada saat pandemi dan sudah kembali pada tingkat yang bisa dianggap stabil dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, dilihat dari segi cakupannya, Mahendra menyampaikan SLIK yang semula lebih banyak dimaksudkan untuk sistem pencatatan kredit di Indonesia itu cakupannya sudah jauh lebih luas saat ini.
Dia bilang dahulu data yang ada di dalam SLIK hanya ada dari perbankan, perusahaan pembiayaan, dan perusahaan efek.
“Dalam perkembangan belakangan ini, sekarang sudah masuk juga data dari perusahaan asuransi termasuk asuransi syariah, perusahaan penjaminan terutama penjaminan syariah, dan dari fintech peer to peer (P2P) lending,” tuturnya.
Akibatnya, Mahendra bilang kini tentu jauh lebih banyak data yang ada di SLIK maupun juga lembaga yang melaporkan kepada SLIK. Dia menyebut saat ini, ada 2 ribu lembaga yang menjadi pelapor SLIK. Hal itu membuat gambaran mengenai data yang ada di SLIK menjadi jauh lebih lengkap lagi.