Informasi Terpercaya Masa Kini

SOSOK Nur Ifiana Mahasiswi Unesa Meninggal Dunia Jelang Wisuda Gegara Sakit,Tangis Sang Adik Pecah

0 7

TRIBUN-MEDAN.com – Inilah sosok Nur Ifiana, mahasiswi Unesa meninggal dunia jelang wisuda.

Penghafal Alquran itu diwakili adiknya di hari bahagianya.

Kisah Nur Ifiana, mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) meninggal dunia jelang wisuda.

Baca juga: 1 Oknum TNI Sempat Ditangkap Warga karena Dicurigai Pelaku Perampokan di Sibiru-biru Deli Serdang

Ifi, begitulah ia disapa, meninggal dunia karena melawan sakit.

Wisuda Ifi pun diwakili oleh Nur Malinda, sang adik, di Graha Unesaa, Kampus II Lidah Wetan, Rabu, 30 Oktober 2024 pada prosesi wisuda periode ke-112 Unesa.

Nur Ifiana berhasil menuntaskan studi strata satu pada Prodi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB). 

Baca juga: MAHASISWA Perantara Bos Judol dengan Selebgram, Dibayar Rp 100 Ribu Per Hari: Butuh Biaya Skripsi

Ia seharusnya hadir mengenakan toga sarjana, tetapi takdir berkata lain. 

Dikutip dari TribunSumsel.com, Nur Ifiana meninggal sebelum hari wisuda yang ia nantikan itu datang. 

Ifi, mahasiswa asal Sumenep ini dikenal sebagai sosok tekun dan bersemangat tinggi dalam mengejar cita-citanya. 

Melawan penyakit sejak 2019

Di balik senyum cerianya, Ifi telah berjuang melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya sejak tahun 2019. 

Meskipun perjuangannya untuk meraih gelar sarjana terhenti, cita-citanya tetap terlaksana melalui kehadiran sang adik yang datang untuk menerima ijazah atas nama kakaknya. 

“Mbak Ifi selalu bilang kalau dia baik-baik saja,” tutur Nur Malinda. 

Baca juga: Bidan Zulfa Curhat Hampir Tiap Hari Didatangi Muda Mudi Minta Diaborsi, Berani Tawarkan Rp5 Juta

Meski dalam kondisi sakit, Ifi memilih untuk menyembunyikan penderitaannya dengan terus beraktivitas seperti biasa, seolah tidak ada beban berat yang menimpanya. 

Adiknya tak kuasa menahan air mata saat mengenang sosok kakaknya yang penyayang itu. 

“Mbak Ifi itu lembut sekali, selalu sabar menasehati. Dia enggak pernah marah-marah, selalu mengajarkan kebaikan dengan cara yang halus,” kenangnya. 

Dikenal sebagai penghafal Al Quran 

Perjuangan Ifi dalam meraih pendidikan patut diapresiasi. 

Berkat prestasi akademiknya, terutama sebagai penghafal Al Quran, ia berhasil mendapatkan beasiswa dan diterima di dua perguruan tinggi ternama. 

Pilihannya jatuh pada Unesa dengan harapan dapat berkontribusi bagi pendidikan di kampung halamannya, Pulau Kangean. 

Dalam kesempatan tersebut, Unesa memberikan santunan kepada keluarga almarhumah Nur Ifiana. 

Ifi memiliki mimpi besar. 

Ia ingin membahagiakan orangtuanya yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia. 

“Mbak ini kan kejar ijazah sebagai hadiah untuk orangtua,” begitu kata Ifi yang kuat di benak adiknya. 

Ia aktif di berbagai organisasi kampus dan jarang pulang kampung. 

Baca juga: Gegara Tagline, Pasangan Aditya Mufti-Said Abdullah Didiskualifikasi, Batal Ikut Pilkada Banjarbaru

Ia fokus pada studinya, berharap bisa segera menyelesaikan pendidikan dan membawa keluarganya ke Tanah Suci. 

“Apa yang Mbak cita-citakan insya Allah aku lanjutkan,” ujar Malinda yang berkomitmen akan meneruskan cita-cita kakaknya untuk membantu memajukan pendidikan di Pulau Kangean. 

Ifi di mata sahabatnya 

Sosok Ifi juga dirindukan oleh sahabat sahabatnya.

Salah satunya adalah Indah Kusumawati. 

Indah mengenalnya selama masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada 2023. 

Kepergian Ifi sebelum sempat diwisuda adalah pukulan mendalam bagi Indah, yang telah berencana untuk berwisuda bersama. 

“Padahal, saya sudah menunda periode wisuda saya hanya demi dapat berwisuda bersama Ifi, tetapi takdir berkata lain.” tutur Indah. 

Indah mengenang Ifi sebagai sosok yang menyejukkan dan penuh senyum. 

“Di dekatnya itu terasa seperti di bawah pohon dengan angin semilir menyejukkan,” beber Indah. 

Kepergian Ifi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan pimpinan dan keluarga besar Unesa.

Namun, semangat dan kebaikannya akan terus menjadi inspirasi bagi mereka yang mengenal dan mencintainya. 

Sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan dan dedikasi Ifi selama menuntut ilmu di Unesa, Rektor Unesa Nurhasan memberikan santunan kepada keluarga almarhumah sebesar Rp 25 juta. 

Santunan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dan menjadi bentuk apresiasi atas semangat juang Ifi dalam menuntut ilmu dan cita-cita mulia untuk orangtuanya.

(tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

 

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Leave a comment