AS Izinkan Militer Ukraina Sikat Habis 11 Ribu Tentara Korea Utara di Rusia: Mereka Target yang Sah
AS Izinkan Militer Ukraina Sikat Habis 11 Ribu Tentara Korea Utara di Rusia: Mereka Target yang Sah
SERAMBINEWS.COM – Amerikat Serikat (AS) telah mengizinkan militer Ukraina untuk bertempur melawan pasukan Korea Utara di Rusia.
AS menyebut, tentara Korea Utara merupakan target yang sah.
Hal itu disampaikan melalui seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller pada Senin (2/12/2024) di tengah laporan berita tentang korban jiwa di medan perang.
Matthew Miller membuat pernyataan tersebut setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa pasukan Korea Utara, yang dikerahkan ke Rusia barat, telah terbunuh atau terluka selama pertempuran.
“Kami sudah sangat jelas bahwa setiap prajurit Korea Utara yang dibawa keluar dari medan perang, tentu saja, adalah target yang sah,” kata Miller dalam jumpa pers, dilansir dari Yonhap News.
Ketika ditanya apakah Amerika Serikat memiliki informasi mengenai jumlah korban Korea Utara, Miller mengatakan tidak.
Ia juga mengulangi bahwa sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah garis depan Rusia di Kursk.
Juru bicara tersebut menggarisbawahi perlunya China untuk berbuat lebih banyak terkait perang Rusia di Ukraina dan kerja sama militernya dengan Korea Utara.
“Kami terus berpikir bahwa mereka perlu berbuat lebih banyak,” katanya.
“Kami telah menjelaskan dengan jelas kepada mereka dalam keterlibatan kami bahwa tindakan yang telah diambil Rusia untuk menginvasi Ukraina,”
“Tetapi juga untuk memperkuat kemitraan keamanannya dengan Korea Utara, tidak hanya mengganggu stabilitas kawasan, tetapi juga merupakan hal-hal yang seharusnya menjadi perhatian Tiongkok, dan bahwa mereka seharusnya berbuat lebih banyak untuk menunjukkan kekhawatiran itu,” pungkasnya.
500 Tentara Korea Utara Tewas Terbunuh di Kursk
Sebanyak 500 tentara Korea Utara tewas terbunuh di Kursk akibat serangan rudal Storm Shadow buatan Inggris yang diluncurkan Ukraina.
Jumlah tersebut diungkapkan media Ukraina yang menyebut 500 tentara Ukraina tersebut tewas pada serangan yang terjadi Rabu (20/11/2024).
Media Ukraina RBC Ukraine pada Minggu (24/11/2024), mengutip media militer Global Defence Corp, terkait laporan tersebut.
Dilansir dari KBS World, Senin (25/11/2024), laporan RBC Ukraine mengungkapkan, selain membunuh 500 tentara Korea Utara, serangan itu juga melukai tiga orang lainnya.
Mereka mengungkapkan, korban terluka itu adalah dua perwira dan seorang perempuan, yang diyakini merupakan penerjemah.
Media tersebut juga mengatakan, serangan rudal Storm Shadow tersebut telah membunuh 18 tentara Rusia dan melukai 33 orang lainnya.
Kematian tentara Korea Utara di Kursk juga diungkapkan oleh intelijen Korea Selatan.
Seperti dilaporkan The Korea Herald, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) mengonfirmasikan untuk pertama kalinya tentara Korea Utara tewas dan terluka.
Namun, NIS tak mengungkapkan secara pasti jumlah dari kerugian tentara Korea Utara tersebut.
Pada 20 November lalu, pada pengarahan kepada Majelis Nasional Korea Selatan, NIS mengatakan tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Kursk, yang berbatasan dengan Ukraina.
Beberapa di antaranya juga telah ikut serta dalam pertempuran melawan pasukan Ukraina.
Pada bulan lalu, NIS telah mengungkapkan Korea Utara telah mengirimkan sekitar 10.900 tentaranya, yang kebanyakan pasukan khusus, untuk berperang bersama Rusia.
Menurut NIS, banyak dari tentara Korea Utara yang dikerahkan berada di usia akhir remaja atau di awal 20 tahunan.
NIS pun mengungkapkan adanaya kekhawatiran jumlah korban besar dari militer Korea Utara karena mereka tak terlatih di perang modern.
NIS juga mengatakan bahwa berdasarkan laporan intelijennya, jenderal Korea Utara seperti Kim Yong-bok, yang merupakan Wakil Kepala Staf Jenderal Operasi Pasukan Khusus, membantu Rusia di garis depan perang.
Tentara Korea Utara Telah Menyebar di Ukraina, Menyamar Jadi Penduduk Asli Timur Jauh
Bukan hanya di Kursk, pasukan Korea Utara telah dikerahkan ke berbagai wilayah di Ukraina.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Anatoly Bargilevich mengatakan, pasukan tersebut telah masuk ke wilayah Mariupol dan Kharkiv.
Ribuan tentara Kim Jong Un tersebut masuk ke wilayah Ukraina tersebut terdiri dari prajurit infanteri, kru mortir, serta teknisi drone (UAV) untuk bertempur dengan Ukraina.
“Mereka sebagian besar adalah unit gabungan senjata. Mereka menyamar sebagai penduduk asli Timur Jauh. Dengan dokumen yang sesuai. Mereka siap untuk melakukan operasi di wilayah Eropa,” kata Bargilevich dikutip dari Strana.
CNN melaporkan bahwa di Mariupol, mereka ditempatkan terpisah dari unit Rusia yang mereka dukung.
Selain itu, menurutnya, para spesialis DPRK tinggal terpisah dari Rusia – dengan tempat, makanan, musik, dan film mereka sendiri.
Perlu diingat bahwa Pentagon baru-baru ini melaporkan bahwa mereka belum menerima konfirmasi mengenai keikutsertaan pasukan DPRK dalam perang tersebut.
“Kami memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa mereka akan terlibat dalam pertempuran, tetapi saya tidak dapat memastikannya saat ini,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS Sabrina Singh.
Pada Sabtu lalu, Menhan AS Lloyd Austin memperkirakan ribuan pasukan Pyongyang yang telah terkumpul di Rusia segera memasuki garis depan pertempruan.
Ia mengatakan berdasarkan info dari intelijennya, sebanyak 10.000 pasukan Korea Utara telah bermarkas di dekat Kursk. Mereka akan diintegrasikan dalam formasi Rusia.
Baca juga: VIDEO Militer Rusia Suriah Bom Markas Bos Pemberontak HTS! Harga Kepalanya Capai 9,8 Juta Dollar
“Berdasarkan apa yang telah mereka latih, cara mereka diintegrasikan ke dalam formasi Rusia, saya sepenuhnya berharap untuk melihat mereka terlibat dalam pertempuran segera,” kata Austin kepada wartawan saat singgah di negara Pasifik Fiji dikutip dari VoA.
Meski demikian, jelasnya, hingga saat ini belum ada laporan yang berarti mengenai keterlibatan pasukan Korea Selatan secara aktif.
Rusia diyakini telah memberi Pyongyang minyak, rudal anti-udara, dan bantuan ekonomi sebagai imbalan atas pasukan yang dituduhkan Washington dan Seoul telah dikirim.
Kiev telah memperingatkan bahwa Moskow, bersama tentara Korea Utara, kini telah mengumpulkan pasukan berkekuatan 50.000 orang untuk merebut kembali sebagian wilayah perbatasan yang direbut oleh pasukan Ukraina.
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)