Viral Siswa Dipaksa Menggonggong, Contoh Buruk Ortu tak Beri Kesempatan Anak ‘Belajar’
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Kasandra A Putranto menyarankan para orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk berusaha menyelesaikan masalah mereka sendiri. Pembelajaran tersebut penting agar anak bisa membangun ketangguhan dan melatih bertanggung jawab.
Kasandra menyampaikan bahwa belajar menghadapi perlakuan dari orang lain merupakan bagian dari tahapan pembangunan ketangguhan dalam proses tumbuh kembang anak. Menurut dia, anak-anak bisa belajar membedakan hal baik dan buruk, membela diri, serta menangkal pengaruh buruk saat menghadapi perlakuan buruk dari orang lain.
“Kemampuan ini harus dimiliki sejak kecil, secara bertahap, untuk anak dapat membedakan mana yang baik dan buruk dan menangkal pengaruh buruk tersebut,” katanya, Selasa (12/11/2024).
Kasandra mengemukakan bahwa orang tua yang membiarkan anak menyelesaikan konfliknya sendiri bukannya tidak peduli. Orang tua yang demikian justru mengajarkan anak untuk mengetahui kapan mereka harus bertindak dan membela diri.
Dalam hal ini, menurut Kasandra, orang tua bisa lebih dulu melihat seberapa besar masalah atau konflik yang sedang dihadapi oleh anak. Kalau menurut penilaian masalah dan konfliknya masih bisa dihadapi sendiri oleh anak, maka orang tua bisa sekadar mengamati tanpa terlibat langsung dalam penyelesaian masalah.
Menurut Kasandra, orang tua bisa membantu atau mengambil alih penanganan kalau masalah atau konfliknya dapat membahayakan anak. “Ketika sudah mengandung risiko bagi anak, masa depan anak, dan mengancam keselamatan, serta ketika anak belum mampu menyelesaikan sendiri,” katanya.
Media sosial X dihebohkan dengan video seorang pria yang dinarasikan sebagai pengusaha, sedang memaksa seorang siswa bersujud dan mengonggong seperti anjing. Pengusaha itu memaksa siswa tersebut menggonggong sebagai bentuk pembalasan setelah anaknya diejek di sekolah.
Pengusaha yang mengenakan kemeja putih itu memarahi murid-murid yang mengejek anaknya. Dia pun berteriak sembari memaksa mereka mengonggong.
Seperti dinukil dari akun X @PaltiWest2024, peristiwa itu bermula saat anak pengusaha tersebut diejek teman-temannya di sekolah. Orang tuanya pun marah dan bereaksi dengan merendahkan murid-murid sebagai bentuk pembalasan.
“Sujud. Menggonggong!” perintah pengusaha berbaju putih sembari menunjuk murid berpakaian SMA tersebut.
Tak hanya mengonggong, murid-murid yang mengejek anaknya juga dipaksa bersujud di depannya dan di depan umum sebagai bentuk permintaan maaf. Pemaksaan itu pun memicu keingintahuan warga sekitar. Warga dan pihak keamanan terlihat mencoba melerai dan menenangkan sang pengusaha.
Bahkan, beberapa warga terlihat mengkritik tindakan pengusaha tersebut. Akun X @PaltiWest2024 menyoroti bagaimana pengusaha itu malah tak peduli dan membiarkan situasi semakin memanas dengan memaksa anak-anak lain untuk bersujud dan mengonggong seperti anjing.
Warga juga mempertanyakan sikap pengusaha yang dinilai tidak bijaksana dan dewasa. Orang tua murid yang dipaksa menggonggong dan sujud terlihat beradu mulut.
“Lu gak tau siapa gua?!” ucap pengusaha tersebut kepada seorang bapak yang diduga sebagai orang tua murid yang dipaksa bersujud dan mengonggong.
“Memang anak saya salah, tapi tolong,” ucap bapak berbaju biru belang putih.
“Kenapa kau bilang kita cari sensasi? Yang cari sensasi itu anakmu, anji**.”
Dalam video tersebut hampir terlibat adu hantam sebelum dilerai warga dan seorang pria yang mengaku sebagai security.
Humas Polrestabes Surabaya dalam akun resminya di X menyebut, kasus itu sudah dalam penanganan polisi. “Tentunya Polri juga membutuhkan dukungan dari masyarakat Kota Surabaya untuk bersama-sama Jogo Suroboyo. Untuk kejadian ini sudah di Mediasi dan para pihak sudah membuat kesepakatan damai,” tulis akun tersebut.