Informasi Terpercaya Masa Kini

4 Kesalahan Saat Sarapan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes,Bisa Berakibat Fatal

0 7

TRIBUNHEALTH.COM – Sarapan dapat menentukan kadar gula darah, memengaruhi suasana hati, energi, dan kesehatan secara keseluruhan. 

Salah satu cara terbaik untuk menyusun menu sarapan seimbang ialah dengan memilih makanan yang tidak memengaruhi gula darah Anda. 

Melewatkan sarapan adalah keputusan yang buruk bagi penderita diabetes, karena dapat memengaruhi kadar gula darah. 

Baca juga: 5 Protein Nabati yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes, Bantu Atasi Resistensi Insulin

“Saya melihat orang-orang melewatkan sarapan hanya untuk merasa sangat lapar di kemudian hari dan makan berlebih dengan karbohidrat,” kata Caroline Thomas, RD, CDCES, seorang ahli diet. 

Caroline merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan kaya protein dan serat, yang akan membantu menjaga gula darah tetap stabil sepanjang hari. 

Kesalahan Saat Sarapan pada Penderita Diabetes

Dilansir dari EatingWell, berikut ini beberapa kesalahan saat sarapan yang harus dihindari oleh penderita diabetes. 

1. Sarapan rendah serat

Serat adalah bagian karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang ditemukan pada tumbuhan. 

Nutrisi ini penting untuk mengelola gula darah dan meningkatkan rasa kenyang, serta meningkatkan kesehatan jantung, pencernaan, dan usus. 

“Serat adalah kunci kesehatan dan pengelolaan diabetes,” kata Jacinda Shapiro, RN, BSN, CDCES, seorang perawat terdaftar. 

Serat mendorong produksi asam lemak rantai pendek yang berperan dalam pengaturan gula darah. 

Menurut American Diabetes Association, penderita diabetes harus berusaha mengonsumsi serat dalam jumlah yang sama dengan populasi umum, 25 hingga 38 gram serat setiap hari. 

Baca juga: 7 Manfaat Makan Puding Biji Chia, Salah Satunya Mampu Mengontrol Kadar Gula Darah

2. Sarapan kaya akan karbohidrat olahan dan lemak jenuh

Makanan sarapan yang tinggi karbohidrat, seperti granola, muffin, donat, kue kering, dan roti putih, mengandung sedikit serat dan banyak lemak jenuh. 

Kombinasi ini meningkatkan kadar gula darah dan membahayakan jantung Anda. 

“Menggabungkan lemak dengan karbohidrat olahan adalah bencana bagi gula darah,” kata Peggy Kraus, MA, RCEP, CDCES. 

Alih-alih konsumsi makanan karbohidrat olahan dan lemak jenuh, Anda disarankan untuk mengonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayur, hingga buah, yang menyediakan karbohidrat kompleks. 

Baca juga: 6 Manfaat Makan Tomat Setiap Hari, Menurunkan Gula Darah hingga Meningkatkan Kesehatan Kulit

3. Makan berlebihan 

Tidak makan secara teratur dapat mengakibatkan kadar gula darah tidak menentu dan makan berlebihan. 

Misalnya, Anda melewatkan sarapan, kemudian Anda makan sangat banyak di waktu sarapan berikutnya, ini cenderung melonjkan kadar gula darah dan membuat gula darah tidak teratur. 

Ini juga bergantung dengan obat yang Anda konsumsi, apa yang Anda makan, seberapa banyak yang Anda makan, dan tingkat aktivitas Anda. 

Jika Anda menyadari kadar gula darah meningkat dua jam setelah sarapan, lihat kembali apa yang baru saja Anda makan. 

Baca juga: 6 Kacang Terbaik untuk Penderita Diabetes, Bantu Mengelola Kadar Gula Darah

4. Minum jus

Jus, bahkan jus buah 100 persen tidak mengandung serat. 

Ini bukan berarti jus tidak memiliki nilai gizi, tetapi bagi penderita diabates, minum jus biasanya dilakukan untuk mengembalikan kadar gula darah yang rendah dengan cepat. 

“Peningkatkan gula darah terlalu banyak akan meningkatkan produksi insulin, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan,” kata Shapiro. 

Alih-alih minum jus, pilihlah buah segar utuh yang mengandung serat dan padukan dengan sumber protein. 

Sarapan memberikan kesempatan untuk memulai hari Anda sesuai dengan tujuan kesehatan Anda. 

Jika Anda ingin menjaga kadar gula darah tetap sehat, sangat penting untuk menyertakan makanan yang kaya serat, protein rendah lemak, dan lemak yang menyehatkan jantung, sekaligus membatasi gula tambahan dan lemak jenuh. 

Baca juga: 8 Makanan Ringan Ramah untuk Diabetes, Cocok untuk Mengganjal Perut

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Leave a comment