Informasi Terpercaya Masa Kini

Perjuangan Nana Berjualan Minuman sejak Pukul 06.00, Tak Menyerah meski Kerap Dicibir

0 7

BOGOR, KOMPAS.com – Nana (50) seorang pedagang asongan asal Cilendek, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor tetap semangat berjualan di tengah persaingan ketat dan cibiran sebagian orang yang memandangnya sebelah mata. 

Setiap hari, Nana memulai harinya pukul 06.00 WIB, berjalan menyusuri trotoar Alun-alun Kota Bogor, menawarkan air mineral dan tisu dagangannya. 

Namun, tak semua orang menyambutnya ramah. Ada yang hanya melirik, ada pula yang menolak dingin.

“Sekarang banyak orang sudah bawa botol minum sendiri. Kalau kita tawarin mereka jawab, ‘Maaf, Pak saya sudah bawa’. Ada juga yang nolak sambil sinis, ya sudah biasa,” ucap Nana saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (4/12/2024).

Baca juga: Keinginan Seorang Pedagang Asongan, Tetap Bisa Berjualan di Kawasan Kota Tua

Hari-hari Nana tidak selalu mudah. Jika hari libur atau akhir pekan, bisa saja pembeli datang lebih banyak.

Tetapi, saat hari kerja, hanya ada beberapa pembeli. Bahkan, saat hujan, dagangan Nana nyaris tidak laku sama sekali.

“Kalau hari Senin sampai Jumat itu pasti sepi. Kejual paling cuma satu, dua botol saja. Yang ramai itu kalau hari libur, Sabtu, Minggu,” ungkap Nana.

Belum lagi banyak pedagang lain menjual barang serupa, bahkan di lokasi yang sama.

Itu sebabnya Nana selalu berusaha memulai hari lebih awal, berharap mendapatkan pelanggan pertama sebelum yang lain.

“Saya mulai dari jam 06.00 WIB. Kalau siang sedikit pasti sudah ketinggalan pelanggan, soalnya yang jualan seperti saya banyak,” ungkap Nana.

Namun, Nana tak pantang menyerah. Sebab, ada istri dan tiga anak yang harus diberi nafkah.

Bagi Nana, berjualan bukan sekadar mencari uang. Di balik setiap botol air mineral yang terjual, ada harapan besar untuk anak-anaknya.

Nana ingin mereka mendapatkan pendidikan yang lebih baik darinya.

“Alhamdulillah, anak-anak bisa sekolah. Anak pertama sudah lulus SMA dan menikah, anak kedua selesai SMP, yang bungsu masih SMA,” kata Nana dengan bangga.

Baca juga: Peraturan Jokowi Soal Larangan Jual Rokok Eceran Dianggap Mematikan Pedagang Asongan

Dengan penghasilan yang tidak menentu, Nana mengandalkan hasil jualannya dan bantuan pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH).

Namun, dua bulan terakhir, bantuan itu belum lagi cair, membuatnya harus memutar otak untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

“Biasanya uang PKH itu buat belanja dapur. Sekarang nggak ada, ya harus sabar,” ucap dia.

Ketika banyak orang melintas tanpa memperhatikannya, Nana tetap berdiri teguh, menawarkan dagangannya dengan penuh harapan. Nana percaya ada Sang Mahasegala yang mengatur rezeki untuk dia dan keluarga setiap hari.

“Ada Allah, serahin saja. Kita cuma bisa usaha yang ngasih rezekinya itu Allah,” ungkap Nana.

Leave a comment