Menteri Israel: Donald Trump Menang, Siap-Siap Kita Aneksasi Tepi Barat
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich telah mengatakan kepada departemennya agar bersiap melakukan aneksasi Tepi Barat yang diduduki setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS.
Berbicara pada pertemuan partai sayap kanan Zionisme Religius, Smotrich mengatakan bahwa kemenangan Trump memberikan ‘peluang penting’. Ia menyatakan waktunya telah tiba untuk menerapkan kedaulatan atas Tepi Barat.
Menurut pernyataan dari kantornya, Smotrich mengatakan dia telah menginstruksikan otoritas Israel yang mengawasi permukiman di Tepi Barat untuk memulai pekerjaan profesional dan komprehensif guna mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan buat memperluas kedaulatan.
Selain sebagai menteri keuangan, Smotrich juga berperan dalam kementerian pertahanan yang mengawasi pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Smotrich dan politisi sayap kanan lainnya di Israel memuji kemenangan Trump dalam pemilihan presiden pekan lalu, dan berharap Trump akan memberikan lampu hijau bagi Israel untuk secara resmi mencaplok wilayah Palestina yang direbut pada tahun 1967.
Israel telah mencaplok Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan di Suriah dalam tindakan sepihak yang tidak pernah diterima oleh komunitas internasional namun diakui oleh Washington pada masa jabatan pertama Trump.
Pada pertemuan hari Senin, Smotrich mengatakan dia akan mendorong pemerintah agar pemerintahan Trump mengakui aneksasi seluruh Tepi Barat.
Selama masa jabatan Trump pada tahun 2017-2021, Israel tampaknya siap mengumumkan pihaknya akan mencaplok Area C, bagian Tepi Barat yang sepenuhnya dikendalikan oleh militer Israel. Namun, rencana tersebut tidak pernah membuahkan hasil setelah adanya tekanan internasional yang kuat dan sikap dingin dari Washington.
Smotrich menyerukan kebijakan ekspansionis Israel yang agresif dan bulan lalu mengatakan negara itu harus memperluas wilayahnya “sedikit demi sedikit” hingga perbatasannya mencapai Damaskus.
“Ada tertulis bahwa masa depan Yerusalem akan diperluas hingga ke Damaskus,” katanya dalam sebuah wawancara untuk film dokumenter, In Israel: Ministers of Chaos.