Informasi Terpercaya Masa Kini

Pakar Geologi Ungkap Fenomena Lubang Misterius di Blitar yang Serap Air Sungai hingga Kering

0 4

KOMPAS.com – Sebuah lubang secara tiba-tiba muncul di aliran Sungai Kalisat Tenggong yang terletak di Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan, Blitar, Jawa Timur.

Dilaporkan Kompas.com, Rabu (6/11/2024), lubang itu berdiameter 1,5 meter dengan kedalaman lebih dari 10 meter.

Kepala Pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daearah (BPBPD) Blitar Ivong Berttryanto mengatakan, lubang tersebut menelan habis air sungai yang ketinggiannya mencapai 15 cm hingga 20 cm.

“Air sungai diarahkan masuk seluruhnya ke lubah itu. Kemudian ditunggu sampai 5 jam, bablas (habis) semua airnya,” ujar Ivong.

Lantas, fenomena apa ini?

Baca juga: Belajar dari Malaysia, Waspadai Daerah Rawan Sinkhole di Indonesia Berikut

Penyebab fenomena lubang misterius di Blitar

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Supartoyo mengatakan, lubang misterius tersebut adalah fenomena sinkhole.

Sinkhole atau lubang yang muncul akibat tanah amblas biasanya terjadi di daerah dengan batuan gamping dan bukan merupakan pertanda akan terjadi bencana alam.

“Itu fenomena sinkhole. Penyebabnya karena pelarutan dari batu gamping ditunjang kemungkinan adanya fracture (patahan) pada batu gamping tersebut. Tidak merupakan pertanda bencana,” jelasnya, kepada Kompas.com, Kamis (7/11/2024).

Senada, ahli geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Wahyu Wilopo menyebut, lubang menganga tersebut kemungkinan adalah sinkhole dan ukurannya bisa semakin lebar.

Oleh karena itu, perlu ada kajian lanjutan untuk mengidentifikasi kondisi di bawah permukaan baik dengan pemetaan atau survei geofisika.

Di samping itu, Jawa Timur merupakan salah satu wilayah karts yang rawan muncul sinkhole. Sebagai informasi, karst adalah kawasan yang terdiri atas batuan kapur berpori, sehingga memudahkan air tanah merembes.

“Kalau melihat kondisi geologinya daerah itu tersusun oleh batu gamping. Daerah yang berpotensi terjadinya sinkhole meliputi daerah topografi karst, salah satunya di pegunungan selatan yang memanjang dari Yogyakarta sampai Jawa Timur bagian selatan,” papar Wahyu, saat dihubungi Kompas.com secara terpisahKamis.

Baca juga: Lubang Besar Misterius Muncul di Lokasi Tambang Tembaga Chile

Penyebab sinkhole

Lebih lanjut Wahyu menerangkan, sinkhole terjadi karena proses karstifikasi, yaitu pelarutan batu gamping di bawah permukaan bumi.

Proses ini biasanya dimulai dari zona dengan kondisi geologi yang lemah karena ada retakan atau rongga pada batu gamping.

Pelarutan yang terus menerus terjadi membuat lubang besar, seperti gua yang mengikis ke segala arah, termasuk permukaan.

Batu gamping dalam tanah yang semakin terkikis dan permukaan mulai kehilangan daya dukungnya menyebabkan munculnya sinkhole.

Fenomena ini dapat terjadi di permukaan terbuka, seperti jalan raya maupun di dasar sungai selama kondisi batuan di wilayah tersebut tersusun dari batu gamping atau batu kapur.

Wahyu menambahkan, kemunculan sinkhole bisanya ditandai dengan kondisi tanah yang mulai turun, retakan melingkar dan masuknya aliran air ke dalam tanah tersebut.

Baca juga: Apa Penyebab Sinkhole yang Terjadi di Malaysia dan Korea Selatan?

Rawan muncul saat musim hujan

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eko Soebowo mengungkapkan, sinkhole biasanya sering muncul saat musim penghujan ketika curah hujan tinggi di wilayah dengan kondisi banyak batu gamping.

Sebab, umumnya batu gamping mengandung kalsium karbonat yang mudah larut dalam asam dan dihasilkan oleh bahan alami, seperti air hujan.

“Batu gamping itu kan mudah larut kalau kena air karena koroditasnya sangat tinggi. Sinkhole-sinkhole kecil yang tadinya nggak terdeteksi karena hujan akhirnya larut dan runtuh ke bawah,” jelasnya, kepada Kompas.com, Kamis.

Batu gamping ini banyak tersebar di Wonogiri, Wonosari, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Oleh karena cakupan area batu gamping di Indonesia sangat luas, menurut Eko penting dilakukan pemetaan sebagai langkah mitigasi sinkhole

“Pemetan sinkhole di Indonesia mungkin belum jadi prioritas, karena pemerintah daerah dan pemerintah pusat perlu biaya yang cukup mahal,” ujarnya.

Diberitakan Antara, Kamis, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal mengirimkan tim untuk menyelidiki fenomena munculnya lubang misterius yang menyerap air aliran sungai hingga kering di Kabupaten Blitar, Jawa timur, Jumat (8/11/2024).

Baca juga: Ramai soal Gua Raksasa di Bawah Kuala Lumpur Usai Muncul Dua Sinkhole, Benarkah?

(Sumber: Kompas.com/Asip Agus Hasani | Editor: Andi Hartik)

Leave a comment