Sosok Denden Imadudin Soleh,Pegawai Komdigi Tersangka Judi Online,Gaya Hidup Mewahnya Disorot
TRIBUNKALTIM.CO – Nama Denden Imadudin Soleh pegawai Komdigi yang terseret kasus judi online menuai perhatian karena latar belakang keluarga dan gaya hidup mewahnya.
Sosok Denden Imadudin Soleh rupanya merupakan putra sulung Elah Karmilah, anggota DPRD Sumedang.
Denden sendiri juga sebelumnya sempat mendaftarkan diri ke Pilkada Kabupaten Sumedang melalui Partai Gerindra.
Pegawai Komdigi itu gagal melaju di Pilkada Sumedang tidak dapat SK dari Partai Gerindra.
Baca juga: Gunawan Sadbor Ditangkap Polisi, Tiktokter Viral Joget Ayam Patuk Bantah Promosikan Judi Online
Selain latar belakang keluarganya, gaya hidup hedon Denden juga disorot karena gemar memakai pakaian branded, pergi ke luar negeri hingga mengoleksi jam tangan mewah.
Denden sendiri di Komdigi menduduki jabatan sebagai Ketua Tim Penyidikan dan Ahli UU ITE Ditjen Aplikasi dan Informatika.
Denden dan 10 pegawai Komdigi lainnya ditangkap karena memelihara 1000 situs judol agar tak diblokir di Indonesia.
Para tersangka meraup keuntungan mencapai Rp 8,5 miliar per bulannya dari melindungi 1000 situs judol.
Gaya Hidup Mewah
Terungkap gaya hidup dua oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang jadi beking 1.000 situs judi online (Judol).
Tampang keduanya beredar luas di media sosial X.
Salah satunya akun @PartaiSocmed yang mengunggahnya pada Jumat, 1 November 2024 seperti dimuat TribunMedan.
Kedua pegawai Kementerian Komdigi itu disebut bernama Denden Imadudin Soleh (DIS) sebagai Ketua Tim Keamanan Informasi Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika dan Fakhri Dzulfiqar (FD) sebagai pegawai PSE Kominfo (sekarang Komdigi).
Disebutkan salah satu tersangka yakni Denden Imadudin Soleh sudah hampir mencalonkan diri sebagai Bupati Sumedang 2024 namun batal.
“Salah satu pejabat Komdigi yang ditangkap. Denden Imadudin Soleh, Ketua Tim Keamanan Informasi Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika,”tulisnya.
“Sempat mau nyalon Bupati Sumedang 2024, duitnya banyak,”sambungnya.
Baca juga: Sadbor Tiktoker Joget Ayam Patuk Ditangkap, Diduga Promosikan Judi Online
Sementara oknum lainnya bernama Fakhri Dzulfiqar yang disebut sudah direkrut bandar Judol sejak tahun 2022.
Disebutkan gaya hidup Fakhri Dzulfiqar cukup hedon karena sering gonta-ganti mobil limited edition.
“Ini salah satu mukanya pegawai Komdigi yang jadi antek judi online! Namanya Fakhri Dzulfiqar.
Sejak direkrut oleh bandar judi online akhir tahun 2022, pegawai PSE Kominfo (sekarang Komdigi) ini suka pamer gonta-ganti mobil limited edition. Kemarin dia sudah ditangkap,”tulis akun @PartaiSocmed yang telah terverifikasi.
Menilik dari lama Linkedin Fakhri Dzulfiqar, ia merupakan lulusan Universitas Pasundan Bandung.
Fakhri Dzulfiqar mulai bekerja di Kementerian Komunikasi dan Digital sejak 2020 hingga 2024.
Sebagai informasi ribuan situs judi online selama ini ternyata dilindungi oleh oknum pegawai dan staf ahli di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Polda Metro Jaya berhasil meringkus sejumlah oknum Kementerian tersebut yang melindungi 1.000 situs judi online di Indonesia agar tidak terblokir.
Total ada sebanyak 11 orang yang diamankan Polda Metro Jaya dalam penggerebekan di sebuah ruko yang dijadikan kantor satelit di kawasan Rose Garden, Kota Bekasi, Jumat (1/11/2024).
Beberapa orang yang diamankan itu di antaranya pegawai dan staf ahli di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Terungkap oknum tersebut mampu meraih untung mencapai miliaran rupiah dalam kasus perlindungan terhadap akun situs judi online.
Baca juga: Wanita 25 Tahun di Balikpapan Dibekuk Polisi, Diduga Terlibat Pornografi dan Judi Online
Hal ini diketahui usai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra bertanya langsung ke salah satu oknum saat menggeledah markas mereka.
“5.000 web (judi online) yang diblokir berapa?” tanya Wira, kepada oknum itu.
“Tergantung Pak setelah didatakan. Tergantung, karena ada yang bisa masuk ada yang nggak,” jawab sang oknum.
Diketahui, ada 1.000 dari 5.000 situs judi online yang dijaga oknum tersebut supaya tidak terblokir.
Sedangkan sisanya yang dilaporkan ke pimpinannya agar diblokir.
“Biasanya 4.000 pak, 1.000 sisanya dibina,” ucap oknum itu.
“Dibina? Maksudnya?,” Wira bertanya.
“Dijagain Pak, supaya tidak terblokir,” ucap oknum.
Keuntungan yang diakui pelaku yakni senilai Rp8,5 juta dari tiap situs judi online yang tidak diblokir.
“Setiap web itu kurang lebih Rp8,5 juta,” kata oknum.
Dengan demikian, jika 1.000 situs judi online dikali keuntungan Rp8,5 juta maka meraup untung hingga Rp8,5 miliar.
Dari hasil itu, sang oknum mampu memberi upah kepada sejumlah pegawai sebagai admin serta operator Rp5 juta per bulan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pun membenarkan ruko ini dijadikan kantor satelit.
“Iya ini (kantor satelit),” ucap Ade Ary, di lokasi, Jumat (1/11/2024).
Ia belum dapat menjelaskan secara rinci terkait kasus itu.
Ade Ary hanya mengatakan penyidik masih melakukan pengembangan.
Eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut menegaskan ada 11 orang yang telah ditangkap.
“Masih pengembangan ya,” tutur Ade Ary.
Ia juga belum dapat membeberkan nama-nama dari pelaku.
“11 orang diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka,” katanya.
Baca juga: Jadi Atensi Khusus, Kapolres Mahulu Tekankan Seluruh Personel Tidak Terlibat Judi Online
Dari 11 orang tersebut, tambah Ade Ary, ada beberapa staf ahli di Kementerian Komunikasi dan Digital.
Ia menuturkan, para pegawai kementerian itu punya kewenangan penuh untuk melakukan pengecekan web judi online sampai pemblokiran.
“Mereka ini dikasih kewenangan sebenarnya untuk melakukan, mengecek web-web judi online,” ujarnya.
“Namun, mereka melakukan penyalahgunaan juga,” sambung eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.
Mereka turut diduga melindungi para pelaku judi online yang sudah dikenalnya.
“Kalau dia sudah kenal sama mereka, mereka tidak blokir dari data mereka,” ucapnya.
Kini, mereka sudah ditetapkan sebagai tersangka dan masih dilakukan pemeriksaan secara intensif.
Mereka juga sudah ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Menilik Gaya Hidup Oknum Kementerian Komdigi yang Jadi Beking Judi Online.
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram